yang kuat dan selalu berusaha untuk mencapai prestasi, senang mendalami materi yang dipelajari.
2.2.3.3 Jenis-Jenis Motivasi Belajar
Secara umum jenis-jenis motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi dari dalam diri motivasi intrinsik dan motivasi dari luar diri motivasi ekstrinsik.
Menurut Santrock 2008:514 jenis motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi ekstrinsik dan intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah melakukan suatu
kegiatan untuk memperoleh imbalan. Misalnya siswa belajar karena ingin mendapat sepeda baru. Sedangkan motivasi intrinsik adalah motivasi dari dalam
diri untuk mau melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri. Dalam motivasi intrinsik, Santrock 2008:514-515 membedakannya
menjadi dua jenis motivasi intrinsik yaitu determinasi diri dan pilihan personal; dan pengalaman optimal. Dalam pandangan determinasi diri dan pilihan personal,
siswa percaya bahwa mereka melakukan suatu hal karena kemauan sendiri bukan karena dorongan eksternal. Pandangan ini memberikan peluang pada siswa untuk
menentukan sendiri apa yang siswa inginkan dalam belajar, dan mengambil tanggung jawab terhadap belajarnya. Dalam pandangan pengalaman optimal,
seseorang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas. Hal ini terjadi ketika pada saat siswa mendapat tantangan atau
tugas yang mereka anggap tidak terlalu sulit atau tidak terlalu mudah. Menurut Ormord 2008:60 motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi ekstrinsik merupakan
motivasi yang muncul karena faktor-faktor eksternal. Siswa yang termotivasi secara eksternal akan melakukan sesuatu sebagai sarana untuk mencapai suatu
tujuan. Dan tujuan biasanya berupa imbalan baik materi atau non materi. Sedangkan motivasi intrinsik merupakan motivasi yang muncul karena adanya
faktor-faktor di dalam dirinya dan inheren dalam tugas yang dilakukannya. Siswa yang melakukan suatu hal karena dorongan motivasi intrinsik menurut Ormrod
2008:60 cenderung menjadi sangat terfokus dan sangat menikmati suatu aktivitas tanpa memperdulikan waktu dan mengabaikan tugas-tugas lainnya.
Dari penjelasan para ahli maka jenis motivasi belajar dibedakan menjadi dua, yaitu motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi belajar intrinsik
merupakan dorongan dari dalam diri sendiri berupa keingintahuan akan suatu hal atau keinginan mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motivasi belajar ekstrinsik
merupakan dorongan dari luar individu yang dapat berupa imbalan ataupun hukuman.
2.2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Rifa’i Anni 2009: 162 menyebutkan setidaknya ada enam faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Keenam faktor tersebut adalah sikap, kebutuhan,
rangsangan, afeksi, kompetensi, dan penguatan. Berikut penjabaran keenam faktor tersebut :
1 Sikap. Seseorang dalam bersikap terhadap suatu hal dipengaruhi oleh pengalaman atau informasi-informasi dan emosi yang diperolehnya. Hal
ini dijelaskan oleh Rifa’i Anni 2009: 162 “… Sikap merupakan
kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi yang dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa, atau
objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan”. Dan kemudian menampilkan sikap yang merupakan hasil dari proses
pengalaman dan belajar dari lingkungan. 2 Kebutuhan. Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu
sebagai suatu kekuatan internal yang mendorong individu untuk mencapai tujuan. Semakin kuat individu merasakan kebutuhan, semakin besar
peluangnya untuk mengatasi perasaan yang menekan di dalam memenuhi kebutuhannya.
3 Rangsangan. Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif.
Rangsangan secara langsung membantu memenuhi kebutuhan belajar siswa.
4 Afeksi. Siswa merasakan sesuatu ketika belajar, dan emosi siswa tersebut dapat memotivasi perilakunya pada tujuannya. Dikatakan pula bahwa
emosi merupakan penggerak utama perilaku dan hal ini disetujui oleh para pakar psikologi dan menerima gagasan bahwa pikiran dan perasaan saling
berinteraksi dan memandu perubahan perilaku. Afeksi juga merupakan motivator intrinsik yang dapat membantu meningkatkan motivasi belajar
atau bahkan melemahkan motivasi belajar siswa. 5 Kompetensi. Teori kompetensi mengasumsikan bahwa siswa secara
alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan lingkungannya secara