Diharapkan dapat menumbuhkan semangat bekerjasama, berkomunikasi, dan mengembangkan keterampilan berpikir siswa. Selain itu, juga sebagai variasi
dalam pembelajaran sehingga siswa tidak jenuh selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa mempunyai pengalaman belajar dengan
model pembelajaran yang baru bagi mereka. b.
Manfaat bagi guru Sebagaireferensi tentang model pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan komunikasimatematis siswa. Diharapkan dapat memotivasi guru untuk memaksimalkan model pembelajaran yang bervarasi dan inovatif.
c. Manfaat bagi peneliti
Diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian terkait dengan pembelajaran matematika. Khususnya pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis.
1.7 Penegasan Istilah
Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca, maka perlu
adanya penegasan istilah. Adapun penegasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.7.1 Studi Komparatif
Studi artinya penelitian, kajian dan telaah ilmiah, sedangkan komparatif berarti perbandingan. Makna dari kata tersebut dalam suatu penelitian adalah
seorang peneliti bermaksud mengadakan perbandingan kondisi yang ada di dua tempat, apakah kedua kondisi tersebut sama, atau terdapat perbedaan, dan kalau
ada perbedaan, kondisi di tempat mana yang lebih baik Arikunto, 2010:6. Studi komparatif yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah penelitian ilmiah untuk
memperoleh informasi tentang perbandingan model pembelajaran manakah yang lebih baik diterapkan pada materi pokok kubus dan balok antara model TAI dan
model CIRC . 1.7.2
Ketuntasan belajar
Sinambela 2008: 78 mendefinisikan keefektifan sebagai berikut: Pembelajaran dikatakan efektif apabila mencapai sasaran yang
diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran dan prestasi siswa yang maksimal, sehingga yang merupakan indikator keefektifan
pembelajaran berupa: 1 ketercapaian ketuntasan belajar; 2 ketercapaian keefektifan aktivitas siswa, yaitu pencapaian waktu
ideal yang digunakan siswa untuk melakukan setiap kegiatan termuat dalam rencana pembelajaran; 3 ketercapaian efektivitas
kemampuan guru mengelola pembelajaran; serta 4 respon siswa terhadap pembelajaran yang positif.
Salah satu indikator keefektifan menurut uraian di atas adalah ketercapaian ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar siswa dalam penelitian ini didasarkan pada
kriteria ketuntasan minimal KKM. KKM yang digunakan di SMP Negeri 8 Semarang yakni 75. Dalam penelitian ini KKM yang digunakan adalah 78.
1.7.3 Model Pembelajaran TAI
Pembelajaran kooperatif tipe TAI Team Assisted Individualization dikembangkan oleh Slavin Suyanto, 2013:150. Ciri khas dari pembelajaran ini
adalah siswa belajar secara individual mempelajari materi yang telah disiapkan oleh guru. Hasil belajar individual akan dibawa ke dalam kelompok masing-
masing untuk dibahas dan didiskusikan oleh anggota kelompok. Semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban yang telah dikerjakan.
Model pembelajaran TAI memiliki 8 komponen, meliputi: 1 placement test; 2 team;3 teaching group; 4 student creative; 5 team study; 6 whole
class unit; 7 fact test; 8 team scores and team recognition.Suyanto, 2013:152.
1.7.4 Model Pembelajaran CIRC