Analisis Deskriptif Potensi Pengembangan Wilayah

potensial dan pola pertumbuhan ekonomi, selain itu digambarkan ketersediaan fasilitas dan kelembagaan serta berbagai berbagai permasalahan dalam pengembangan wilayah di Kabupaten Bima, Kota Bima, Kabupaten Dompu dalam Kawasan Ekonomi Terpadu Bima. Selanjutnya data tersebut juga diplotkan dalam bentuk grafik dan tabel, dari berbagai informasi tersebut akan diketahui tingkat pertumbuhan dan pola spasial dari masing-masing variabel.

3.4.2. Penyusunan dan Analisis Input-Output IO Kerangka Dasar

Secara sederhana Model IO wilayah menyajikan informasi tentang transaksi barang dan jasa serta saling keterkaitan antar satuan kegiatan ekonomi untuk suatu waktu tertentu yang disajikan dalam bentuk tabel. Isian sepanjang baris menunjukkan alokasi output dan isian menurut kolom menunjukkan pemakaian input dalam proses produksi Badan Pusat Statistik 2000b. Sebagai model kuantitatif, model IO mampu memberi gambaran menyeluruh tentang : 1. Struktur perekonomian yang mencakup struktur output dan nilai tambah masing-masing kegiatan ekonomi di suatu daerah. 2. Struktur input antara intermediate input, yaitu penggunaan barang dan jasa oleh kegiatan produksi di suatu daerah. 3. Struktur penyediaan barang dan jasa baik yang berupa produksi dalam negeri maupun barang-barang yang berasal dari impor. 4. Struktur permintaan barang dan jasa, baik permintaan oleh kegiatan produksi maupun permintaan akhir untuk konsumsi, investasi dan ekspor. Tabel IO Kapet Bima tahun 2004 terdiri dari 18 sektor, disusun dengan menggunakan metode RAS yang diturunkan dari Tabel IO Propinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2004 yang terdiri dari 60 sektor. Sesuai dengan namanya, model IO pada dasarnya berisikan gambaran mengenai saling keterkaitan suatu sektor yang digunakan sebagai input, baik untuk menghasilkan output sektor itu sendiri maupun sektor lain. Untuk menghasilkan output, suatu sektor memerlukan input baik berupa barang, jasa dan faktor produksi lainnya. Keterkaitan antara input dan output tersebut digambarkan dalam kerangka Model IO seperti tertera pada tabel 2. Tabel 2 Kerangka Model Input-Output IO Kapet Bima Input Sektor Permintaan antara Permintaan akhir Total Output 1 2 … N Input Antara 1 x 11 x 12 … X 1n F 1 X 1 2 x 21 x 22 … X 2n F 2 X 2 … … … … … … … n x n1 x n1 … x nn F n X n Input PrimerNTB V 1 V 2 … V n Total Input X 1 X 2 … X n Sumber: Badan Pusat Statistik, 2000. Output yang diproduksi oleh sektor 1 x 1 didistribusikan kepada kedua macam pemakai. Pemakai pertama adalah sektor produksi yang terdiri dari sektor 1 sampai dengan sektor n. Sektor 1 sendiri menggunakan sebesar x 11 , sektor 2 menggunakan sebesar x 12 , sektor 3 menggunakan sebanyak x 13 dan seterusnya hingga sektor n menggunakan sebesar x 1n . Bagi sektor produksi, output yang diproduksi oleh sektor 1 tersebut merupakan bahan baku atau Input Antara intermediate input yang digunakan dalam proses produksi lebih lanjut. Pemakai kedua adalah para pemakai akhir dan bagi mereka output sektor 1 digunakan sebagai Permintaan Akhir final demand. Permintaan Akhir terdiri dari empat komponen yaitu: 1 konsumsi rumah tangga C, 2 pembentukan modal tetap bruto atau investasi I, 3 pengeluaran konsumsi pemerintah G, dan 4 ekspor X. Komponen F 1 menunjukkan nilai Permintaan Akhir atas output sektor 1 dan F n menunjukkan nilai Permintaan Akhir atas output sektor n. Output suatu sektor seluruhnya habis digunakan untuk Input Antara dan Permintaan Akhir. Dengan demikian, total output sektor 1 X 1 adalah sejumlah output sektor 1 yang digunakan sebagai Input Antara oleh sektor 1 sampai dengan n ditambah dengan Permintaan Akhir. Persamaan permintaan dan penyediaan sektor i dapat ditulis dalam bentuk notasi: ∑ = + = + n j Mi Xi Fi xij 1 .......................................................................... 1