54 Kelas VI SD
Pelajaran 2 Beribadahlah Sebab Tuhan itu Baik
Bacaan Alkitab: Ulangan 10:12-22 dan Mazmur 100
Kompetensi Inti:
KI 1: Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2:
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah dan tempat bermain.
KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar:
1.1. Meyakini ibadah yang berkenan kepada Allah. 2.1. Mengembangkan sikap beribadah yang berkenan kepada
Allah. 3.1. Memahami arti ibadah yang diperkenan Allah.
4.1. Melakukan ibadah yang berkenan kepada Allah.
Indikator
:
1. Menyatakan alasan beribadah kepada Tuhan. 2. Menyebutkan unsur-unsur dalam ibadah Kristiani.
3. Menunjukkan perasaan dan pengalaman mengikuti ibadah
pada hari Minggu di gereja atau ibadah di sekolah. 4. Merancang sebuah ibadah syukur sederhana di rumah atau
sekolah.
55 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
A. Pengantar
Ada banyak alasan orang beribadah kepada Tuhan. Ada yang beribadah karena diwajibkan demikian, tetapi ada juga
yang beribadah karena kesadaran kebergantungan kepada kemahakuasaan Allah. Pelajaran kali ini lebih fokus menghantar
kepada alasan kedua. Orang Kristen beribadah bukan karena sekadar diwajibkan, melainkan karena kesadaran yang utuh
bahwa hanya kepada Tuhanlah rasa hormat, syukur, dan pengharapan itu kita naikkan, yakni melalui ibadah-ibadah
Kristiani yang dilakukan, baik di gereja maupun di sekolah atau rumah.
Karena itu, penting bagi umat Kristen untuk menemukan alasan mengapa ia beribadah kepada Tuhan. Dengan demikian,
ia memiliki landasan yang kuat dan ia sendiri menyadari dan hidup dalam alasan itu, sehingga ibadahnya adalah ibadah
yang ia hayati sepenuhnya kepada Tuhan.
Melalui cerita pengantar, peserta didik akan menemukan satu alasan manusia perlu beribadah kepada Tuhan. Tuhan
selalu hadir dalam kehidupan manusia, hanya saja Ia hadir tidak selalu dalam keadaan yang menyenangkan, tetapi juga
kadang-kadang dalam keadaan susah. Tetapi dalam keadaan apapun, yang pasti adalah Tuhan selalu merencanakan
yang baik kepada umat yang Ia kasihi. Tidak pernah Tuhan merencanakan yang jahat kepada manusia yang berharap
kepada-Nya. Untuk itu, dibutuhkan rasa percaya yang kuat kepada Tuhan bahwa Ia hanya akan merencanakan yang baik
kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya.
B. Penjelasan Bahan Alkitab
Kitab ini diberi nama Ulangan karena berisi peraturan- peraturan, ketetapan-ketetapan dan perintah-perintah yang
telah ada sebelumnya dalam kitab Keluaran, dan bagian- bagian tertentu dari kitab Imamat dan kitab Bilangan. Kendati
demikian, kitab Ulangan mempunyai ciri-ciri khas tersendiri. Kitab Ulangan berisi pidato-pidato perpisahan Musa kepada
orang Israel di dataran Moab. Pidato Musa ini sangat penting dalam rangka memperlengkapi umat Israel memasuki tempat
56 Kelas VI SD yang baru, suasana yang baru, dan memulai hidup dalam
kemajemukan. Di tanah perjanjian itu akan ada banyak ancaman terhadap kehidupan mereka, terutama spiritualitas
mereka di hadapan Tuhan. Jadi tujuan pidato Musa dalam kitab Ulangan ini adalah mengingatkan umat Israel untuk
tetap setia dan taat kepada Tuhan yang telah membawa dan memimpin mereka keluar dari tanah perhambaan, Mesir, ke
tanah kebebasan, tanah Kanaan.
Pidato Musa dibuka dengan kata-kata: ”maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh
Tuhan Allahmu...” Sebelum nas ini Musa telah memaparkan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan pasal 1-3; Israel telah
dipilih menjadi umat-Nya ay.15, 22; Tuhan telah menunjukkan belas kasihan-Nya ay.17b-18; kini Musa menanyakan kepada
umat Israel dengan pertanyaan: ”Apakah yang dimintakan Tuhan dari padamu?”. Yang diminta Tuhan dari umat-Nya
adalah taat dan bersyukur.
Beberapa pokok pesan yang bisa didapat dari teks ini antara lain Hidup dalam Kehendak Tuhan. Melakukan kehendak Tuhan
merupakan wujud nyata dari hidup yang taat dan bersyukur. Kehendak Tuhan itu adalah takut akan Tuhan, hidup menurut
jalan yang ditunjukkan Allah, mengasihi dan beribadah kepada Allah dengan segenap hati dan dengan segenap
jiwa, serta berpegang pada perintah dan ketetapan Tuhan. Di sini tuntutan Tuhan kepada umat-Nya adalah memusatkan
segenap potensinya demi kepentingan Tuhan serta berusaha mengindahkan setiap petunjuk demi melakukan kehendak
Tuhan bnd. Roma 12:1-2.
Pokok lainnya adalah Melakukan Perbuatan Baik. “Sunatlah hatimu...”. Istilah sunat dalam PL mempunyai dua pengertian: 1
sunat tanda akil-balig penyucian, pendewasaan, pengabdian serta telah siap untuk meneruskan keturunan atau generasi
berikutnya; 2 sunat sebagai tanda keanggotaan pria dalam sukunya Kej.17:11. Sementara itu, penyunatan hati artinya
pembersihan dari hal najis dan cemar. Seperti sunat lahiriah dibuat sebagai tanda perjanjian; maka sunat hati merupakan
tanda berupa sikap hidup yang mencirikan umat perjanjian itu, yakni tunduk kepada Allah dan kehendak-Nya. ”Menyunat hati”
berarti membuang yang tidak baik, yaitu sifat tegar tengkuk