Keadaan umum perusahaan 1. Kelembagaan dan lingkup kegiatan Alat dan bahan Metode pengumpulan data

Penelitian tentang kajian faktor lingkungan habitat kerang mutiara stadia spat di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, dilakukan pada pertengahan Oktober tahun 2005, bertempat di PT. Buana Gemilang Hamparan Mutiara Dusun Pandanan, Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Lokasi penelitian diapit oleh dua sungai diantaranya Sungai Pandanan. Desa Sekotong Barat berada di sebelah selatan Teluk Tawun, dimana Dusun Pengawisan berada pada 115 o 58’24” BT, 08 o 43’17” LS, dan Dusun Pandanan berada pada 115 o 58’24” BT, 08 o 43’42” LS. Masing-masing titik koordinat dengan radius 375 meter. Daerah penelitian kerang mutiara berada di Dusun Pandanan, Desa Sekotong Barat ini dibatasi oleh perairan Teluk Tawun di sebelah utara, Gili Gede di sebelah selatan, Selat Lombok di sebelah barat, dan Dusun Pangawisan di sebelah timur. Luas areal penelitian ini memiliki 1 titik koordinat dengan diameter 500 meter, yang setara dengan 74,5 hektar. 3.2. Keadaan umum perusahaan 3.2.1. Kelembagaan dan lingkup kegiatan Nama perusahaan : PT. Buana Gemilang Hamparan Mutiara Nama direktur utama : Abdullah Hizam Status : Non Fasilitas Tanggal berdiri : 9 Juli 1996 Akte pendirian perusahaan mengalami perubahan tahun 2003 lampiran 8 Batas wilayah : Utara – Perairan Teluk Tawun Selatan – Gili Gede Timur – Dusun Pengawisan Barat – Selat Lombok Daerah usaha : Lombok Barat 2 lokasi Lombok Timur 2 lokasi Sumbawa 1 lokasi

3.2.2. Tenaga kerja dan fasilitas perusahaan

Jumlah karyawan : 30 orang termasuk 3 teknisi dan 1 site manager Teknisi yang ada : Jepang 2 Orang untuk insektor nukleus Pribumi 1 Orang Fasilitas laboratorium : 2 buah untuk breeding non keramba 2 Boat 2 Rakit 39 Bagan Apung Kapasitas produksi per Tahun: 200 kg mutiara bundar round pearl Penjualan : 90 Ekspor Pasar Eropa, Korea dan Jepang 10 Lokal Pasar Dalam Negeri

3.3. Alat dan bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian kerang mutiara antara lain termometer, secchi disk, refraktometer, plankton-net ukuran 20 mikron, botol Nansen, pH meter digital, jangka sorong kaliper, botol sampel, kolektor pemeliharaan, tali pengantung, mikroskop, buku identifikasi dan alat tulis. Alat-alat yang digunakan di lapangan adalah bak fiber ukuran 1 ton, pocket- net untuk induk, pocket-net untuk spat, waring, spat kolektor, rakit penampung induk, plankton-net 20 µ, kertas saring, toples, galon, sudip, forsep, keranjang penampung induk. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah pakan alami jenis Isocrysis, Pavlova , Chaetoceros, dan Nannochloropsis, serta kerang mutiara stadia spat dan induk dewasa.

