Komponen Sumber Daya KelembangaanInstitusi Dalam Pengembangan Wilayah Komponen Sumber Daya Manusia Dalam Pengembangan Wilayah

c. Komponen Sumber Daya KelembangaanInstitusi Dalam Pengembangan Wilayah

Organisasi merupakan suatu bagian unit pengambil keputusan yang di atur oleh sistem kelembagaan atau aturan behavior rule, didalamnya termasuk tugas pokok dan fungsi serta kewenangan dari tiap organisasi. Secara garis besar terdapat 6 enam subkomponen kelembagaan yang terlibat dalam pengembangan wilayah di Kapet Bima yakni BP Kapet Bima, Pemda Propinsi NTB, Pemda Kabupaten, Pemerintah, Swasta dan Lembaga Masyarakat. Adapun gambaran bobot dan peringkat masing-masing subkomponen sumber daya institusi dalam pengembangan wilayah Kapet Bima dapat dilihat pada gambar 16 berikut. - 0.10 0.20 0.30 0.40 Bp Kapet Pemprov Pemkab Pempusat Swasta Lbg masy. Gambar 16 Persepsi Stakeholders Tentang Dukungan Komponen Sumber Daya Institusi Dalam Pengembangan Wilayah Kapet Bima Dari gambar 16 di atas terlihat bahwa Pemerintah Daerah Propinsi NTB memiliki fungsi-peran yang yang sangat penting dalam pengembangan wilayah Kapet Bima yakni dengan bobot 0.308, disusul pemda kabupatenkota bobot 0.219, swasta 0.174, Lembaga masyarakat bobot 0.135, BP Kapet bobot 0.118 dan terakhir Pemerintah Pusat bobot 0.047. Era otonomi daerah telah memberikan hak, wewenang, dan kewajiban Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah KabupatenKota di bawahnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pemerintah Daerah Propinsi memiliki posisi strategis didalam pengembangan wilayah Kapet Bima karena memiliki kewenangan Desentralisasi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya, memfasilitasi dan mengkoordinir pemerintahan daerah KabupatenKota dalam lingkup wilayahnya, serta memiliki kewenangan Dekonsentrasi yang merupakan pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah danatau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.

d. Komponen Sumber Daya Manusia Dalam Pengembangan Wilayah

Konsep pembangunan menghendaki adanya peningkatan kualitas hidup penduduk baik secara fisik, mental maupun spiritual, dan secara eksplisit makna pembangunan adalah menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia secara fisik dan mental, dalam hal ini posisi manusia sebagai objek pembangunan, yang mengandung makna peningkatan kapasitas dasar penduduk yang kemudian akan memperbesar kesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan yang berkelanjutan, dan dalam konteks ini posisi manusia adalah sebagai subjek pembangunan. Secara garis besar terdapat empat subkomponen sumber daya manusia dalam pengembangan wilayah di Kapet Bima yakni jumlah penduduk, pendidikan, pekerjaan dan kesehatan. Dari gambar 17 terlihat bahwa lapangan pekerjaan merupakan penentu utama dalam pengembangan wilayah Kapet Bima yakni dengan bobot 0.467, sehingga setiap penduduk berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang layak, yang pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan penduduk untuk mencapai tingkat pendidikan dan derajat kesehatan yang lebih baik. Selanjutnya disusul subkomponen kesehatan yang memiliki pengaruh dengan peringkat ke-2 bobot 0.268, disusul kesehatan bobot 0.215 dan terakhir jumlah penduduk bobot 0.049. - 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 Jumlah Pddk Pendidikan Lapangan Kerja Kesehatan Gambar 17 Persepsi Stakeholders Tentang Dukungan Komponen Sumber Daya Manusia Dalam Pengembangan Wilayah Kapet Bima

e. Komponen Sumber Daya Finansial Dalam Pengembangan Wilayah