Morfologi kerang Mutiara M. Eric Harramain Y C64102053

Pteria penguin Cangkang kerang ini berukuran 6-8 inchi, dan hidup di perairan bersalinitas 30 00, hidup pada ranting karang hitam akar bahar, daging relatif tebal dengan warna mutiara yang dihasilkan jingga keperakan atau pelangi. Mutiara bundar sulit dihasilkan karena dagingnya yang tebal, sehingga pembudidayaan hanya membuat mutiara setengah bundar blister. Pinctada fucata Ukuran cangkang Pinctada fucata sangat kecil antara 2-4 inchi, penyebarannya sangat luas, hidup pada perairan terumbu karang di daerah tropis dan subtropis. Hidup pada daerah pasang surut dengan kedalaman 12-25 meter dan terlindung dari gelombang, biasanya menempel pada substrat batu karang atau keras. Mutiara yang dihasilkan berwarna kuning emas, pink, putih atau krem, tergantung pada penempatan inti mutiaranya. Di Jepang, kerang ini lebih populer dengan sebutan “akoya”. Ukuran mutiara yang dihasilkan relatif kecil ± 9 mm 0,8 gram dan jarang dijumpai di pasaran. Pinctada chemnitzi Ukurannya mirip “akoya” antara 3-4 inchi, menghasilkan mutiara berwarna cokelat kekuningan, penyebarannya luas, habitatnya pada daerah pasang surut dengan kedalaman 12-25 meter, terlindung dari gelombang dan menempel pada substrat keras atau batu karang.

2.3. Morfologi kerang Mutiara

Kerang mutiara memiliki sepasang cangkang yang bentuknya tidak sama dimana cangkang sebelah kanan agak pipih sedangkan cangkang sebelah kiri lebih cembung Mulyanto, 1987. Menurut Hynd 1954 in Sintawati 1989 kedua cangkang ini bersatu di bagian dorsal dan dihubungkan oleh engsel yang berfungsi untuk membuka dan menutup cangkang, engsel ini dipengaruhi oleh otot aduktor yang terletak di pertengahan tubuh kerang mutiara. Sepasang cangkang tadi dibersatukan pada bagian dorsal oleh protein elastis yang disebut hinge ligament . Menutupnya cangkang dikendalikan dan diatur oleh sepasang otot yang kuat, yaitu aduktor anterior dan posterior Cahn, 1949. Cangkang kerang memiliki ketebalan yang berkisar antara 1-5 mm. Pada bagian luar cangkang terdapat garis-garis melingkar yang jumlahnya bervariasi antara 6-8 garis yang berwarna merah tua, coklat kemerahan dan merah kecoklatan. Warna-warna ini terlihat sangat jelas pada kerang muda, sedangkan pada kerang dewasa warna akan memudar Herdman, 1904 in Sintawati, 1989. Menurut Hynd 1954 in Sintawati 1989 pada Pinctada maxima permukaan bagian luar cangkang biasanya merupakan paduan warna yang sama, namun pada beberapa individu daerah umbonya berwarna hijau, coklat tua atau ungu dan seringkali ditandai oleh deretan bintik-bintik dari warna yang sama. Berdasarkan zat penyusunnya maka cangkang yang melindungi organ dalam kerang mutiara, dilihat dalam potongan melintang dapat dikelompokkan menjadi tiga lapisan, yaitu : 1 Lapisan periostrakum, lapisan cangkang terluar yang kasar dan tersusun dari zat organik yang menyerupai tanduk. 2 Lapisan prismatik, lapisan kedua yang tersusun dari kristal-kristal kecil yang berbentuk prisma dari hexagonal calcite dan tersusun padat pada kerangka conchiolin C 32 H 48 N 2 O 11 . 3 Lapisan mutiara atau nacre, bagian dalam yang halus dan kadang transparan, lapisan ini tersusun dari kalsium karbonat CaCO 3 yang dihasilkan oleh sel- sel dari ephitelium luar dalam bentuk kristal aragonite Dwiponggo, 1976; Mulyanto, 1987; Sutaman, 1993. Menurut Dwiponggo 1976 ketiga lapisan ini disekresi oleh lapisan-lapisan yang berlainan di dalam mantel.

2.3.1. Anatomi kerang mutiara

Menurut Sutaman 1993 secara umum, organ tubuh kerang mutiara terbagi menjadi tiga bagian yaitu kaki, mantel dan organ dalam.

2.3.1.1. Kaki

Kaki pada kerang mutiara merupakan suatu organ tubuh yang berfungsi sebagai alat gerak dan berbentuk seperti lidah yang dapat memanjang dan memendek. Kaki ini tersusun dari jaringan otot yang menuju ke berbagai arah, sehingga merupakan alat gerak pada masa muda kerang mutiara sebelum kerang hidup menetap dan menempel pada suatu substrat Mulyanto, 1987. Kaki kerang juga berfungsi untuk membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada insang atau mantel Sutaman,1993. Kerang yang sudah dewasa akan menempel pada suatu substrat dengan menggunakan byssus sehingga kaki tidak digunakan lagi Mulyanto, 1987. Byssus pada stadia awal dari kerang berfungsi dengan baik, semakin bertambah umur kerang maka fungsi byssus makin kecil, terutama pada jenis Pinctada maxima Cahn, 1949. Byssus adalah suatu organ tubuh bagian luar berupa serat- serat halus dan berumbai, timbul pada organ kaki Woodward, 1993.

2.3.1.2. Mantel

Mantel merupakan jaringan yang dilindungi oleh se-sel epithelium dan dapat membungkus organ tubuh bagian dalam Sutaman, 1993. Sel-sel epitel luar akan menghasilkan kristal kalsium karbonat CaCO 3 dalam bentuk kristal aragonit lapisan mutiara. Sel-sel ini juga membentuk bahan organik protein chonchioline sebagai bahan perekat kristal kapur. Apabila potongan mantel tersebut ditransplantasikan ke dalam tubuh kerang maka akan menghasilkan zat kapur Sutaman, 1993. Bagian tepi dari mantel membentuk inhalent dan exhalent siphon yang berguna dalam proses masuk dan keluarnya air Mulyanto, 1987. Mantel ini tergantung seperti tirai pada kedua sisi organ tubuh bagian dalam Mulyanto, 1987 dan kedua lapisan mantel ini saling berhubungan. Mantel terletak di antara cangkang bagian dalam atau epithelium luar dan organ dalam atau visceral mass Sutaman, 1993.

2.3.1.3. Organ dalam visceral mass

Organ dalam ini letaknya tersembunyi karena terlindung oleh mantel dan merupakan pusat aktivitas kehidupan yang terdiri dari mulut, lambung, usus, anus, insang, jantung, susunan syaraf, alat reproduksi dan otot Sutaman, 1993. Penjelasan lebih lanjut mengenai organ-organ dalam tersebut, ialah sebagai berikut :

a. Mulut