Materi Perubahan lingkungan Aktivitas Siswa

keras untuk menyelesaikan tugas itu, rasa ingin tahu siswa yang sangat tinggi untuk bertanya dan mereka banyak mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari mereka.

7. Materi Perubahan lingkungan

Materi perubahan lingkungan merupakan materi yang sangat esensial untuk dipelajari. Terutama agar peserta didik peduli dengan lingkungan, khususnya masalah limbah dan pencemaran lingkungan. Materi ini sering dianggap mudah dan membosankan sehingga siswa enggan mempelajarinya lebih mendalam. Materi perubahan lingkungan merupakan materi yang berkaitan dengan lingkungan sekitar. Pada KTSP 2006, materi ini disebut dengan istilah lain yaitu Pencemaran Lingkungan, dimana materi tersebut membahas tentang pola kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pencemaran air, udara, tanah dan suara. Materi perubahan lingkungan pada penelitian ini merujuk pada Kurikulum 2013 Biologi SMA Semester Genap dengan materi pokok yaitu keseimbangan lingkungan dan daur ulang limbah. Sub materi pada keseimbangan lingkungan adalah kerusakanpencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan, sedangkan sub materi pokok pada daur ulang limbah adalah jenis-jenis limbah dan proses daur ulang. Indikator kognitif yang dapat menggambarkan pencapaian kompetensi inti pada materi perubahan lingkungan ini yaitu: a. menemukan faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan, b. menemukan masalah perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia, c. mengidentifikasi macam-macam pencemaran lingkungan, d. menjelaskan akibat yang timbul dari perubahan lingkungan, e. mendeskripsikan upaya pencegahan serta solusi masalah pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan, f. memberikan contoh bahan polutan dan dampaknya terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup.

8. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar diwujudkan dalam bentuk kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan lain sebagainya. Aktivitas siswa tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, akan tetapi juga ditentukan aktivitas nonfisik seperti mental, intelektual, dan emosional. Seorang siswa itu berfikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti siswa itu tidak berfikir. Oleh karena itu, agar siswa berfikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Berfikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah siswa itu berfikir pada taraf perbuatan. Aktivitas belajar menurut Sardiman 2009 dapat digolongkan sebagai berikut: a. aktivitas visual visual activities, diantaranya aktivitas membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. b. aktivitas bicara oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. c. aktivitas mendengarkan listening activities, sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. d. aktivitas menulis writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, menyalin angket. e. aktivitas menggambar drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. aktivitas motorik motor activities, antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi, mode mereparasi, bermain, berkebun, beternak. g. aktivitas mental mental activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. h. aktivitas emosional emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

9. Hasil Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI BIOEDUTAINMENT PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI SUB MATERI TUMBUHAN DI SMA NEGERI 1 WELERI

3 19 144

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pendem Kecamatan Ngaringa

0 4 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Pendem

1 3 15

PENERAPAN VARIASI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL PENERAPAN VARIASI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI (PTK di Kelas VIIIH SMP Muhammadiyah 1 Surakarta).

0 1 16

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS JOYFUL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyful Learning Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran Matem

0 0 16

PENGEMBANGAN GAME EDUKASI SEBAGAI SUMBER BELAJAR MANDIRI BERBASIS JOYFUL LEARNING MATERI PELUANG SISWA KELAS XI SMA.

0 0 17

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATE

0 0 7

82297055 Penerapan Model Arias Assurance Relevance Interest Assesment and Satisfaction

0 0 5

Penerapan Metode Active Learning terhada

0 0 23

Pengaruh Pendekatan Joyful Learning Berb

0 0 10