dibawah diharapkan selisih antara
dan kecil dan berada pada
batas-batas kesalahan random; 4 Menghitung D deviasi dengan rumus
; 5 Melihat
untuk menemukan kemungkinan dua sisi yang dikaitkan dengan munculnya harga-harga sebesar harga D observasi di bawah
. Jika , maka
ditolak Siegel, 1994: 59-63. adalah
banyaknya peserta tes, untuk nilai
dapat dilihat pada Lampiran 50 dan jika
nilai diperoleh dari rumus
. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas untuk data awal kelas
eksperimen I VIII B diperoleh ⇔
dan untuk data awal kelas eksperimen II VIII C diperoleh
⇔ Sedangkan hasil perhitungan normalitas jika kedua data dari kelas
VIII B dan VIII C digabung diperoleh .
Menunjukkan hal yang sama ketika data dipisah, yakni data sampel berasal dari populasi yang berdistibusi normal. Perhitungan uji normalitas selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 5.
3.8.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi awal sama atau homogen yaitu dengan menyelidiki
apakah kedua kelas eksperimen mempunyai varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji kesamaan dua varians 2 pihak
karena data terdiri dari dua kelompok sampel. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama, maka dikatakan kedua kelompok sampel homogen. Hipotesis
yang diujikan adalah:
Ho : kedua kelompok sampel mempunyai varians sama atau homogen
H
1
: kedua kelompok sampel mempunyai varians tidak sama atau tidak
homogen Untuk menguji hipotesis di atas digunakan uji kesamaan dua varians
dengan rumus:
Kriteria pengujian: ditolak hanya jika
. Harga diperoleh dari daftar distribusi F dengan peluang =
, ,
, dan taraf nyata Sudjana 2002 : 250.
Berdasarkan perhitungan uji homogenitas diperoleh dan
. Karena , maka
diterima yang artinya kedua kelompok sampel homogen. Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 6.
3.8.1.3 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk memperoleh asumsi bahwa kedua kelompok sampel memiliki kemampuan komunikasi matematis yang sama
secara statistik. Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan adalah uji t dua pihak.
Uji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan uji t dilakukan bila data berdistribusi normal dan homogen. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai
berikut. =
rata-rata data awal kelas eksperimen Isama dengan rata-rata data awal kelas eksperimen II
rata-rata data awal kelas eksperimen I tidak sama dengan rata- rata data awal kelas eksperimen II.
Rumus uji t dua pihak adalah sebagai berikut.
dengan
Keterangan: : rata-rata nilai siswa pada kelas TAI
: rata-rata nilai siswa pada kelas CIRC n
1
: jumlah siswa pada kelas TAI n
2
: jumlah siswa pada kelas CIRC s
: simpangan baku s
1
: simpangan baku kelas TAI s
2
: simpangan baku kelas CIRC
Kriteria pengujian adalah Ho diterima jika , dengan
taraf signifikan α dan dk = n
1
+ n
2
– 2 Sudjana, 2002: 239. Berdasarkan hasil perhitungan uji kesamaan rata-rata data awal diperoleh
. Dengan taraf signifikan 5 dan dk = 36+35-2 = 69 diperoleh . Karena
maka diterima artinya
rata-rata data awal kedua kelompok sama. Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 7 dan Tabel distribusi t terdapat pada Lampiran 53.
3.8.2 Analisis Data Tahap Akhir