3.4. Metode pengumpulan data

Penelitian yang dilakukan di PT. Buana Gemilang Hamparan Mutiara, Lombok Barat ini menggunakan dua metode, yaitu: data primer dan data sekunder. Pengukuran data primer berupa pengukuran langsung terhadap faktor lingkungan parameter biologi, fisika dan kimia, pengkulturan pakan kerang mutiara stadia spat-dewasa, pengukuran kelayakan stasiun, wawancara dan fotografi. Sumber data sekunder berupa data tambahan kecepatan arus, substrat, distribusi, dan lainnya diperoleh dari buletin, jurnal, internet, peta atau atlas, gloseri, kamus, diktat, katalog, abstrak dan buku, serta data-data pendukung dari berbagai sumber lainnya. Parameter yang diukur, satuan, alat atau metode yang digunakan terlihat pada Tabel 4. Tabel 4. Parameter fisika, kimia dan biologi perairan yang diukur berdasarkan satuan, alatmetode yang digunakan pada pengukuran bulan Oktober 2005. No. Parameter yang diukur Satuan AlatMetode 1. 2. 3. Contoh Air Fisika - Angin - Kondisi Gelombang - Curah hujan - Pasang Surut - Kecepatan Arus - Kedalaman - Dasar PerairanSubstrat - Suhu Udara - Suhu Air - Kecerahan Kimia - Salinitas - DO - pH - BOD - COD - Nitrat NO3-N - Ortofosfat PO4-P - Silikat Biologi - Plankton mm m mdt m °C °C m ‰ mgI - mgI ppm ppm ppm ppm indI Botol Kemmerer Kemmerer Water Sampler Skala Beaufort Data Sekunder In situ Data BPS Data Sekunder Papan Pasut Data Sekunder Papan Arus dan Stop Watch tali penduga pada grab sampler grab sampler termometer digital Water Quality Checker WQC piringan Secchi disk Secchi disc Hand Refraktometer WQC Data Sekunder Water Quality Checker WQC titrasi Winkler Data Sekunder spektrofotometer Data Sekunder spektrofotometer Data Sekunder spektrofotometer Data Sekunder spektrofotometer Data Sekunder Plankton -net ukuran 20 mikron data sekunder

3.4.1. Pengukuran parameter biologi

Parameter biologi yang akan diamati adalah kelimpahan plankton. Pengambilan data plankton dilakukan dengan cara mengambil air sampel dari permukaan perairan dengan mengunakan plankton-net ukuran 20 mikron dan botol Nansen. Plankton merupakan pakan alami dari kerang mutiara, sehingga pemberian pakan alami yang cukup dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas kerang mutiara. Pengambilan plankton dilakukan dengan menggunakan jaring plankton plankton-net standar. Pada ujung jaring plankton diletakkan botol sampel. Jaring plankton diulurkan dengan tali sepanjang 15 meter, lalu ditarik mengunakan boat dari satu tempat pengamatan ke pengamatan lain, dan begitu seterusnya sampai ke lima tempat pengamatan. Plankton yang tersaring dan masuk ke dalam botol sampel. Selanjutnya, botol sampel diberi 3-5 tetes pengawet lugol 1 dilakukan di Laboratorium PT. BGHM. Pengamatan plankton dilakukan di bawah mikroskop, kemudian ditentukan jenis identifikasi sampai genus, kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton. Pakan alami yang digunakan dalam pemeliharaan larva kerang mutiara adalah Isochrysis , Pavlova, Chaetoceros, dan Nannochloropsis. Larva pada umur D 1 atau D-shape sudah dapat diberi pakan alami. Frekuensi pemberian pakan adalah 2 kali sehari pagi dan sore dengan komposisi 5-7 liter tiap jenis plankton biasanya hanya diberikan 2 jenis plankton setiap pemberian serta disesuaikan dengan kondisi larva. Pemeliharaan larva dilakukan pada bak fiber ukuran 1 ton dengan melakukan pergantian air satu kali sehari.

