Pengertian Motivasi Konsep Dasar Motivasi

3 Hamalik 2009: 158 “motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.” Motivasi merupakan dorongan yang melibatkan kesiapsediaan kondisi fisik dan psikis untuk melakukan suatu hal agar mencapai tujuan tertentu. Tidak hanya dari aspek afeksi saja yang menjalankan motivasi individu, namun juga dari kesiapan diri baik fisik maupun psikis seperti yang dijelaskan oleh beberapa ahli di atas. Sebagai contoh siswa sangat termotivasi untuk datang ke sekolah karena hari ini diadakan pemilihan ketua kelas. Namun siswa ini sedang sakit dan tidak bisa berangkat sekolah. Siswa ini sudah mempunyai kesiapan dari psikisnya, namun dari fisiknya belum siap. Sehingga keinginan untuk mengikuti pemilihan ketua kelas tidak dapat terwujud. Jadi motivasi tidak hanya muncul karena dorongan dari dalam diri, juga berasal dari kesiapan fisik dan psikis individu. Dari beberapa pengertian motivasi di atas diketahui bahwa motivasi adalah suatu proses internal baik psikis maupun fisik yang ada pada diri individu yang mendorong, menggerakkan, memandu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang ditandai dengan munculnya “feeling”. Dari penjelasan di atas maka dapat ditarik kriteria dari motivasi yaitu adanya dorongan baik dari dalam diri maupun dari luar, adanya kegiatan, dan memiliki tujuan yang ingin dicapai.

2.2.1.2 Jenis-Jenis Motivasi

Secara umum pemahaman tentang jenis-jenis motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbulnya dari dalam diri individu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena adanya pengaruh dari luar diri individu. Untuk penjabaran yang lebih luas berikut jenis-jenis motivasi menurut para ahli. Uno 2012: 7 menjelaskan bahwa terdapat dua jenis motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang muncul dari dalam, seperti minat atau keingintahuan curiousity, sehingga seseorang tidak lagi termotivasi oleh bentuk-bentuk insentif atau hukuman. Sedangkan motivasi ekstrinsik ialah motivasi yang disebabkan oleh keinginan untuk menerima ganjaran atau menghindari hukuman, moitvasi yang terbentuk oleh faktor eksternal berupa ganjaran atau hukuman Anita E, 1993 dalam Uno 2012 hal 7 Berdasarkan penjelasan di atas terdapat perbedaan yang mendasar pada motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi intrinsik muncul karena munculnya minat terhadap suatu hal tanpa pengaruh dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik muncul karena pengaruh adanya ganjaran atau hukuman yang akan diberikan ketika tujuan tercapai atai tidak tercapai. Individu yang mempunyai motivasi intrinsik tinggi juga diidentifikasikan oleh Uno 2012:8 yaitu Apabila menyenangi kegiatan tersebut maka termotivasi untuk melakukan kegiatan tersebut, ketika menghadapi tantangan, dan merasa mampu maka akan terus mencoba melakukan kegiatan tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik diidentifikasi dengan pengaruh besar atau kecilnya ganjaran atau hukuman yang diberikan. Pendapat lain dijelaskan oleh Moekijat 2002:9 bahwa motivasi dibedakan menjadi motivasi intern dan motivasi ekstern. Motivasi intern menurut pandangan Moekijat 2002:9-11 adalah kekuatan akan kebutuhan dan keinginan yang membimbing perilaku individu ke dalam suatu situasi tertentu. Sedangkan motivasi ekstern merupakan kombinasi dari motivasi intern dan pengaruh- pengaruh dari pemberi ganjaran atau hukuman. Dalam konteks motivasi ekstern terdapat motivasi positif dan motivasi negatif. Hal ini dijelaskan Moekijat 2002:11-12 bahwa “Motivasi positif menghargai hasil kerja yang baik. Motivasi negatif menekankan hukuman atau ancaman hukuman apabila hasil tidak baik.”. Pendapat ketiga disampaikan oleh Djamarah 2008:149-151 yaitu disampaikan dua jenis motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Menurut Djamarah 2008:149 motivasi intrinsik merupakan motivasi yang muncul pada diri individu dan tidak mendapat rangsangan dari luar individu. Individu yang mempunyai motivasi intrinsik tinggi maka akan secara sadar untuk melakukan kegiatan tanpa ada paksaan dari luar dirinya. Orang yang mempunyai motivasi intrinsik dimulai dengan adanya minat pada suatu kegiatan. Motivasi kedua, yaitu motivasi ekstrinsik yanga dijelaskan oleh Djamarah 2008: 151 menjelaskan bahwa motivasi ekstrinsik merupakan kebalikan dari motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang timbul karena adanya rangsangan dari luar dirinya. Berbeda dengan penjelasan Moekijat 2002:10 yang menyatakan bahwa motivasi ekstrinsik merupakan kombinasi dari motivasi intern dan motivasi ekstern. Dari tiga pandangan yang menyatakan jenis-jenis motivasi, maka terdapat dua jenis motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Dari penjelasan di atas maka motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif karena kebutuhan keinginan dari diri sendiri dan bukan dari rangsangan dari luar diri yang muncul untuk membimbing perilaku dalam situasi tertentu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang timbul karena adanya rangsangan dari luar diri dan keinginan untuk menerima ganjaran atau menghindar dari hukuman.

2.2.2 Konsep Dasar Belajar

2.2.2.1 Pengertian Belajar

Pembahasan mengenai motivasi belajar tidak lepas dari dua kata yang membangunnya yaitu motivasi dan belajar. berikut pengertian belajar menurut para ahli. Belajar merupakan kegiatan yang terus menerus baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan sekitar dan dalam proses belajar akan menimbulkan tingkah laku baru. Seperti yang dijelaskan Uno 2012:22 bahwa “belajar adalah proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan interaksi antara individu dan lingkungannya yang dilakukan secara formal, informal, dan nonformal”. Belajar juga harus memiliki tujuan agar mengetahui hal apa yang harus dipelajari dan dipahami. Sebagai seorang individu yang berkembang seorang siswa harus mengetahui alasan untuk belajar agar apa yang dipelajari sesuai dan tepat guna. Dalyono 2009:49 mengungkapkan bahwa “belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaaan, ilmu pengetahuan,