Matang telur Pemijahan Pembuahan

Kerang mutiara Pinctada maxima biasanya memiliki kelamin yang terpisah Mulyanto, 1987 kecuali dalam beberapa kasus ada yang hermaprodit CMFRI- Tuticorin, 1991. Pendapat lain mengatakan bahwa kerang mutiara dapat berubah kelamin Winanto, 1992 in Setyobudiandi, 1989. Pinctada Maxima yang bersifat protandrous hermaphrodite umumnya di awal kehidupannya tumbuh sebagai individu jantan dan selanjutnya kelamin betina mulai keluar seiring pertumbuhannya Rose dan Baker, 1994. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan kelamin tersebut adalah jumlah makanan yang tersedia dalam tubuhnya, apabila persediaan makanan cukup tinggi maka individu akan menjadi betina dan sebaliknya Mudasir, 1981 in Sintawati, 1989. Oleh karena itu jenis kelamin jantan atau betina tidak dapat dibedakan dari luar, melainkan harus dilakukan pembedahan Asikin, 1962 in Sintawati, 1989. Beberapa proses perkembangbiakkan pada kerang mutiara Pinctada maxima adalah sebagai berikut :

a. Matang telur

Kematangan gonad kerang mutiara dapat terjadi setiap bulan sepanjang tahun Setyobudiandi, 1989. Menurut Crossland 1957 in Mulyanto 1987 Pinctada margaritifera mencapai matang telur pertama pada musim panas tahun kedua dan terjadi perkawinan. Pada kerang yang telah matang kelamin maka digestive diverticula sepenuhnya tertutupi oleh gonad Mulyanto, 1987. Perubahan suhu dan perairan akan merangsang proses kematangan gonad maupun pemijahannya, peningkatan suhu akan merangsang kematangan gonad sedangkan penurunan suhu akan mendorong kerang untuk memijah Setyobudiandi, 1989.

b. Pemijahan

Di laut, kerang mutiara hidup secara berkesinambungan. Kerang memijah lebih dari satu kali selama musim pemijahan pertama CMFRI-Tuticorin, 1991. Aktivitas pemijahan ini dapat terjadi terus menerus seiring dengan selang pelepasan telur 5-10 menit sekali. Sebelum dilakukan proses pemijahan perlu dilakukan persiapan yang matang mulai dari persiapan induk, persiapan kultur pakan alami serta penyediaan air bersih. Induk yang siap dipijahkan ditampung dalam bak fiber 1 ton dan jika tidak ada fiber bisa digunakan styrofoam. Ketersediaan pakan alami secara kontinyu dan dalam jumlah yang cukup menentukan keberhasilan pembenihan kerang mutiara. Penyediaan air bersih baik air tawar maupun air laut juga menentukan keberhasilan pemijahan kerang mutiara. Air laut, selain digunakan untuk pemeliharaan telur dan larva kerang juga digunakan untuk kultur pakan alami. Sebelum digunakan untuk kultur, air laut disterilisasi dengan pemanas heater pada bak fiber ukuran 1 ton dan dilakukan selama 2 jam. Setelah itu air laut disaring lagi dengan menggunakan plankton-net dan kertas saring.

c. Pembuahan

Pembuahan pada kerang mutiara terjadi secara eksternal. Telur yang dikeluarkan oleh individu betina dibuahi oleh gamet jantan di dalam air Mulyanto, 1987. Telur-telur ini dikeluarkan dari ovarium melalui saluran mantel karena adanya gerakan ritmis dari otot aduktor. Sperma individu jantan dikeluarkan ke laut melalui exhalent siphon Asikin, 1962 in Sintawati, 1989. Telur-telur ini akan menempel pada lipatan mantel induknya dan kemudian dibuahi oleh sperma yang berada didekatnya Setyobudiandi, 1989.

d. Stadium larva dan telur