36
System dynamics digunakan
untuk mencari
penjelasan tentang
berbagai permasalahan jangka panjang yang terjadi secara berulang-ulang di dalam struktur
internal. Mekanisme umpan balik merupakan konsep inti yang digunakan dalam system dynamics untuk memahami struktur sistem.
Diasumsikan bahwa keputusan secara sosial atau individual dibuat berdasarkan informasi tentang keadaan sistem atau
lingkungan di sekitar pengambil keputusan berada. Model-model sistem dinamik
dibentuk oleh banyak lingkar simpal kausal causal loop diagram yang saling berhubungan satu sama lain.
Diagram simpal kausal pada dasarnya merupakan representasi grafik dari pemahaman tentang struktur yang sistemik.
Diagram ini sangat penting karena memberi panduan tentang bagaimana sistem itu dibangun dan bagaimana sistem itu
berperilaku Kim dan Anderson, 1998. Diagram ini pada dasarnya menggambarkan sistem tertutup. Sebagian besar variabel berhubungan melalui mekanisme umpan balik
dan berupa variabel indigenous. Apabila ada beberapa faktor yang dipercaya
mempengaruhi sistem dari luar tanpa dipengaruhi oleh dirinya sendiri, faktor tersebut dipertimbangkan sebagai variabel exogenous di dalam model. Diagram simpal kausal
memainkan peranan penting dalam studi tentang system dynamics. Selama
pengembangan model, diagram simpal kausal dapat dijadikan sebagai preliminary sketches dari hipotesis kausal yang dibangun. Selain itu diagram simpal kausal juga
dapat dianggap sebagai simplifikasi model Goodman, 1980. Diagram simpal kausal dan diagram alir flow diagram sangat penting untuk
memahami struktur sistem sebelum mengembangkannya ke dalam persamaan sistem. Diagram alir tersusun dari elemen rate, level, dan auxiliary yang diorganisasikan dalam
sebuah network. Level adalah akumulasi atau persediaan stok material atau informasi. Elemen-elemen sistem yang menunjukkan keputusan, tindakan, atau perubahan di
dalam suatu level disebut rate. Rate adalah aliran material atau informasi ke atau dari level.
Simpal kausal dibedakan menjadi dua macam; yaitu simpal positif reinforcing feedback loop dan simpal negatif balancing feedback loop. Simpal positif cenderung
untuk memperkuat
gangguan dan
menghasilkan pertumbuhan
atau peluruhan
eksponensial. Simpal negatif cenderung meniadakan gangguan dan membawa sistem pada keadaan kesetimbangan atau mencapai tujuan. Kombinasi dari kedua jenis simpal
37
kausal tersebut sering terjadi dan memungkinkan pengguna system dynamics merumuskan sejumlah generalisasi atau teorema yang berguna sehubungan dengan
struktur sistem pada kecenderungan perilaku dinamik.
2.12. Rapid Apraissal Analysis
Analisis keberlanjutan
pengelolaan suatu
kawasan atau
keberlanjutan pembangunan wilayah secara multidisipliner dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya dengan pendekatan multidimensional scaling MDS dengan analisis rapid apraissal analysis yang dikenal dengan istilah Rapfish. Dalam MDS ini pada umumnya
dilihat keberlanjutan dari beberapa dimensi yang menyangkut berbagai aspek. Setiap dimensi ini akan memiliki atribut atau indikator yang terkait dengan keberlanjutan
pembangunan kawasan. Berdasarkan indikator tersebut dilakukan analisis status masing-masing dimensi pengelolaan lingkungan apakah mendukung atau tidak terhadap
keberlanjutan sumberdaya dalam suatu wilayah tertentu untuk jenis kegiatan yang spesifik. Dasar dari penentuan status ini pada akhirnya akan menjadi barometer dalam
penentuan kebijakan yang harus dilakukan guna terjaminnya keberlanjutan pengelolaan suatu kawasan.
Penggunaan teknik MDS mempunyai berbagai keunggulan diantaranya adalah sederhana, mudah dinilai, cepat serta biaya yang diperlukan relatif murah Pitcher,
1999. Selain itu, teknik ini dapat menjelaskan hubungan dari berbagai aspek
keberlanjutan, dan juga mendefenisikan pembangunan kawasan yang fleksibel. Pada pendekatan MDS, data yang diperoleh pada umumnya dianalisis dengan menggunakan
software pendukung MDS yang dimodifikasi dari software Rapfish rapid assesment techniques for fisheries
Rapid apraissal RAP sebenarnya merupakan teknik yang digunakan untuk mengevaluasi
keberlanjutan sumberdaya
perikanan secara
multidisiplin yang
dikembangkan oleh University of British Columbia, Canada Pitcher, 1999 serta Fauzi dan Anna, 2005.
Saat ini RAP dimodifikasi untuk mengevaluasi keberlanjutan berbagai pembangunan yang saat ini dilakukan, karena pada dasarnya RAP merupakan
teknik yang bersifat multidisiplin dan dengan sedikit modifikasi dapat digunakan untuk mengevaluasi comparative sustainability dari sejumlah atributindikator yang mudah
untuk dibuat skor-nya. Oleh karena itu maka aplikasi dari RAP ini juga dapat
38
digunakan untuk melihat keberlanjutan dari pembangunan kota baru beserta infrastrukturnya.
Adapun yang dimaksud dengan atributindikator di sini adalah variabel atau komponen ekosistem serta variabel dan komponen pengelolaan yang
digunakan untuk menyimpulkan status kriteria. Penggunaan analisis RAP ini bisa mencakup berbagai aspek seperti ekologi,
ekonomi, sosial, teknologi, hukum, kelembagaan, dan sebagainya, sehingga dari sini akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai kondisi saat tersebut. Sebagai contoh
kaitannya dengan pembangunan kota baru beserta infrastrukturnya, hasil analisis RAP- nya
akan memperoleh
gambaran situasi
pembangunan kota
baru beserta
infrastrukturnya yang ada saat ini sekaligus akan dapat dibuat kebijakannya yang tepat dalam rangka menciptakan pembangunan kota baru beserta infrastrukturnya yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Hasil analisis keberlanjutan ini dapat
dilanjutkan dengan analisis keterkaitan dan ketergantungan antar faktor, sehingga dari sini akan dapat ditentukan urutan prioritas kebijakannya, dan selanjutnya dari faktor-
faktor dominannya
akan dibangun
model pembangunan
kota baru
beserta infrastrukturnya yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan Kavanagh, 2001.
Menurut Kavanagh 2001 serta Fauzi dan Anna 2005 ada lima tahapan yang harus dilalui dalam prosedur RAP indeks keberlanjutan sumberdaya, yakni:
1. Menganalisis data yang diteliti, baik data statistik maupun data yang berasal dari studi literatur maupun data yang berasal dari hasil pengamatan di lapang
kondisi eksisting 2. Membuat skoring yang mengacu pada literatur yang sudah ada, untuk keperluan
ini biasanya menggunakan excel 3. Melakukan analisis multi dimentional scalling MDS dengan menggunakan
software SPSS, sehingga dari sini akan dapat ditentukan ordinasi dan nilai stress melalui ALSCAL algoritma
4. Melakukan rotasi, sehingga akan dapat ditentukan posisi sumberdayanya pada ordinasi bad dan good.
Untuk keperluan ini biasanya digunakan excell dan visual basic
5. Melakukan analisis sensitifitas analisis leverage dan analisis montecarlo sehingga dapat memperhitungkan aspek ketidak pastiannya.