19
usaha dan keinginan bertahan pada suatu tugas, dan 4 kuantitas usaha dan keinginan bertahan pada suatu tugas, dan 4 kualitas usaha. “Berikut penjelasan
dari keempat fungsi tersebut : 1 Pilihan perilaku
Dengan adanya self efficacy yang dimiliki, individu akan menetapkan tindakan apa yang akan ia lakukan dalam menghadapi suatu tugas untuk
mencapai tujuan yang diinginkannya.
2 Pilihan Karir. Self-efficacy
merupakan mediator yang cukup berpengaruh terhadap pemilihann karier seseorang. Bila seseorang merasa mampu melaksanakan
tugas – tugas dalam karier tertentu maka biasanya ia akan memilih karier tersebut.
3 Kuantitas usaha dan keinginan untuk bertahan pada suatu tugas. Individu yang memiliki self-efficacy yang tinggi biasanya akan berusaha
keras untuk menghadapi kesulitan dan bertahan dalam mengerjakan suatu tugas bila mereka telah mempunyai keterampilan prasyarat. Sedangkan
individu yang mempunyai self efficacy yang rendah akan terganggu oleh keraguan terhadap kemampuan diri dan mudah menyerah bila
mengahadapi kesulitan dalam mengerjakan tugas.
4 Kualitas usaha. Penggunaan strategi dalam memprose suatu tugas secara lebih mendalam
dan keterlibatan kognitif dalam belajar memiliki hubungan yang erat dengan self-efficacy yang tinggi.Individu yang memiliki self-efficacy
tinggi cenderung akan memperlihatkan penggunaan kognitif dan strategi belajar yang lebih bervariasi.
Sebuah penelitian telah menemukan bahwa ada hubungan erat antara self efficacy
dan orientasi sasaran goal orientation . Self efficacy dan achievement siswa meningkat saat mereka menetapkan tujuan yang spesifik, untuk jangka
pendek, dan menantang.
2.1.4 Self efficacy rendah dalam tingkah laku.
Menurut Bandura dalam Alwisol, 2009;290 sumber pengontrol tingkah laku adalah respirokal antara lingkungan , tingkah laku, dan pribadi. Self efficacy
20
merupakan variabel pribadi yang penting dan apabila digabungkan dengan tujuan – tujuan yang spesifik serta pemahaman mengenai prestasi , akan menjadi
penentu tingkah laku mendatang yang penting. Berbeda dengan konsep diri Rogers yang bersifat kesatuan umum, self efficacy bersifat fragmental. Setiap
individu mempunyai self efficacy yang berbeda – beda pada situasi yang berbeda, tergantung kepada :
1. Kemampuan yang dituntut oleh situasi yang berbeda itu. 2. Kehadiran orang laian, khususnya saingan dalam situasi itu.
3. Keadaan fisiologis dan emosional : kelelahan, kecemasan , apatis,
murung. Self efficacy
tinggi atau rendah, dikombinasikan dengan lingkungan yang responsif atau tidak responsif, akan menghasilkan empat kemungkinan prediksi
tingkah laku.
Tabel 2.1 Kombinasi
Self efficacy dengan Lingkungan sebagai Prediktor Tingkah Laku.
Self efficacy Lingkungan
Prediksi hasil tingkah laku
Tinggi Responsif
Sukses, melaksanakan tugas yang sesuai dengan kemampuannya.
Rendah Tidak Responsif
Depresi, melihat orang lain sukses pada tugas yang dianggapnya sulit.
Tinggi Tidak responsive
Berusaha keras mengubah lingkungan menjadi responsive, melakukan protes,
aktivitas social, bahkan memaksakan perubahan.
Rendah Responisf
Orang menjadi apatis, pasrah, merasa tidak mampu.
21
2.1.5. Gambaran tentang Self efficacy Rendah dan Indikator Siswa.
Menurut Kreitner Angelo 2003;170 gambaran dari self efficacy yang berhasil dan gagal rendah yang berkaitan dengan perilaku dsb :
Tabel 2. 2 Gambaran
Self Efficacy behasil dan gagal rendah berkaitan dengan perilaku
No Self Efficacy Berhasil
Self Efficacy Gagal
1. Aktif
Pasif 2.
Mengelola situasi menghindarkan menetralkan kesulitan
Menghindari tugas yang sulit. 3.
Menetapkan tujuan membangun standar.
Mengembangkan aspirasi lemah komitmen yang rendah.
4. Merencanakan, mempersipakan
mempraktekkan. Terfokus pada pribadi yang tidak
efisien. 5.
Mencoba dengan keras dan gigih. Tidak pernah mencoba melakukan
usaha yang lemah. 6.
Memecahkan persolan
secara kreatif
Berhenti tidak berani karena kegagalan karena kekurangan.
7. Belajar dari kegagalan.
Menyalahkan kegagalan
pada kemampuan nasib buruk.
8. Memperlihatkan keberhasilan.
Berpikir mengenai
alasan kegagalan.
9. Membatasi stress
Khawatir, mengalami stress dan tertekan.
Dari beberapa gambaran self efficacy rendah yang dipaparkan di atas, ada beberapa indikator yang ditemui pada siswa kelas VIII E di SMP N 6 Batang
treutama self efficacy mengenai pemilihan karir, yaitu : 1. Bingung belum memiliki cita – cita,
2. Cemas kalau menjadi penganggur setelah menyelesaikan pendidikan, 3. Merasa tidak memiliki kemampuan kecerdasan yang cukup untuk
melanjutkan pendidikan
22
4. Tidak berminat dengan pilihan karir mereka di masa depan dikarenakan berbagai hal yang mendasarinya dimana ada masalah dari
dalam diri mereka sendiri dan lingkungan sekitar mereka yang tidak mendukung.
5. Siswa masih kebingungan setelah lulus dari sekolah kelak. 6. Mudah menyerah saat menemui tugas yang sulit dan lebih
mengandalkan orang lain. 7. Gampang merasa stress ketika dihadapkan kepada tugas yang sulit.
2.1.6. Upaya Meningkatkan Self Efficacy Rendah.