Rapid Apraissal Analysis A Model for environment control of sustainable new town development. (case study new town development of Bumi Serpong Damai

38 digunakan untuk melihat keberlanjutan dari pembangunan kota baru beserta infrastrukturnya. Adapun yang dimaksud dengan atributindikator di sini adalah variabel atau komponen ekosistem serta variabel dan komponen pengelolaan yang digunakan untuk menyimpulkan status kriteria. Penggunaan analisis RAP ini bisa mencakup berbagai aspek seperti ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, hukum, kelembagaan, dan sebagainya, sehingga dari sini akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai kondisi saat tersebut. Sebagai contoh kaitannya dengan pembangunan kota baru beserta infrastrukturnya, hasil analisis RAP- nya akan memperoleh gambaran situasi pembangunan kota baru beserta infrastrukturnya yang ada saat ini sekaligus akan dapat dibuat kebijakannya yang tepat dalam rangka menciptakan pembangunan kota baru beserta infrastrukturnya yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Hasil analisis keberlanjutan ini dapat dilanjutkan dengan analisis keterkaitan dan ketergantungan antar faktor, sehingga dari sini akan dapat ditentukan urutan prioritas kebijakannya, dan selanjutnya dari faktor- faktor dominannya akan dibangun model pembangunan kota baru beserta infrastrukturnya yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan Kavanagh, 2001. Menurut Kavanagh 2001 serta Fauzi dan Anna 2005 ada lima tahapan yang harus dilalui dalam prosedur RAP indeks keberlanjutan sumberdaya, yakni: 1. Menganalisis data yang diteliti, baik data statistik maupun data yang berasal dari studi literatur maupun data yang berasal dari hasil pengamatan di lapang kondisi eksisting 2. Membuat skoring yang mengacu pada literatur yang sudah ada, untuk keperluan ini biasanya menggunakan excel 3. Melakukan analisis multi dimentional scalling MDS dengan menggunakan software SPSS, sehingga dari sini akan dapat ditentukan ordinasi dan nilai stress melalui ALSCAL algoritma 4. Melakukan rotasi, sehingga akan dapat ditentukan posisi sumberdayanya pada ordinasi bad dan good. Untuk keperluan ini biasanya digunakan excell dan visual basic 5. Melakukan analisis sensitifitas analisis leverage dan analisis montecarlo sehingga dapat memperhitungkan aspek ketidak pastiannya. 39

2.13. Analisis Prospektif

Analisis prospektif adalah analisis yang digunakan untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan di masa depan. Hasil dari analisis prospektif ini akan diperoleh informasi mengenai faktor kunci yang berperan dalam sistem berdasarkan kebutuhan stakeholders yang terlibat dalam sistem tersebut. Untuk keperluan analisis prospektif ini akan ditentukan faktor kunci dan tujuan strategis. Pada penentuan faktor kunci dan tujuan strategis tersebut sepenuhnya didasarkan pada pendapat dari pihak yang berkompeten sebagai stakeholders yang terkait dengan sistem yang akan dikaji dengan cara melakukan wawancara secara mendalam indepth interview di wilayah studi melalui bantuan kuesioner Trayer, 2000. Menurut Bourgeois dan Jesus 2004 tahapan analisis prospektif ada tiga yaitu: 1 Mengidentifikasi faktor kunci penentu untuk masa depan dari sistem yang dikaji. Pada tahap ini dilakukan identifikasi semua faktor penting dengan menggunakan kriteria faktor variabel, menganalisis pengaruh dan kebergantungan seluruh faktor dengan melihat pengaruh timbal balik dengan menggunakan matriks dan menggambarkan pengaruh dan kebergantungan dari masing-masing faktor ke dalam empat kuadran utama; 2 Menentukan tujuan strategis dan kepentingan pelaku utama; dan 3 Mendefinisikan dan mendeskripsikan evolusi kemungkinan masa depan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi bagaimana elemen kunci dapat berubah dengan menentukan keadaan state pada setiap faktor, memeriksa perubahan mana yang dapat terjadi bersamaan, dan menggambarkan skenario dengan memasangkan perubahan yang akan terjadi dengan cara mendiskusikan skenario dan implikasinya terhadap sistem. Analisis prospektif juga akan menentukan faktor kunci keberlanjutan pengelolaan suatu sistem. Pada tahap penentuan faktor kunci ini seluruh faktor penting dengan menggunakan kriteria faktor pengungkit yang sudah didapat dari hasil analisis MDS. Pada analisis prospektif ini, digunakan data-data yang berasal dari pendapat pakar dan stakeholder yang terlibat dengan pengelolaan sistem tersebut. Adapun cara yang dilakukan pada pengumpulan data tersebut adalah wawancara mendalam dengan bantuan kuesioner dan melalui diskusi. Pada analisis prospektif ini akan dilihat pengaruh dan ketergantungan seluruh faktor serta akan melihat pengaruh timbal baliknya yang digambarkan dengan menggunakan matriks yang memperlihatkan pengaruh dan ketergantungan dari masing-masing faktor pada empat kuadran utama. 40