Stadium larva dan telur

d. Stadium larva dan telur

Telur yang telah dibuahi kemudian akan menetas menjadi larva trocophore yang berenang bebas. Sejak pembuahan hingga stadia spat, kerang mutiara hidup sebagai plankton yang gerakannya dipengaruhi oleh air laut. Alat gerak berupa silia mulai berkembang pada stadia veliger yaitu sekitar 20 jam setelah pembuahan. Larva yang berumur 18-24 jam akan membentuk D-shape larva dan stadia umbo akan terjadi setelah 8-9 hari setelah dibuahi Rose dan Baker, 1994. Fase berikutnya larva akan menempel pada substrat hingga berukuran ± 2 cm dengan menggunakan byssus stadia spat. Kerang muda akan turun ke dasar perairan dan berkembang hingga dewasa seperti yang terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perkembangan larva kerang mutiara Pinctada maxima berdasarkan waktu setelah proses pembuahan Cahn, 1949. Waktu Setelah Pembuahan Perkembangan Larva Kerang Mutiara 15 menit Penonjolan polar body I 25 menit Penonjolan polar body II 40 menit Pembentukan polar lobe I 45 menit Stage dua sel 1 jam Stage empat sel 1,5 – 3 jam Stage delapan sel 2,5 – 3,5 jam Stage morula 3,5 – 4 jam Stage blastula 5,5 jam Permulaan gastrulasi 7,5 jam Perkembangan flagela apikal 18,5 – 19 jam Kulit kerang hampir menutupi tubuh 28 jam Engsel rudimenter mulai tumbuh 30 – 32 jam Flagela apikal mulai kurang nyata 7 hari Umbo mulai tumbuh 9 hari Umbo menonjol sedikit melebihi panjang garis engsel 2 – 3 minggu Spat ukuran 0,5 mm siap untuk melekat Sejak pembuahan sampai stadia spat, kerang mutiara akan hidup sebagai planktonik, pergerakannya banyak dipengaruhi oleh arus air laut. Alat gerak berupa silia, mulai berkembang pada stadia veliger, yaitu pada saat berumur 18,5– 19 jam setelah pembuahan. Larva ini akan menempel sampai ukuran 2 cm dengan bantuan alat penempel, yaitu byssus. Setelah melebihi ukuran tersebut, spat kerang muda akan jatuh ke dasar perairan laut dan menempel pada substrat, seperti batu atau karang, sampai kerang tersebut dewasa.

2.4.2. Makanan dan cara makan

Kerang mutiara merupakan jenis filter feeder. Makanan kerang mutiara saat masih menjadi larva berbeda dengan kerang mutiara dewasa, pada fase larva makanannya berukuran renik dan makanan kerang mutiara dewasa berupa partikel-partikel berukuran lebih besar Yonge, 1960 in Setyobudiandi, 1989. Makanan utama kerang mutiara adalah diatom, algae, larva Bivalvia dan plankton lain Allan, 1962 in Usfar, 1996. Makanan kerang mutiara dapat berupa detritus sisa bahan organik, flagellata, larva Invertebrata, organisme bersel tunggal seperti Infusoria, Foraminifera, Radiolaria, larva dari Lamellibranchia, Gastropoda, Heteropoda, Crustacea, Chlorella, pasir dan lumpur. Menurut Tun dan Winanto, 1988 in Usfar, 1996, jenis plankton yang menjadi makanan kerang mutiara antara lain Chlorella, Skeletonema costatum, Euglena, Coscinodiscus exenbricus, Coscinodiscus radiatus, Nitzschia longissima, Nitzschia sp, Ceratium fusus, Melosira jurgensi, Rhizosolenia hebitata, Hylodiscus stelliger, Asterionella japonica dan Thalassionema nitzschioides. Cara makan dari kerang mutiara adalah dengan menyaring air laut, melalui getaran pada bagian insang sehingga air masuk ke dalam rongga mantel. Gerakan di bagian bulu insang, menyebabkan masuknya plankton yang berkumpul di sekeliling insang dan plankton akan masuk ke mulut karena adanya gerakan labial palp Sutaman, 1993.

2.4.3. Pertumbuhan kerang mutiara

Pertumbuhan dapat pula didefinisikan sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu kurun waktu tertentu Effendie, 1997. Menurut Cahn 1949 pertumbuhan kerang mutiara umumnya dapat dijelaskan dengan hubungan pertambahan ukuran cangkang yang dapat diukur dari berat, lebar, panjang, tebal dan panjang garis engsel hinge ligamen. Pertumbuhan kerang mutiara di daerah subtropis tidak terjadi sepanjang tahun, ada masa di mana kerang tumbuh sangat lamban bahkan bisa kita jumpai juga tidak adanya pertumbuhan sama sekali. Kelambanan pertumbuhan tersebut diduga karena pada kurun waktu tertentu, kerang mutiara memasuki masa hibernasi puasa. Masa hibernasi ini berkaitan erat dengan suhu suatu perairan. Kerang mutiara akan mengalami masa hibernasi saat suhu perairan ± 13 o C, karena pada saat suhu perairan rendah maka pertumbuhan kerang mutiara akan menjadi sangat lamban. Di daerah tropis yang memiliki suhu yang stabil antara 26-30 o C, kerang mutiara dapat tumbuh sepanjang tahun tanpa harus melalui masa hibernasi puasa Cahn, 1949. Pertumbuhan kerang mutiara tiap jenisnya akan berbeda setiap jenis spesiesnya, tapi satu hal yang memiliki kesamaan adalah pertumbuhan tersebut biasanya sangat bergantung pada suhu perairan, salinitas, jumlah makanan dan persentase unsur kimia dalam air laut. Kerang mutiara akan tumbuh secara normal dan mencapai pertumbuhan yang maksimal saat suhu air naik pada musim panas. Menurut Tun dan Winanto 1988, pertumbuhan ini akan stabil saat salinitas dan suhu perairan yang stabil pula sepanjang tahun dan pertumbuhan maksimum bisa mencapai 1 cm per bulan seperti yang terlihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perbandingan pertumbuhan jenis kerang mutiara berdasarkan umur dan ukurannya Tun dan Winanto, 1988. Pertumbuhan Jenis Kerang Mutiara Pinctada maxima Pinctada martensii Umur Ukuran mm Umur Ukuran mm 1,5 bulan 16 1 bulan 6 2 bulan 22 2 bulan 9 2,5 bulan 26 3 bulan 17 3 bulan 29 6 bulan 31 3,5 bulan 36 1 tahun 45 4 bulan 41 2 tahun 59 4,5 bulan 45 3 tahun 70 5 bulan 51 4 tahun 78 7,5 bulan 74 5 tahun 81 8 bulan 79 6 tahun 82 7 tahun 82,5 8 tahun 83 Beberapa ukuran kerang mutiara lainnya antara lain adalah ukuran kerang mutiara jenis Pinctada fucata akan berukuran tinggi 35-45 mm pada akhir tahun pertama, 50-60 mm pada akhir tahun keempat Cahn, 1949.

2.5. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan kerang Mutiara