Model Pembelajaran TAI Team Assisted Individualization

2013:144 menuliskan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif seperti pada Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif FASE KE- INDIKATOR AKTIVITAS KEGIATAN GURU 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru mengkomunikasikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar dengan baik. 2 Menyajikan informasi Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. 3 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok- kelompok belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan tugas belajar secara efisien 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. 6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok secara proporsional.

2.1.4 Model Pembelajaran TAI Team Assisted Individualization

Menurut Suyanto 2013:150 pada tahun 1985, Slavin memperkenalkan satu model pembelajaran yang menggabungkan antara model pembelajaran individual dan pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini diberi nama Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted IndividualizationTAI yang merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif dengan pemberian bantuan individu. Unsur-unsur metode pembelajaran Team Assisted Individualization menurut Slavin 2005:195 sebagai berikut. a Teams Pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 siswa. b Placement Test Pemberian pre-tes kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. c Student Creative Pelaksanaan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. d Team Study Tahapan tindakan belajar yang yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan. e Team Scores and Team Recognition Pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. f Teaching Group Kelompok Pengajaran Pemberian materi secara singkat sekitar 10 – 15 menit kepada siswa. g Fact TesTes Fakta Pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa. h Whole-Class Units Unit Seluruh Kelas Pemberian materi oleh guru diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah Berdasarkan komponen-kompenen dalam model Pembelajaran TAI, tahap-tahap model pembelajaran TAI yang mengadopsi komponen tersebut terdiri dari delapan tahap yang peneliti gunakan dalam penyusunan perangkat pembelajaran. Kedelapan tahap model pembelajaran TAI tersebut sebagai berikut. 1. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran berupa bahan ajar secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru. 2. Guru memberikan pretes secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal sesuai. Langkah ini sesuai dengan komponen Placement Test. 3. Guru memberikan materi secara singkat sesuai. Langkah ini sesuai dengan komponen Teaching Group. 4. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 –5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender. Langkah ini sesuai dengan komponen Teams. 5. Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukannya. Langkah ini sesuai dengan komponen Team Study. 6. Perwakilan dalam kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru kemudian guru memberikan penguatan dan membimbing siswa untuk membuat rangkuman. Langkah ini sesuai dengan komponen Student Creative dan Whole-Class Units. 7. Guru memberikan postes kepada siswa secara individual untuk mengetahui penguasaan materi dan mendapatkan skor akhir. Langkah ini sesuai dengan komponen Fact Test. 8. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai dari setiap anggota kelompoknya yang sudah diakumulasikan. Langkah sesuai dengan komponen Team Score and Team Recognition. Model pembelajaran TAI memiliki banyak kelebihan karena menurut Slavin 2005: 101 model pembelajaran TAI dirancang untuk menyelesaikan masalah-masalah teoritis dan praktis dari sistem pengajaran individu. Kelebihan- kelabihan model pembelajaran TAI meliputi 1 meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan pengelolahan rutin, 2 guru setidaknya akan menghabiskan separuh waktunya untuk mengajar kelompok-kelompok kecil, 3 operasional program tersebut akan sederhana sehingga siswa dapat melakukannya, 4 siswa akan termotivasi untuk memperlajari materi-materi yang diberikan dengan cepat dan akurat sehingga tidak akan dapat berbuat curang, 5 tersedia banyak cara pengecekan penguasaan supaya para siswa tidak menghabiskan waktu mempelajari kembali materi yang sudah mereka kuasai atau menghadapi kesulitan belajar yang serius, 6 para siswa akan dapat melakukan pengecekan satu sama lain, 7 programnya mudah dipelajari, tidak mahal, fleksibel, dan tidak membutuhkan guru tambahan atau tim guru, dan 8 membuat siswa bekerja dalam kelompok akan terbentuk sikap positif terhadap siswa yang kurang akademik. Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran TAI yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam penerapannya dan guru akan mengalami kesulitan dalam memberi bimbingan kepada siswa apabila jumlah siswa yang dalam kelas terlalu besar. Meskipun begitu, kekurangan model TAI dapat diatasi dengan cara siswa dikelompokkan kemudian pembagian tugas terstruktur pada setiap kelompok yang menjadi tanggung jawab bersama untuk meninjau dan menguatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

2.1.5 Model Pembelajaran CIRC Cooperative Integrated Reading

Dokumen yang terkait

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

KOMPARASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII ANTARA PEMBELAJARAN MODEL TAI DAN CIRC

0 24 235

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

15 96 105

(ABSTRAK) PERBANDINGAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 ULUJAMI, PEMALANG PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC BERBANTUAN MULTIMEDIA DAN KARTU KUBUS BALOK.

0 0 2

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 ULUJAMI, PEMALANG PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC BERBANTUAN MULTIMEDIA DAN KARTU KUBUS BALOK.

0 6 236

Keefektifan Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif TAI terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Negeri 4 Semarang.

0 0 1

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SESUAI DENGAN GENDER DALAM PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI BALOK DAN KUBUS (STUDI KASUS PADA SISWA SMP KELAS VIII SMP ISLAM AL-AZHAR 29 SEMARANG).

0 0 17

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP PADA MATERI KUBUS DAN BALOK.

0 0 1160

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PESISIR TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP | Karya Tulis Ilmiah

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BALONGBENDO PADA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK - Repository Universitas Islam Majapahit

0 0 20