59 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
ibadah. Ibadah menunjukkan keberadaan, kesempurnaan dan tindakan-tindakan Allah dalam kehidupan manusia dan alam
semesta.
Kemudian, ibadah Kristen haruslah dialogis. Dalam ibadah, Allah berbicara dan juga mendengarkan, Manusia
juga mendengarkan dan merespons Allah dalam kata dan perbuatan dengan pertolongan Roh Kudus. Respons tersebut
mewujud dalam ibadah dalam bentuk nyanyian, doa-doa, pengakuan dosa, pengakuan iman, kesaksian, persembahan
diri dan persembahan materi.
Ciri ibadah Kristen juga bersifat komunal. Artinya dilakukan secara bersama dengan orang lain yang sama-sama
menginginkan persekutuan dengan Tuhan. Meskipun orang yang beribadah terdiri dari beragam orang, kita melakukan
unsur-unsur ibadah secara bersama. Dengan ciri komunal ini pula, ibadah juga haruslah menunjukkan keramahan dan
penuh kekeluargaan di antara sesama umat yang beribadah. Mengapa? Sebab Ibadah Kristen tidak boleh berpusat pada
diri sendiri. Dalam ibadah, kita mendoakan dunia dan menawarkan keramahtamahan bagi semua orang yang tinggal
dalam ketakutan, keputusasaan dan kesepian. Ibadah itu mengutus kita untuk memiliki pola hidup yang mencerminkan
kehendak Allah kepada dunia dan segala isinya, dan umat yang beribadah ikut berperan menghadirkan kehendak Allah
itu. Ibadah tidak sekadar membuat kita nyaman dengan janji- janji Allah yang baik tetapi juga mengusik kita untuk tetap
ikut berperan menghadirkan kerajaan Allah di dunia ini yang mengusir ketakutan dan keputusasaan karena rupa-rupa
peristiwa kejahatan dan ketidakadilan di muka bumi ini.
Ibadah Kristen haruslah “di dalam, tetapi bukan dari, dunia.” Ibadah Kristen selalu mencerminkan budaya setempat.
Pola berbahasa, gaya berpakaian, waktu, ritme dan harmoni musik serta gaya simbol-simbol visual sangat berbeda sesuai
dengan konteks budaya masing-masing. Pada saat yang sama, ibadah jangan sampai diperbudak oleh kebudayaan. Ibadah
harus tetap menyerukan suara kenabian, menantang tiap- tiap dimensi dalam budaya yang ganjil dengan Injil Kristus.
60 Kelas VI SD
D. Kegiatan Pembelajaran
Pengantar
Guru bersama peserta didik mengawali semua proses belajar-mengajar dengan berdoa dan bernyanyi, kemudian
guru masuk ke dalam pengantar. Cerita itu berkisah tentang seseorang yang berusaha memahami kehadiran Tuhan dalam
keadaan yang sulit. Baginya Tuhan seperti meninggalkannya ketika kesulitan datang, akan tetapi justru melalui
kesulitan itulah Tuhan menolongnya. Ternyata Tuhan selalu merencanakan yang baik kepada manusia yang berharap
kepada-Nya, dan kadang-kadang kebaikan itu datang melalui cara-cara yang sulit dipahami manusia. Karena itu, dalam
keadaan apapun sebetulnya manusia pantas untuk selalu beribadah dan bersyukur kepada Tuhan, sebab Tuhan selalu
baik kepada manusia dalam segala keadaan.
Kegiatan 1 – Mendalami Cerita Alkitab
Peserta didik mendalami Alkitab melalui dua teks Alkitab, yakni dari Kitab Ulangan 10: 12-22 dan Mazmur 100. Kedua
teks itu menekankan alasan-alasan umat beribadah kepada Tuhan. Teks Ulangan akan berbicara tentang nasihat agar
umat taat dan bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan selalu baik kepada umat Israel, bahkan meskipun bangsa Israel
sering menyimpang dari kehendak Tuhan. Dari kitab Mazmur, kita tahu bahwa Tuhan selalu menganggap kita sebagai milik-
Nya yang selalu diasuh dan dipelihara dengan baik. Dengan demikian, pantaslah manusia hanya beribadah dan bersyukur
kepada Allah.
Kegiatan 2 – Memahami Makna Ibadah Kristen
Pada bagian ini peserta didik diminta menjawab pertanyaan- pertanyaan yang bertujuan mengasah kemampuan dan
ketajaman peserta didik menemukan dan mengungkapkan alasan-alasan mengapa orang Kristen perlu beribadah kepada
Tuhan. Peserta didik pun diminta menunjukkan jenis ibadah Kristen yang ia ketahui, baik di rumah, gereja, maupun di
sekolah.
61 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Kegiatan 3 – Pendalaman Materi: Ibadah Kristen
Pada kegiatan ini guru akan memberikan penjelasan tentang ibadah Kristen dan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Guru
dapat mengawali tentang berbagai jenis ibadah yang dikenal dan dilakukan umat Kristen. Lalu guru menjelaskan ada
beberapa unsur yang pokok maupun tambahan dalam ibadah Kristen. Beberapa unsur pokok: Doa, Nyanyian, Pembacaan
Alkitab, Khotbah, dan Pengakuan Iman.
Kegiatan 4 – Menghayati Ibadah sebagai Wujud Ekspresi terhadap Kebaikan Tuhan
Pada bagian ini peserta didik diajak menghayati ibadah sebagai bagian dari kehidupan seorang Kristen. Peserta
didik diminta untuk menuliskan pengalaman dan perasaan mengikuti ibadah pada hari Minggu di gereja atau di sekolah.
Peserta didik juga diminta mengemukakan manfaat beribadah secara teratur. Layaknya seperti makan untuk kebutuhan fisik,
beribadah adalah sebuah cara untuk memelihara agar iman dan spiritualitas seseorang yang percaya kepada Tuhan agar
tetap terpelihara. Dengan beribadah juga kita dapat belajar bersama tentang kehendak Tuhan dalam kehidupan kita, dan
sekaligus mengalami persekutuan dengan sesama anggota persekutuanjemaat. Beribadah adalah sarana perjumpaan
antara Tuhan dengan manusia dan antar sesama manusia secara berkelompok, peserta didik diminta merancang sebuah
ibadah syukur sederhana dalam keluarga dengan memuat unsur-unsur ibadah di dalamnya.
Kegiatan 5 – Belajar dari Nyanyian
Ajaklah peserta didik bersama-sama menyanyikan nyanyian dari PKJ 213 berjudul “Apakah yang Kau Lakukan.” Berilah
kesempatan bagi peserta didik menghayati syair nyanyian itu dan mintalah mereka berbagi pendapat dan perasaan
mengenai syair itu dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Nyanyian ini merupakan nyanyian pengharapan yang
mengingatkan manusia untuk selalu berdoa dan berharap kepada Tuhan. Ajaklah peserta didik untuk selalu mengingat
syair nyanyian ini ketika ia mengalami berbagai situasi baik suka maupun duka.