Berdasarkan hasil rata-rata tersebut, maka hal ini melatarbelakangi rendahnya motivasi belajar siswa.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasar hasil analisis diketahui bahwa semua indikator melatarbelakangi rendahnya motivasi belajar siswa. Pada indikator terdapat faktor yang tinggi dan
faktor yang rendah melatarbelakangi rendahnya motivasi belajar. Hasil tersebut menjawab rumusan masalah yang diajukan, yaitu faktor-faktor yang
melatarbelakangi rendahnya motivasi belajar dan faktor-faktor yang paling dominan melatarbelakangi rendahnya motivasi belajar.
4.3.1 Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Rendahnya Motivasi Belajar
Siswa Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase, diketahui bahwa seluruh
indikator faktor-faktor tersebut mempengaruhi rendahnya motivasi belajar. Peroleh hasil analisis data pada bakat, lingkungan masyarakat, dan lingkungan
sekolah tetap mempengaruhi rendahnya motivasi belajar meskipun perolehan hasilnya rendah. Faktor yang melatarbelakangi rendahnya motivasi belajar siswa
yang pertama yaitu kondisi kesehatan fisik dan mental. Berdasarkan hasil penelitian ini, kondisi kesehatan fisik dan mental termasuk dalam kategori sedang.
Berdasarkan hasil analisis data kebutuhan pangan siswa kurang terpenuhi di rumah. Kurang terpenuhinya kebutuhan pangan ini disebabkan oleh kondisi
ekonomi keluarga. Berdasarkan informasi yang diperoleh, kondisi ekonomi mayoritas keluarga siswa SMP Negeri 22 Semarang adalah menengah ke bawah
sehingga orangtua hanya memperhatikan pemenuhan kebutuhan pokok saja.
Kondisi ini mengakibatkan hubungan emosional orangtua dengan anak menjadi renggang. Kondisi orangtua yang bekerja dari pagi hingga sore menunjukkan
bahwa orangtua hanya terpaku pada pemenuhan kebutuhan fisik saja sedangkan kebutuhan psikis anak kurang diperhatikan orangtua sehingga banyak siswa lebih
senang berada di luar rumah. Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa mayoritas pekerjaan
orangtua adalah pedagang dan buruh yang memiliki kondisi ekonomi menengah ke bawah dan memiliki jam kerja dari pagi sampai sore sehingga menyebabkan
kurang terjalinnnya hubungan kedekatan siswa dengan keluarga. Begitu pula dengan usaha pemenuhan kebutuhan ekonomi, orangtua siswa lebih
mengutamakan kebutuhan pokok untuk kebutuhan sehari-hari. Kondisi kedekatan orangtua dan anak juga menjadi pengaruh yang sangat besar pada motivasi belajar
dan perkembangan anak. Permasalahan yang diungkapkan guru BK ketika wawancara pendahuluan adalah orangtua menyerahkan pendidikan anak kepada
sekolah sepenuhnya. Hal ini menyebabkan kerjasama antara guru dan orangtua untuk memantau perkembangan siswa menjadi terhambat.
Berdasarkan kesibukan orangtua dengan pekerjaan, berdampak juga pada perkembangan psikis siswa dan fisik. Salah satu penyebab dari terhambatnya
perkembangan psikis siswa yaitu kurang terjalin komunikasi yang berkualitas antara orangtua dan anak. Tingginya kesibukan orangtua menimbulkan hubungan
emosional dan interaksi antara orangtua dan anak menjadi renggang. Rendahnya motivasi belajar siswa juga disebabkan oleh rasa percaya diri, konsentrasi yang
mudah terganggu, hubungan sosial dengan teman sebaya.