3.4.2. Pengukuran parameter fisika

Pengambilan data parameter fisika disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Pengukuran parameter fisika ada yang dilakukan sendiri dan beberapa hal berdasarkan data sekunder yang telah disediakan. Parameter fisika yang diukur antara lain adalah kecepatan angin, gelombang pengamatan insitu, curah hujan data sekunder, pasang surut data sekunder, kedalaman, suhu udara data sekunder, suhu perairan, kecerahan dan tipe substrat data sekunder. Kecepatan angin diperkirakan melalui skala Beaufort, pengukuran kecepatan arus dengan papan pengukur arus, yaitu dengan cara mencatat waktu menggunakan stop watchjam yang dibutuhkan untuk mengulurkan tali sepanjang 10 meter di permukaan air laut sampai terentang. Kondisi gelombang dan curah hujan diperoleh dari wawancara dengan penduduk setempat, wawancara dengan staf pegawai BGHM dan data sekunder. Pasang surut didapat dari data sekunder hasil penghitungan staf PT. BGHM dengan menggunakan papan pasang surut yang diletakkan di daerah pasang surut lokasi penelitian untuk mengetahui jenis pasang surut, waktu pasang, waktu surut dan selisih jarak pasang tertinggi dan surut terendah. Pengamatan kedalaman perairan dilakukan satu kali untuk tiap stasiun. Kedalaman perairan diketahui dari tali penduga yang terdapat pada grab sampler saat pengoperasian alat. Grab sampler diturunkan hingga dasar perairan lalu direnggangkan kemudian ditarik. Kondisi dasar perairan ditentukan melalui pengambilan contoh substrat dengan grab sampler. Contoh substrat dimasukkan ke dalam plastik sampel dan selanjutnya dilakukan analisis tekstur substrat di laboratorium PT. BGHM. Sampel substrat dicampur dengan akuades secukupnya di dalam gelas ukur, lalu diendapkan selama kurang lebih 48 jam di laboratorium. Setelah mengendap ditentukan persentase pasir, lumpurliat dan karang. Suhu udara diukur dengan termometer air raksa dan data sekunder di laboratorium PT. BGHM. Penentuan suhu perairan dengan menggunakan Water Quality Checker WQC, yaitu dengan langsung mencelupkan sensor WQC ke dalam contoh air di dalam tank penampungan di dalam laboratorium untuk stadia spat dan di dalam permukaan air laut untuk kerang dewasa . Kecerahan diukur dengan menggunakan piringan Secchi Secchi disc, yaitu dengan cara menurunkan alat secara perlahan ke dalam perairan. Nilai kecerahan diperoleh dengan merata-ratakan nilai jarak hasil penguluran piringan Secchi pada saat tidak tampak dengan pada saat pertama tampak kembali.

3.4.3. Pengukuran parameter kimia

Pengukuran parameter kimia yang diukur adalah salinitas dan pH. Pengukuran parameter kimia ada yang dilakukan sendiri dan beberapa hal di ambil dari data sekunder sebagai data pendukung dan pelengkap skripsi ini. Salinitas ditentukan dengan hand refraktometer. Nilai salinitas dapat langsung di peroleh sesaat setelah pengoperasian alat, yaitu dengan meletakkan beberapa tetes contoh air pada alat insitu. Nilai pH diperoleh dengan menggunakan WQC.

3.4.4. Pengkulturan pakan kerang mutiara stadia spat

Pengkulturan pakan kerang mutiara stadia spat dan dewasa berdasarkan hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan beberapa staf PT. BGHM pengkulturan kerang mutiara stadia spat ada 2 tahapan, diantaranya: pertama-tama adalah penyediaan kolektor yaitu tempat menempel spat larva kerang yang sudah memiliki alat penempel. Tempat tersebut direndam dengan kaporit untuk membersihkan patogen dan kotoran lainnya, lalu dicuci bersih, disterilisasi yaitu direndam dengan air panas dan terakhir adalah direndam dengan air laut. Kolektor yang sudah bersih dapat dimasukkan spat yaitu dengan cara meletakkan kolektor di bak fiber yang terdapat larva kerang mutiara. Perlakuan ini dilakukan secara berulang-ulang hingga spat menempel semua di kolektor. Kolektor yang sudah terisi diadaptasikan dulu di bak fiber lalu diturunkan ke laut dengan dibungkus pocket-net. Spat kolektor dilapisi pelindung berupa waring halus. Pengukuran dilakukan satu minggu sekali, jika telah mencapai 1-1,5 cm diganti waring yang lebih besar ukuran matanya dan diganti lagi jika sudah mencapai 2-2,5 cm dan seterusnya. Langkah kedua adalah dengan penyediaan tempat untuk mengkultur pakan kerang mutiara stadia spat. Pengkulturan pakan ini dilakukan dalam bak penampungan yang berbeda-beda mulai dari pakan umur 1 hari, 2 hari, 3 hari dan 4 hari. Hanya pakan yang berumur 4 hari yang baru diperkenankan untuk dijadikan pakan kerang mutiara stadia spat.

3.5. Penentuan kelayakan stasiun