35
hubungannya dengan masalah yang serupa; 2 keadaan motivasional sekarang dan efeknya terhadap kepekaan terhadap lingkungan; 3 perbedaan-perbedaan
biologik baik secara genetik atau karena gangguan fisiologik. Dengan eksperimen terkontrol secara seksama maka menghasilkan hukum-hukum yang mengontrol
perilaku tersebut.
2.5.3 Karakteristik Konseling Behaviour
Pada dasarnya, proses konseling merupakan suatu penataan proses pengalaman belajar untuk membantu individu mengubah perilakunya agar dapat
memecahkan masalahnya. Corey 2007:196 mengemukakan bahwa terapi tingkah laku, mempunyai karakteristik yang berbeda diantaranya :
a Terapi perilaku didasarkan pada hasil eksperimen yang diperoleh dari pengelaman sistematik dasar – dasat teori belajar untuk membantu
seseorang mengubah perilaku malsuai. b Terapi ini memusatkan terhadap masalah yang dirasakan pasien
sekarang ini dan terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi, sebagai sesuatu yang berlawanan diaman ada hal – hal yang menentukan dalam
sejarah perkembangan seseorang.
c Terapi ini menitikberatkan perubahan perilaku yang terlihat sebagai kriteria utama, sehingga memungkinkan melakukan penilaian terhadap
terapi meskipun proses kognitifnya tidak bisa diabaikan. d Terapi perilaku merumuskan tujuan terapi dalam terminologi kongkret
dan objektif, agar memungkinkan dilakukan intervensi untuk mengulang apa yang pernah dilakukan
e Terapi perilaku umumya bersifat pendidikan. Manusia pada dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan sosial
budayanya. Tingkah laku manusia itu dipelajari dari lingkungan. Tingkah laku tersebut bukanlah hasil dorongan tidak sadar melainkan merupakan hasil belajar,
sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi pembentukan tingkah laku.
36
2.5.4Tujuan Konseling Behaviour
Pada dasarnya terapi tingkah laku behaviour diarahkan pada tujuan- tujuan memperoleh tingkah laku baru, penghapusan
tingkah laku yang mal adaptif serta memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang diinginkan
Corey 2007: 200. Sejalan dengan pernyataan tersebut menurut Latipun 2008: 113 menjelaskan bahwa tujuan konseling behaviour adalah mencapai kehidupan
tanpa mengalami perilaku simtomatik, yaitu kehidupan tanpa mengalami kesulitan atau hambatan perilaku, yang dapat membuat ketidakpuasan dalam jangka
panjang danatau mengalami konflik dengan kehidupan sosial. Sedangkan menurut George Christiani dalam Gunarsa, 2004;206 mengatakan tujuan
terapi perilaku dengan cara konseling adalah : a Mengubah perilaku malasuai pada klien.
b Membantu klien belajar dalam prosese pengambila keputusan secara lebih efisien.
c Mencegah munculnya masalah dikemudian hari. d Memecahkan masaah perilaku khusus yang diminta oleh klien.
e Mencapai perubahan perilaku yang dapat dipakai dalam kegiatan
kehidupannya. Secara khusus, tujuan konseling behaviour mengubah perilaku salah dalam
penyesuaian dengan cara-cara memperkuat perilaku ynag diharapkan, dan meniadakan perilaku yang tidak diharapkan serta membantu menemukan cara-
cara berperilaku yang tepat.
2.5.5 Asumsi tingkah laku bermasalah