.Menentukan tujuan. Implementasi teknik.

38 2.5.6.1.Melakukan asesmen assessment Tahap ini bertujuan untuk menentukan apa yang dilakukan oleh konseli pada saat ini. Asesmen dilakukan adalah aktivitas nyata, perasaan dan pikiran konseli. Kanfer dan Saslow dalam Komalasari dkk 2011: 158 mengatakan terdapat tujuh informasi yang digali dalam asesmen, yaitu: 1 Analisis tingkah laku yang bermasalah yang dialami konseli saat ini. Tingkah laku yang dianalisis adalah tingkah laku yang khusus. 2 Analisis situasi yang di dalamnya masalah konseli terjadi. Analisis ini mencoba untuk mengidentifikasi peristiwa yang mengawali tingkah laku dan mengikutinya antecedent dan consequence sehubungan dengan masalah konseli. 3 Analisis motivasional. 4 Analisis self control, yaitu tingkatan kontrol diri konseli terhadap tingkah laku bermasalah ditelusuri atas dasar bagaimana kontrol itu dilatih dan atas dasar kejadian-kejadian yang menentukan self control. 5 Analisis hubungan sosial, yaitu orang lain yang dekat dengan kehidupan konseli diidentifikasi juga hubungannya orang tersebut dengan konseli. Metode yang digunakan untuk mempertahankan hubungan ini dianalisis juga. 6 Analisis lingkungan fisik-sosial budaya. Analisis ini atas dasar norma-norma dan keterbatasan lingkungan. Dalam kegiatan asesmen ini konselor melakukan analisis ABC. A antecedent yaitu pencetus perilaku. B behavior yaitu perilaku yang dipermasalahkan, dalam mengidentifikasi B dapat dilakukan dengan melihat tipe tingkah laku, frekuensi tingkah laku, durasi tingkah laku, intensitas tingkah laku. C consequence merupakan konsekuensi atau akibat perilaku tersebut.

2.5.6.2 .Menentukan tujuan.

Konselor dan konseli menentukan tujuan konseling sesuai dengan kesepakatan bersama berdasarkan informasi yang telah disusun dan dianalisis. 39 Burks dan Engelkes dalam Komalasari dkk 2011: 159 mengemukakan bahwa fase goal setting disusun atas tiga langkah, yaitu: 1 membantu konseli untuk memandang masalahnya atas dasar tujuan-tujuan yang diinginkan, 2 memperhatikan tujuan konseli berdasarkan kemungkinan hambatan-hambatan situasional tujuan belajar yang dapat diterima dan dapat diukur, dan 3 memecahkan tujuan ke dalam sub tujuan dan menyusun tujuan menjadi susunan yang berurutan.

2.5.6.3. Implementasi teknik.

Setelah tujuan konseling dirumuskan, konselor dan konseli menentukan strategi belajar yang terbaik untuk membantu konseli mencapai perubahan tingkah laku yang diinginkan. Konselor dan konseli mengimplementasikan teknik-teknik konseling sesuai dengan masalah yang dialami oleh konseli. Dalam implementasi teknik konselor membandingkan perubahan tingkah laku antara baseline data dengan data intervensi. 2.5.6.4.Evaluasi dan akhir konseling. Evaluasi konseling behaviour merupakan proses yang berkesinambungan. Evaluasi dibuat atas dasar apa yang konseli perbuat. Tingkah laku konseli digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas konselor dan efektivitas tertentu dari teknik yang digunakan. Terminasi lebih dari sekedar mengakhiri konseling. Terminasi meliputi: 1 Menguji apa yang konseli lakukan terakhir. 40 2 Eksplorasi kemungkinan kebutuhan konseling tambahan. 3 Membantu konseli mentransfer apa yang dipelajari dalam konseling ke tingkah laku konseli. 4 Memberi jalan untuk memantau secara terus menerus tingkah laku konseli. Selanjutnya, konselor dan konseli mengevaluasi implementasi teknik yang telah dilakukan serta menentukan lamanya intervensi dilaksanakan sampai tingkah laku yang diharapkan menetap.

2.6 Teknik Modeling

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI KELAS DENGAN MENGGUNAKAN KONSELING EKLEKTIK MELALUI MEDIA KREATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 17 MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 3 18

EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING COGNITIVE BEHAVIORAL UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA.

0 3 34

EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY KARIR SISWA.

10 50 59

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KONSELING KARIR MELALUI TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY KARIER SISWA KELAS XII SMK DARUL ULUM BAURENO BOJONEGORO.

0 1 148

MENINGKATKAN SELF EFFICACY PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELING SIMBOLIK.

0 2 73

EFEKTIVITAS TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY KARIR SISWA - repository UPI T BP 1202065 Title

0 0 3

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK SELF INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY DAN ASPIRASI KARIR SISWA SMA NEGERI 7 PEKANBARU -

2 5 30

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TEKNIK MODELING SIMBOLIK TERHADAP SELF EFFICACY PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 AMBAL

0 1 88

UPAYA MENINGKATKAN SELF EFFICACY RENDAH TERHADAP PEMILIHAN KARIR DENGAN KONSELING BEHAVIOUR TEKNIK MODELING SIMBOLIK PADA SISWA KELAS X.5 DI SMAN 1 PASAMAN Mashuda SMAN 1 Pasaman Email. mashuda567gmail.com

0 1 12

PENGARUH BIMBINGAN KARIR MELALUI PENDEKATAN REFLEKTIF TERHADAP PENINGKATAN SELF EFFICACY DALAM PEMILIHAN KARIR PADA SISWA SMK - Unika Repository

0 0 13