168 Kelas VI SD
Pelajaran 13 Melayani di Gereja
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 2:41-47
Kompetensi Inti:
KI 1: Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah
air.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat bermain.
KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar:
1.3. Meyakini kesempatan melayani sesama sebagai ibadah
kepada Allah. 2.3. Memiliki sikap melayani sesama sebagai salah satu
ungkapan ibadah kepada Allah. 3.3.2. Menjelaskan keterkaitan beribadah kepada Allah dengan
melayani sesama. 4.3. Melayani sesama sebagai salah satu ungkapan ibadah
kepada Allah.
169 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Indikator:
1. Menjelaskan cara hidup jemaat Anthiokia dihubungkan dengan sikap melayani.
2. Mendaftarkan contoh-contoh pelayanan yang dapat dilakukan di gereja.
3. Menceritakan pengalaman melayani menggunakan talenta yang ada melalui sebuah karya kreatif berbentuk tulisan.
4. Membuat doa yang berisi tekad serta janji untuk setia melayani di gereja.
5. Menyatakan tekad untuk melayani di gereja melalui sebuah lagu dan menuliskan pesan lagu tersebut.
A. Pengantar
Pelajaran 13 di kelas VI ini mengajarkan tentang bagaimana melayani di gereja. Topik ini penting diajarkan untuk memberi
pemahaman kepada peserta didik bahwa melayani Tuhan berarti juga ikut terlibat dalam pelayanan di gereja. Diharapkan
peserta didik dapat memberi diri untuk terlibat melayani di gereja melalui talenta atau keahlian yang Tuhan berikan.
Bacaan Alkitab yang digunakan untuk menjelaskan topik ini yaitu Kisah Para Rasul 2:41-47. Topik ini dipilih untuk
menolong peserta didik melihat dengan jelas bagaimana cara hidup anggota gereja yang pertama, yaitu jemaat Anthiokia.
Dijelaskan bagaimana mereka hidup saling melayani, di antaranya disebutkan bahwa mereka hidup bersatu, saling
memperhatikan, mau berkorban dan menolong sesama anggota jemaatnya yang membutuhkan. Semua itu mereka
lakukan dengan gembira dan tulus. Dengan demikian, peserta didik dapat meneladani cara hidup jemaat yang pertama yang
saling melayani dihubungkan dengan pelayanan mereka di gereja masing-masing.
Cerita singkat beserta dengan pertanyaan perenungan di bagian pengantar dipakai sebagai pintu masuk untuk menggali
informasi tentang pemahaman peserta didik mengenai sikap dalam melayani. Peserta didik diajak menentukan cara atau
tindakan yang tepat dalam melayani di Gereja.
170 Kelas VI SD
B. Penjelasan Bahan Alkitab
Kisah Para Rasul 2:41 diawali dengan kalimat: Orang- orang yang menerima perkataannya itu. Maksud ungkapan
ini adalah “orang-orang yang dengan hati menerima dan mempercayai kata-kata Petrus”. Dilanjutkan dengan kalimat:
jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Ungkapan ini dapat diterjemahkan sebagai berikut: “pada hari itu banyak
sekali orang menjadi percaya” atau “Allah membuat banyak sekali orang yang menjadi percaya”.
Ayat 2 dimulai dengan ungkapan: Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul. Secara hurufiah, kalimat ini berarti:
“mereka sungguh-sungguh menekuni pengajaran rasul-rasul.” Kita dapat juga menerjemahkannya menjadi: “Mereka tekun
belajar dari rasul-rasul” atau “Mereka terus belajar secara sungguh-sungguh dari rasul-rasul…”.
Kata persekutuan di ayat yang sama mungkin berarti semangat Kristen yang sama-sama dimiliki oleh rasul-rasul
dan orang-orang percaya, atau mungkin semangat untuk berbagi bersama dalam berbagai hal yang mereka rasakan
yang disebutkan di ayat 44-46. Maksudnya mungkin: “mereka bersama-sama bersatu” atau “mereka saling membagikan
yang mereka punyai satu dengan yang lain”.
Ungkapan memecahkan roti berarti bahwa “Mereka pun senantiasa makan bersama-sama sebagai orang percaya”.
Kegiatan makan atau perjamuan bersama ini merupakan bagian dari sikap setia mereka secara bersama-sama
kepada Yesus Kristus. Sedangkan ungkapan berdoa dapat diterjemahkan menjadi “mereka pun senantiasa berdoa
bersama-sama kepada Allah.”
Kisah Para Rasul 2:43-47 merupakan satu alinea atau paragraf, yang menjelaskan cara hidup orang-orang percaya,
atau cara orang-orang percaya saling bersikap di antara mereka. Orang-orang yang percaya kepada Kristus saling
mengasihi. Ayat 43 membicarakan mujizat-mujizat, ayat 44- 45 membicarakan mengenai milik bersama, dan ayat46-47a
membicarakan mengenai sikap orang banyak yang senang menerima jemaat Kristen. Ayat 47b membicarakan mengenai
jumlah orang percaya yang terus bertambah.