Klasifikasi kerang mutiara M. Eric Harramain Y C64102053

2.1.2. Definisi

Kerang mutiara merupakan hewan laut yang bertubuh lunak, tidak bertulang punggung dan dilindungi oleh dua belah keping cangkang yang tidak simetris, tebal dan sangat keras Sutaman, 1993. Kerang mutiara, Pinctada maxima, Jameson secara taksonomi termasuk ke dalam kingdom Invertebrata karena merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang dan karena tubuhnya yang lunak maka kerang mutiara digolongkan ke dalam filum Moluska. Definisi lain, kerang mutiara adalah jenis binatang lunak berkeping dua dari kelas Pelecypoda atau Bivalvia atau Lamellibranchia, famili Pteriidae, ordo Pteriiacea yang mampu membentuk butiran mutiara bila ada benda asing yang masuk baik sengaja maupun tidak ke dalam tubuhnya, yaitu bisa berupa cacing, parasit dari ikan pari, telur binatang laut atau butiran pasir. Pada mutiara yang dibudidayakan, sebutir inti nukleus mutiara berbentuk bulat sengaja dimasukkan orang Anonim, 1988.

2.2. Klasifikasi kerang mutiara

Klasifikasi kerang mutiara menurut Barnes 1976 adalah sebagai berikut : Dunia : Animalia Kingdom : Invertebrata Filum : Moluska Kelas : Pelecypoda Bivalvia Lamellibranchia Sub Kelas : Anisomyaria Super Ordo : Filibranchia Ordo : Pterioidea Sub Ordo : Pteriina Super Famili : Pteriiacea Famili : Pteriidae Genus : Pinctada Spesies : Pinctada maxima Menurut Dwiponggo 1976 mutiara adalah benda atau butiran padat, mengkilap, warnanya bermacam-macam, termasuk perhiasan yang bernilai tinggi dan dihasilkan oleh binatang laut dari kelas Bivalvia yang tergolong ke dalam famili Pteriidae. Mutiara ini terjadi karena adanya benda asing atau gangguan dari dalam maupun luar secara sengaja maupun tidak sengaja. Kerang mutiara berusaha untuk memuntahkan benda asing tersebut dan apabila tidak berhasil maka benda asing tersebut akan terbungkus oleh suatu lapisan mutiara yang mengkilap. Menurut Dwiponggo 1976 selain Pinctada maxima ada beberapa kerang penghasil mutiara di perairan Indonesia yng termasuk famili Pteriidae, antara lain Pinctada margaritifera, Pinctada fucata, Pinctada chemnitzi, Pinctada letiginosa, dan Pteria penguin. Beberapa kerang mutiara yang penting sebagai penghasil mutiara yaitu Pinctada maxima, Pinctada margaritifera. , Pinctada martensii atau disebut juga Pinctada fucata. Diantara kerang penghasil mutiara tersebut, Pinctada maxima merupakan kerang penghasil mutiara terbaik di Indonesia karena mutiara yang dihasilkan berukuran paling besar Mulyanto, 1987. Klasifikasi jenis-jenis kerang mutiara dapat dilakukan berdasarkan bentuk sosok, cara hidup, penyebaran, zat mutiara yang dihasilkan, ukuran dan warna cangkang. Bentuk cangkang membedakan antara genus Pinctada dan Pteria, sedangkan warna dan garis cangkang membedakan spesies-spesies Pinctada maxima , Pinctada margaritifera dan Pinctada chemnitis Sutaman, 1993. Secara rinci karakteristik yang membedakan antara kerang mutiara yang satu dengan lainnya, adalah : Pinctada maxima Kerang ini merupakan jenis kerang mutiara yang paling banyak diusahakan di Indonesia dan merupakan sosok yang paling besar dalam genusnya dengan ukuran 8-12 inchi. Cangkang kerang mutiara dewasa berwarna kuning tua sampai kuning kecoklatan. Saat cangkang di buka tampak lapisan mutiara macre berwarna putih keperakan. Di bagian tepi tampak keemasan atau keperakan, sehingga warna mutiara yang dihasilkan juga bervariasi yaitu putih, keperakan sampai keemasan. Untuk kerang mutiara ukuran 12 inchi mampu menghasilkan mutiara dengan diameter mencapai 1,6 cm. Kerang jenis ini hidup di dasar laut pada kedalaman ± 20-75 meter, dengan penyebaran antara lain Laut Arafuru, Laut Banda, Ambon, Bali, Lombok, Seram, Bacan, Papua, Australia bagian utara dan Myanmar. Pinctada margaritifera Kerang ini lebih di kenal dengan sebutan “black lip pearl oyster” karena mutiara yang dihasilkan berwarna perak baja. Ukuran cangkangnya antara 5-6 inchi. Hidup di perairan dangkal dengan kedalaman 1-20 meter, dengan salinitas ≥ 35 00. Dijumpai hanya di Lautan Indo-Pasifik, Teluk California, Teluk Panama, Teluk Porsiz, Sudan dan Papua. Hidup menempel pada substrat keras seperti karang atau batu. Pteria penguin Cangkang kerang ini berukuran 6-8 inchi, dan hidup di perairan bersalinitas 30 00, hidup pada ranting karang hitam akar bahar, daging relatif tebal dengan warna mutiara yang dihasilkan jingga keperakan atau pelangi. Mutiara bundar sulit dihasilkan karena dagingnya yang tebal, sehingga pembudidayaan hanya membuat mutiara setengah bundar blister. Pinctada fucata Ukuran cangkang Pinctada fucata sangat kecil antara 2-4 inchi, penyebarannya sangat luas, hidup pada perairan terumbu karang di daerah tropis dan subtropis. Hidup pada daerah pasang surut dengan kedalaman 12-25 meter dan terlindung dari gelombang, biasanya menempel pada substrat batu karang atau keras. Mutiara yang dihasilkan berwarna kuning emas, pink, putih atau krem, tergantung pada penempatan inti mutiaranya. Di Jepang, kerang ini lebih populer dengan sebutan “akoya”. Ukuran mutiara yang dihasilkan relatif kecil ± 9 mm 0,8 gram dan jarang dijumpai di pasaran. Pinctada chemnitzi Ukurannya mirip “akoya” antara 3-4 inchi, menghasilkan mutiara berwarna cokelat kekuningan, penyebarannya luas, habitatnya pada daerah pasang surut dengan kedalaman 12-25 meter, terlindung dari gelombang dan menempel pada substrat keras atau batu karang.

2.3. Morfologi kerang Mutiara