dengan cara siswa dikelompokkan kemudian pembagian tugas terstruktur pada setiap kelompok yang menjadi tanggung jawab bersama untuk meninjau dan
menguatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
2.1.5 Model Pembelajaran CIRC Cooperative Integrated Reading
Composition
Menurut Putranto 2010:14 CIRCtelah dikembangkan dalam pembelajaran sekolah tahun 1986 digunakan dalam pembelajaran di sekolah
dasar, sekarang CIRCtelah digunakan dalam berbagai tingkatan kelas. Orang yang terus mengembangkan metode ini adalah Robert Slavin, Robert Stiven, Nancy
Maden dan Marie Farnish. Tujuan utama CIRCadalah menggunakan kelompok-kelompok kooperatif
untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara lugas. CIRC terdiri atas tiga unsur penting kegiatan
dasar terkait pengajaran langsung, pelajaran memahami bacaan, seni berbahasa dan menulis terpadu menurut Slavin dalam Putranto 2010: 15. Semua kegiatan
mengikuti siklus regular yang melibatkan presentasi dari siswa, latihan tim, latihan independent, pra penilaian teman, latihan tambahan dan tes.
CIRC merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran ini dibentuk kelompok kecil, peserta didik diberi suatu teksbacaan
kemudian peserta didik latihan membaca atau saling membaca, memahami ide pokok, saling merevisi, dan menulis ikhtisar cerita atau memberikan tanggapan
terhadap isi cerita, atau untuk mempersiapkan dan menyelesaikan tugas tertentu dari guru.
Model pembejaran CIRC dibagi menjadi beberapa fase Sutarno et al., 2010: 2 sebagai berikut.
1 Fase pertama, yaitu orientasi
Pada fase ini, guru melakukan apersepsi dan pengetahuan awal peserta didik tentang materi yang akan diberikan. Selain itu juga
memaparkan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan pada peserta didik.
2 Fase kedua, yaitu organisasi
Guru membagi peserta ke dalam beberapa kelompok, dengan memperhatikan keheterogenan akademik. Membagikan bahan
bacaan tentang materi yang akan dibahas kepada peserta didik. Selain itu, menjelaskan mekanisme diskusi kelompok dan tugas
yang
harus diselesaikan
selama proses
pembelajaran berlangsung.
3 Fase ketiga, yaitu pengenalan konsep
Dengan cara mengenalkan tentang suatu konsep baru yang mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi. Pengenalan
ini bisa didapat dari keterangan guru, buku paket, film, kliping, poster atau media lainnya.
4 Fase keempat, yaitu fase publikasi
Peserta didik mengkomunikasikan hasil temuan-temuannya, membuktikan, memperagakan, tentang materi yang dibahas baik
dalam kelompok maupun di depan kelas.
5 Fase kelima, yaitu fase penguatan dan refleksi
Pada fase ini guru memberikan penguatan berhubungan dengan materi yang dipelajari melalui penjelasan-penjelasan ataupun
memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari, selanjutnya peserta didik pun diberi kesempatan untuk
merefleksikan dan mengevaluasi hasil pembelajarannya.
Dalam penelitian ini, langkah pembelajaran dengan model CIRCyang digunakan adalah sebagai berikut.
1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. 2 Guru memberikan pengantar materi.
3 Siswa dikelompokkan dengan anggota 4-5 orang tiap kelompok. 4 Setiap kelompok diberi LKS dan mengerjakan LKS tersebut secara
berkelompok.
5 Kelompok yang sudah selesai mengerjakan diberi kesempatan untuk memaparkan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.
6 Siswa melakukan evaluasi atas diskusi dan pemaparan yang telah
mereka lakukan. Secara khusus, Slavin mengungkapkan, sebagaimana dikutip oleh Suyitno
2006: 5 menyebutkan kelebihan model pembelajaran CIRC sebagai berikut: 1 Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang.
2 Peserta didik termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok.
3 Para peserta didik dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya.
4 Membantu peserta didik yang lemah. 5 Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan saol yang
berbentuk uraian atau pemecahan masalah. Adapun kekurangan model pembelajaran CIRC sebagai berikut:
1 Pada saat persentasi hanya peserta didik yang aktif tampil. 2 Tidak semua peserta didik bisa mengerjakan soal dengan teliti.
2.1.6 Komunikasi Matematis