Salah satu prinsip yang dapat diterapkan untuk lebih memotivasi siswa agar mengikuti
pembelajaran adalah
Joyful learning
pembelajaran yang
menyenangkan. Joyful learning ini dapat diterapkan dengan cara pemberian kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil
Maaruf 2009. Interaksi siswa dalam kelompok kecil saat melakukan kegiatan pembelajaran yang dipadu dengan permainan edukatif akan membuat siswa
merasa senang mengikuti pembelajaran dan materi akan tersampaikan dengan baik.
2. Active, Joyful and Effective Learning AJEL
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus- stimulus kepada peserta didik. Kesediaan dan kesiapan siswa dalam mengikuti
proses demi proses dalam pembelajaran akan menimbulkan respon yang baik terhadap stimulus yang siswa terima dan proses pembelajaran. Hubungan
stimulus dan respon akan menjadi lebih baik kalau menghasilkan hal-hal yang menyenangkan. Menurut Indriati 2012, efek menyenangkan akan memberikan
kesan yang mendalam bagi peserta didik sehingga mereka cenderung akan mampu mempertahankannya dalam waktu yang lama longterm memory.
Pembelajaran akan menjadi lebih bermakna bila dapat dipertahankan dalam waktu yang lama, hal ini berarti peserta didik tidak sekedar mengingat tetapi
juga memahaminya. AJEL adalah salah satu komponen dari tiga program CLCC Creating
Learning Communities for Children. CLCC merupakan program kerjasama antara pemerintah dengan UNESCO dan UNICEF. Program tersebut memuat
tiga komponen yaitu School Based Management SBM, Community Participant CP, dan Active, Joyful, and Effective Learning AJEL. CLCC dikembangkan
sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dalam sistem masyarakat yang terdesentralisasi UNESCO UNICEF and Goverment of Indonesia 2003.
Program ini dimulai pada tahun 1999 dan pada akhir tahun 2001 mulai diimplementasikan di 124 sekolah yang tersebar di empat propinsi: Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan NTT. Pembelajaran aktif active learning artinya guru dalam proses pembelajaran
harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, mengemukakan
pendapat, berdiskusi,
menyelidiki, bereksperimen dan sebagainya. Belajar memang merupakan suatu proses aktif
siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri, bukan pasif yang hanya menerima ceramah guru tentang materi pelajaran Samsudin 2011. Menurut
Aqib 2013 pada pembelajaran aktif, guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, mengungkapkan gagasan, serta
siswa terlibat secara langsung dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui
berbuat. Pembelajaran aktif dimaknai dengan pemberian kesempatan pada siswa untuk melakukan eksplorasi hasil pengalamannya Silberman 2009. Belajar
dimaknai sebagai proses aktif untuk membangun pemahaman dari informasi dan pengalaman oleh siswa sebagai subjek dan objek dalam kegiatan belajar
mengajar. Pembelajaran menyenangkan joyful learning adalah suasana belajar
mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada kegiatan belajar mengajar Indriati 2012. Pembelajaran yang
menyenangkan dapat memotivasi siswa untuk selalu ikut serta dalam setiap proses pembelajaran, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi
pelajaran yang sedang diajarkan tanpa ada suatu paksaan dan tekanan. Pembelajaran menyenangkan dapat diwujudkan melalui permainan edukatif
yang dilakukan siswa selama pembelajaran. Menurut Nisak 2011 permainan edukatif adalah permainan yang tidak hanya menjadikan siswa bermain tetapi
juga mengajarkan nilai-nilai pendidikan yang berguna bagi perkembangannya. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran
tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut seperti bermain
biasa saja Aqib 2013. Hal itulah yang mendasari perlu adanya pembelajaran efektif effective learning. Kegiatan belajar mengajar akan memiliki efektivitas
tinggi jika dalam pembelajaran tidak hanya sekadar menekankan pada penguasaan pengetahuan tentang apa yang diajarkan, tetapi juga dapat
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik Wiyanto et al. 2007. Penguasaan pengetahuan yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari
tentunya akan membuat pengetahuan tersebut lebih berdaya guna dan membuat siswa tidak sekedar mengingat materi tetapi juga memahami makna penting
serta mengetahui dan merasakan manfaatnya dengan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Strategi Pembelajaran Bioedutainment