Penjelasan Bahan Alkitab 2 Timotius 4:1-8
141 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
pesan atau ajaran untuk pengikut Kristus. Kedua, Timotius dinasihati untuk siap sedia baik atau tidak baik waktunya.
Siap sedialah diterjemahkan dari kata yang juga dapat berarti “terus giat melakukan kegiatan meskipun ada perlawanan
tantangan”. Jadi Timotius dianjurkan untuk “tetap gigih” memberitakan Injil atau tugas pelayanannya sebagai
pemberita. Baik atau tidak baik waktunya diterjemahkan dari arti hurufiah “ada waktukesempatan yang baik maupun
pada waktukesempatan yang tidak baik”, yang berarti “setiap kesempatan entah itu menyenangkan ataupun tidak”.
Pesan ketiga, nyatakanlah apa yang salah. Ungkapan ini diterjemahkan dar kata yang berarti “memberitahu
orang-orang bahwa mereka salah” atau “menegur”. Keempat, tegorlah. Kata Yunani yang diterjemahkan tegorlah berarti
mengungkapkan rasa sangat tidak setuju terhadap tindakan atau kelakuan seseorang. Pada pesan kelima, nasihatilah
dengan segala kesabaran dan pengajaran. Kata nasihatilah di sini, berarti “meminta dengan sungguh-sungguh”, atau
“menghibur” atau “memberi semangat dengan perkataan maupun perbuatan”. Mungkin dapat diartikan misalnya
menjadi: “Akan tetapi, kamu juga harus membangkitkan semangat mereka”. Kata kesabaran bukan hanya menunjukkan
keadaan tidak putus asa meskipun banyak tantangan, tetapi juga menunjukkan sikap yang teguh dan usaha terus-
menerus untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan kata pengajaran diartikan sebagai perbuatan
mengajar daripada isi ajarannya.
Ayat 3 dan ayat 4 memberikan alasan dan dasar untuk pesan yang sungguh-sungguh di ayat sebelumnya. Hubungan
ini terlihat lewat kata penghubung: Karena. Kata kerja yang dipakai di ayat 3 dan 4 berbentuk kala mendatang. Namun
nampaknya ayat ini menyatakan tentang peristiwa yang sedang terjadi, yang juga cocok untuk menggambarkan
mengenai masa mendatang. Ini karena umumnya orang- orang pada masa itu meyakini bahwa ketika akhir zaman
makin mendekat, kejahatan akan terus meningkat.
142 Kelas VI SD Setelah membicarakan tentang keburukan tingkah laku
orang di ayat 3-4, Paulus kemudian melanjutkannya dengan nasihat-nasihat kepada Timotius. Ada empat perintah yang
dinasihati pada ayat 5 ini. Perintah pertama, kuasailah dirimu. Ungkapan kuasailah dirimu diterjemahkan dari kata
yang terutama menunjukkan keadaan pikiran yang sadar dan tidak mabuk. Ungkapan ini juga berarti hidup dengan cara
memisahkan diri dari hal-hal duniawi. Namun di sini, kata ini dipakai sebagai perintah untuk mengendalikan diri, baik
dalam berkata-kata, maupun dalam bertindak atau berbuat. Kedua, sabarlah menderita. Ungkapan ini diterjemahkan
dari kata yang merupakan pokok pembicaraan sepanjang surat ini. Kata ini berarti tetap sabar dan tidak takut ketika
mengalami kesulitan. Ketiga, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil. Ungkapan pemberita Injil mau menjelaskan bahwa tugas
utama pemberita Injil adalah memberitakan Injil atau Kabar Baik kepada orang yang belum percaya, supaya menjadi
percaya. Kemudian keempat, tunaikanlah tugas pelayananmu Kata tunaikanlah diterjemahkan dari kata kerja, yang berarti
mengerjakan sesuatu sampai tuntas. Kata pelayanan diterjemahkan dari kata Yunani diakonia, yang menjadi asal
kata diaken. Pelayanan secara umum berarti segala macam pelayanan Kristen, dan bukan khusus pelayanan oleh diaken
yang dibahas di 1 Tim. 2:8-13. Jadi ayat ini mengatakan bahwa Timotius harus berbuat semua hal yang perlu dalam
menjalankan tugasnya sebagai orang yang mengabdi kepada Allah. Kita dapat mengungkapkannya menjadi “Sebagai orang
yang mengabdi kepada Allah, kamu harus mengerjakan semua pekerjaan yang telah Ia perintahkan kepadamu”.
Sesudah memberikan nasihat kepada Timotius di ayat-ayat sebelumnya, pada ayat 6-8, Paulus menyebutkan serangkaian
keinginan dan pesan. Tampaknya Paulus mengatakan bahwa Timotius perlu berusaha sebaik-baiknya melakukan
tugas pelayanannya, karena Paulus tidak lagi akan ada untuk menolongnya. Dalam ayat 6, Paulus berbicara tentang
kematiannya yang sudah dekat. Ungkapan sudah dekat diterjemahkan dari kata yang jelas mengungkapkan bahwa
sesuatu akan segera terjadi.
143 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Dalam ayat 7, Rasul Paulus memakai kiasan. Di sini ada tiga kiasan yang sejajar. Ia menggambarkan bahwa perjuangannya
dalam mengabarkan Injil sudah selesai dengan baik. Kiasan pertama, Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik.
“Pertandingan” di sini menggambarkan perjuangan keras Rasul Paulus dalam mengabarkan Injil. Dalam bahasa Yunani
diterjemahkan menjadi “aku telah mengikuti perlombaan yang mulia”. Kedua, aku telah mencapai garis akhir. Istilah ini
mencerminkan istilah dari lingkungan olah arah. Ungkapan aku telah mencapai garis akhir dipakai sebagai kiasan
untuk menggambarkan bahwa Paulus “telah menyelesaikan tugasnya dengan tuntas”. Dan ketiga, aku telah memelihara
iman. Iman dapat ditafsirkan sebagai “ajaran”. Jadi, dalam hal ini Paulus mengatakan bahwa dia telah memelihara ajaran
Kristen atau Kabar Baik dan menjaganya dari perusakan. Di pihak lain iman dapat juga ditafsirkan sebagai “kepercayaan”.
Ini berarti bahwa Paulus telah setia pada pelayanan yang telah dipercayakan kepadanya.
Paulus kembali menggunakan istilah dari lingkungan pertandingan olahraga lari pada ayat 8, yaitu hadiah untuk
kemenangan sang pelari. Pada zaman itu, atlit yang menang dalam pertandingan diberikan semacam mahkota, yang
terbuat dari daun atau bunga. Ungkapan mahkota kebenaran dalam ayat 8 dapat ditafsirkan dengan dua cara. Pertama,
mahkota ini merupakan hadiah kemenangan yang diberikan kepada Paulus, karena dia hidup dengan cara yang benar.
Kedua, hadiah kemenangan yang disebut mahkota itu adalah kebenaran itu sendiri, misalnya: “hadiah kemenangan, yaitu
hidup yang damai dengan Allah”.
Roma 12:11
Ungkapan Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, dalam naskah Yunani ayat ini merupakan lanjutan dari kalimat di ayat
sebelumnya. Ungkapan ini dapat diterjemahkan Bekerjalah dengan rajin, jangan malas. Atau dalam kalimat negatif
disebut: Janganlah bersikap malas, melainkan bekerjalah dengan rajin. Sedangkan ungkapan biarlah rohmu menyala-
nyala dan layanilah Tuhan dimaksudkan: layanilah Tuhan dengan semangat yang menyala-nyala.
144 Kelas VI SD