Penyusunan Instrumen Metode Penelitian dan Alat Pengumpulan Data

Kepercayaan diri Mampu menampilkan sikap percaya diri dengan mempertahankan pendapat yang diyakininya benar, merasa yakin dengan apa yang telah dikerjakan, dan merasa puas dengan hasil yang diperoleh sendiri 33,35, 37, 39 30,32, 34,36, 38 Task commitment Tekun dan ulet mengerjakan tugasnya, meskipun mengalami macam-macam rintangan atau hambatan, menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, 41,43, 45 40,42, 44,46 Faktor Eksternal Kondisi keluarga Pola asuh orang tua yang ditunjukkan dengan cara mendidik anak yang otoriter, permisif, dan demokratis. 47,49 48,50 Hubungan kedekatan orang tua dan anak yang ditandai dengan adanya rasa kasih sayang, perhatian, saling percaya, keakraban, dan memberikan penghargaan 51,53, 55 52,54, 56 Kondisi ekonomi keluarga yang menunjang pemenuhan kebutuhan belajar siswa 57 58 Suasana rumah yang kondusif untuk belajar, seperti suasana yang menyenangkan, tenteram, damai, dan harmonis 59 60 Teman sebaya Pengaruh teman sebaya, teman yang medukung proses belajar 61,63, 65,67 62,64, 66,68 Lingkungan masyarakat. Pengaruh kondisi sosial masyarakat sekitar rumah yang mendukung belajar siswa 69 70 Kondisi bangunan 71 72 sekitar dan iklim sekitar rumah lingkungan sekolah. Beragam metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi, kecakapan dalam mengajar dan standar pelajaran yang ditentukan guru atas kemampuan siswa. 73,75, 77 74,76, 78 Hubungan guru dan murid di sekolah yang berkaitan dengan sikap dan sifat yang ditunjukkan pada siswa, 79,81 80,82 Keadaan gedung sekolah yang sehat dan nyaman untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar. 83 84 Kelengkapan fasilitas belajar dan ketersediaan alat penunjang belajar mengajar di sekolah 85,87 86,88 Jumlah 44 44 Berdasarkan kisi-kisi di atas, standar nilai tertinggi dan terendah tiap indikator sebagai berikut : Tabel 3.4 Kriteria Nilai per-Indikator Indikator Jumlah Item Nilai Tertinggi Nilai Terendah Kesehatan fisik dan mental 14 70 14 Bakat 7 35 7 Minat untuk belajar 6 30 6 Konsentrasi 4 20 4 Kepercayaan diri 9 45 9 Task commitment 7 35 7 Kondisi keluarga 14 70 14 Teman sebaya 8 40 8 Lingkungan masyarakat 4 20 4 Lingkungan sekolah 16 80 16 Jumlah 88 440 88 Sumber : olah data peneliti

3.6 Uji Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian hal yang wajib dilakukan sebelum melakukan penelitian adalah melakukan pengujian instrumen penelitian. Pengujian dilakukan agar instrumen tersebut menjadi valid dan reliabel untuk digunakan.

3.6.1 Validitas

Dalam Sugiyono 2008:121 instrumen dikatakan valid apabila instrumen yang digunakan tepat. Artinya dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu instrumen dikatakan sudah valid atau sahih memiliki tingkat kevalidan yang tinggi, sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memiliki kevalidan yang rendah. Pada penelitian ini menggunakan validitas internal. Pada validitas internal instrumen dikembangkan menurut teori yang relevan. Menurut Sugiyono 2006:350 validitas internal instrumen yang berupa nontest cukup memenuhi validitas konstruksi. Menurut Hadi 1986 dalam Sugiyono 2006:350 “…menyamakan construct validity dengan logical validity dan validity by definition. Instrumen yang mempunyai validitas konstruk, jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan.” Peneliti mengukur validitas dengan melakukan ujicoba instrumen di lapangan. Jadi instrumen yang telah disusun diujicobakan di lapangan kemudian diukur validitasnya..Pengujian melalui validitas internal melalui uji korelasi Product Moment. Pengujian ini bertujuan untuk mengukur homogenitas tes yang salah satu caranya dengan megkorelasikan skor item dengan skor total tes. Rumus korelasi Product Moment sebagai berikut. = N∑XY − ∑ X∑ Y {N ∑ X − ∑ X N ∑ Y − ∑ Y } Keterangan : rxy :korelasi antar X dan Y ∑X : jumlah skor masing-masing aitem ∑Y : Jumlah skor total ∑X 2 : jumlah kuadrat butir ∑Y 2 : jumlah kuadrat total ∑XY : Jumlah perkalian skor item dengan skor total N : Jumlah responden Arikunto, 2006:276 Setelah diketahui nilai rxy, kemudian hasilnya diinterpretasikan terhadap koefisien korelasi yang diperoleh dengan tabel sebagai berikut. Tabel 3.5 Tabel Interpretasi Nilai rxy Besar nilai rxy Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 100 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,0400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah tak berkorelasi Sumber : Arikunto 2006:276 Hasil penghitungan di atas kemudian dikonsultasikan dengan tabel Product Moment dengan taraf signifikan 5, jika r hitung r tabel maka butir instrumen dapat dikatakan valid.

3.6.2 Reliabilitas

Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang relatif sama. Untuk menguji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan rumus alpha, karena instrumen ini digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 melainkan 1 sampai 5 atau digunakan pada data interval. Dan menurut Azwar 2005:87 “data untuk menghitung koefisien reliabilitas alpha diperoleh lewat penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok responden single-trial administration”. Jadi, karena penggunaan reliabilitas ini hanya 1 kali maka permasalahan yang mungkin timbul pada pendekatan reliabilitas lain dapat dihindari. Cara penggunaan rumus alpha yaitu setelah menentukan jumlah varian total kemudian dimasukkan ke dalam formula alpha. Rumus alpha Arikunto, 2010: 239 adalah sebagai berikut : r = k − 1 1 − ∑ σ σ Keterangan r 11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan ∑ σ : jumlah varian item σ : varian total Arikunto, 2010: 239