44
2.6.5. Pengaruh Modeling
Pengaruh dari peniruan melalui penokohan modeling menurut Bandura dalam Gunarsa, 2004;221 ada tiga hal, yakni:
1 Pengambilan respon atau keterampilan baru dan memperlihatkan dalam perilakunya
setelah memadukan
apa yang
diperoleh dari
pengamatannya dengan pola perilaku yang baru. Contohnya: keterampilan baru dalam olahraga, dalam hubungan sosial, bahasa atau
pada anak dengan penyimpangan perilaku yang tadinya tidak mau bicara, kemudian mau lebih banyak berbicara.
2 Hilangnya respon takut setelah melihat tokoh sebagai model melakukan sesuatu yang oleh si pengamat menimbulkan perasaan takut,
tetapi pada tokoh yang dilihatnya tidak berakibat apa-apa atau akibatnya bahkan positif. Contoh: tokoh yang bermain-main dengan
ular dan ternyata ia tidak digigit.
3 Pengambilan sesuatu respons dari respon-respon baru yang diperlihatkan oleh tokoh yang memberikan jalan untuk ditiru. Melalui
pengamatan terhadap tokoh, seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu yang mungkin sudah diketahui atau dipelajari dan ternyata tidak
ada hambatan. Contoh: remaja yang berbicara mengenai sesuatu mode pakaian di televisi.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari teknik modeling yaitu untuk mendapatkan ketrampilan baru, menghilangkan respon
takut, dan pengambilan suatu respon yang diperlihatkan oleh model dengan jalan melakukan pengamatan. Dalam penelitian ini, tujuan dari penggunaan teknik
modeling adalah agar siswa dapat meningkatkan self efficacy terhadap pemilihan karir dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – harinya.
2.6.6 Jenis-Jenis Modeling
Menurut Corey dalam Gunarsa, 2004;222 ada beberapa macam penokohan modeling yaitu :
45
a Penokohan yang nyata live model , contohnya misalnya adalah terpis yang dijadikan model oleh pasien atau kliennya, atua guru, anggota
keluarga atau tokoh lain yang dikagumi. b Penokohan yang simbolik symbolic model , adalah tokoh yang dilihat
mellaui film, video, atau media lain. Contoh : seseorang penderita neurosis yang melihat tokoh dalam film dapat mengatasi masalahnya
dan kemudian ditirunya.
c Penokohan ganda multiple model yang terjadi dalam kelompok. Seorang anggota dari sesuatu kelompok menubah sikap da mempelajari
sesuatu sikap baru, setelah mengamati bagaimana anggota – anggota lain dalma kelompoknya bersikap. Ini adalah salah satu dari efek yang
diperoleh secara tidak langsung pada seseorang yang mengikuti terapi kelompok.
Dari beberapa jenis modeling tersebut peneliti menggunakan jenis modeling simbolik. Dalam modeling simbolik, modelnya disajikan melalui
material tertulis, rekaman video atau audio, filmslide. Model-model simbolik dapat dikembangkan untuk klien individu atau kelompok. Suatu model simbolik
dapat mengajarkan klien tingkah laku yang sesuai, mempengaruhi sikap dan nilai- nilai. Mengajarkan ketrampilan-ketrampilan sosial melalui gambar atau simbol.
Berdasarkan uraian di atas, model yang ditampilkan harus memiliki kualifikasi yang lebih tinggi dari siswa. Model dalam penelitian ini dalam bentuk tokoh
popular, gambar, film dan kisah sukses yang telah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu model juga tidak memiliki nilai-nilai atau keyakinan yang
berbenturan dengan siswa sehingga dapat diterima siswa.
2.7 Teknik Modeling Simbolik