40
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Baru Bumi Serpong Damai, Provinsi Banten, serta di wilayah sekitarnya. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – September 2011.
3.2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini melibatkan banyak stakeholder untuk berbagai kepentingan dan merupakan penelitian yang cukup kompleks.
Oleh karenanya maka penelitian ini memerlukan pendekatan secara holistik, sehingga dari sini akan dapat memecahkan
masalah, tidak secara parsial, namun akan memecahkan masalah secara lebih tuntas. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan pendekatan sistem.
Adapun alasan pemilihan tersebut disebabkan pendekatan sistem merupakan salah satu metode
yang dapat menyelesaikan permasalahan dengan kompleksitas yang cukup tinggi, sehingga dapat memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini akan dikumpulkan baik data primer maupun data sekunder. Data primer dikumpulkan secara langsung dari lokasi penelitian melalui pengamatan,
diskusi serta wawancara langsung dengan para pakar dan stakeholder. Data sekunder diperoleh dengan cara menelusuri berbagai sumber seperti hasil penelitian dan berbagai
dokumen dari instansi terkait. Adapun jenis dan sumber data yang dikumpulkan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.
3.4. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini dalam rangka menggali informasi dan pengetahuan akuisisi pendapat pakar, ditentukandipilih
secara sengaja purposive sampling diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang didasarkan pada kebutuhan penelitian.
Adapun yang dimaksud dengan pakar di sini adalah pihak yang berkompeten sebagai pelaku dan ahli dalam model pengelolaan
kota baru mandiri. Dasar pertimbangan dalam penentuan atau pemilihan pakar untuk dijadikan sebagai responden menggunakan kriteria, sebagai berikut:
1. Keberadaan responden dan kesediaanya untuk dijadikan responden.
42
2. Memiliki reputasi, kedudukanjabatan dan telah menunjukkan kredibilitasnya sebagai ahli atau pakar pada bidang yang diteliti.
3. Memiliki latar belakang pendidikan tinggi di bidang yang dikaji dan atau telah memiliki pengalaman dalam bidangnya minimal 2 tahun.
Adapun stakeholders yang diwawancara di sini adalah penghuni perumahan BSD, developerpengembang BSD, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang, Dinas
PU Kabupaten Tanggerang, perwakilanasosiasi pengusaha, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat yang peduli dengan pengelolaan lingkungan, dan 5
tokoh masyarakat sekitar. Untuk lebih jelasnya Jenis dan sumber data yang
diperlukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6, dan responden keseluruhan disajikan pada Tabel 7.
3.5. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini dilakukan berbagai analisis yakni analisis deskriptif untuk melihat kondisi lingkungan eksisting, analisis keberlanjutan, analisis prospektif dan
permodelan. Untuk lebih jelasnya tahapan penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6.
a Analisis Keberlanjutan
Pada penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap status keberlanjutan pengelolaan lingkungan di Kota Baru BSD. Analisis terhadap status keberlanjutan
kawasan dilakukan dengan mengkaji kondisi lima dimensi pengelolaan lingkungan yakni dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, dan kelembagaan. Hasil analisis ini
diperoleh faktor pengungkit keberlanjutan pengelolaan lingkungan di Kota Baru BSD untuk setiap dimensi. Faktor ini penting untuk diperhatikan dalam rangka mencapai
pengendalian lingkungan dalam pembangunan Kota Baru BSD yang berkelanjutan. Keberlanjutan kawasan kota baru akan dianalisis melalui pendekatan multidimensional
scaling MDS dengan analisis Rapfish. MDS adalah teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui keberlanjutan pembangunan wilayah secara multidisipliner. Dimensi
dalam MDS menyangkut berbagai aspek. Setiap dimensi memiliki atribut atau indikator yang terkait dengan keberlanjutan pembangunan kawasan.