Kedua: Sikap yang seharusnya mengenai diri kita sendiri. Ketiga: Sikap yang seharusnya mengenai hidup kita sehari-

51 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kalau begitu, apa dampak melakukan ibadah yang sejati? Dampaknya, di antaranya adalah adanya suatu jaminan perlindungan, ketenteraman, kedamaian dan berkat yang mengalir sampai pada anak cucu, seperti yang tertulis dalam Mazmur 89:21-30. Janji Tuhan ini sungguh luar biasa. Oleh karena itu kita harus mampu mempraktikkan sikap hidup, tabiat, perbuatan, karakter atau pola pikir yang sesuai dengan keinginan Tuhan. Dalam mewujudnyatakan semuanya itu, ingat nasihat Kolose 3:23 “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”.

D. Kegiatan Pembelajaran

Pengantar Guru bersama peserta didik mengawali semua proses belajar-mengajar dengan berdoa dan bernyanyi, kemudian guru masuk ke dalam pengantar. Pengantar pelajaran ini akan diawali dengan guru menanyakan pengertian ibadah menurut pemahaman peserta didik, bentuk-bentuk ibadah yang biasanya dijalani atau dilakukan oleh peserta didik, serta pengalaman yang dirasakan oleh peserta didik ketika menjalani ibadah. Guru dapat meminta satu atau dua orang peserta didik untuk menceritakan pengalamannya di depan kelas. Hal lain yang dapat dikembangkan pada bagian pengantar adalah meminta peserta didik mengidentifikasi gambar- gambar yang dikategorikan sebagai ibadah. Sebelumnya, guru telah menyiapkan gambar-gambar tersebut. Gambar yang disiapkan dapat berbentuk foto, gambar dari majalah atau gambar yang ditampilkan menggunakan media komputer yang ditayangkan menggunakan alat bantu berupa LCD proyektor. LCD Liquid Crystal Display Proyektor adalah perangkat teknologi yang mampu menghadirkan gambar, tayangan, dan video dari komputer ke layar datar. Sebenarnya akan lebih baik jika peserta didik diberi tugas untuk membawa gambar-gambar yang dikategorikan sebagai ibadah, dan mempresentasikannya di depan kelas, namun karena 52 Kelas VI SD pelajaran ini merupakan pertemuan pertama, kemungkinan guru belum dapat memberi tugas. Jika memungkinkan peserta didik ditugaskan membawa gambar pada pertemuan pertama ini, akan sangat baik. Tujuan pengantar ini untuk menggali pemahaman peserta didik mengenai arti ibadah. Kegiatan 1 – Belajar dari Cerita Peserta didik diminta untuk membaca cerita yang ada di Buku Teks Pelajaran. Cerita ini bertujuan untuk mengajak peserta didik mengerti lebih jauh mengenai Ibadah yang sejati melalui cerita yang diberikan. Kegiatan 2 – Memahami Makna Ibadah yang Sejati Kegiatan 2 merupakan kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi makna ibadah yang sejati dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah tersedia. Pertanyaan dapat dijawab sendiri atau dapat juga didiskusikan dalam kelompok. Kegiatan 3 – Pendalaman Materi: Ibadah yang Sejati Kegiatan 3 merupakan pendalaman materi yang memberi kesempatan bagi guru untuk mengajarkan topik ibadah yang sejati dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh. Dalam bentuk tanya jawab dengan peserta didik, guru dapat menjelaskan dan menegaskan arti ibadah yang sejati. Lewat penjelasan guru diharapkan peserta didik mampu mengerti makna mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup. Berikan contoh-contoh nyata yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari untuk memudahkan peserta didik memahami ibadah yang sejati, yang berkenan kepada Allah. Kegiatan 4 – Menghayati Makna Ibadah yang Sejati Kegiatan 4 merupakan kesempatan bagi peserta didik untuk semakin mendalami dan menghayati makna ibadah yang sejati dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan dapat dikerjakan sendiri, dapat juga dikerjakan bersama dalam diskusi kelompok atau berdua dengan teman sebangku. Peserta didik juga diminta untuk membuat tulisan mengenai “ibadah yang sejati” berdasarkan pengalaman yang dialaminya.