keterampilan berkarya, kerjasama, permainan mendidik, kompetisi, tantangan, dan sportivitas. Semua dikemas dalam bentuk yang menghibur dan
menyenangkan Mulyani et al. 2008. Salah satu upaya yang dilakukan pada penelitian ini untuk memenuhi syarat joyful learning yaitu diterapkannya
beberapa model pembelajaran yang menyenangkan tetapi tetap efektif selama kegiatan belajar mengajar dilaksanakan seperti time token, outdoor learning,
dan gallery walk.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah penerapan Active, Joyful and Effective Learning
AJEL berbasis bioedutainment pada materi pencemaran lingkungan kelas X di MAN Kendal berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa?”
C. Penegasan Istilah
Untuk mewujudkan suatu kesatuan berfikir, konsep yang diteliti bisa diukur dan menghindari kesalahan penafsiran, maka perlu ditegaskan istilah-
istilah yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu: 1.
Active, Joyful, and Effective Learning AJEL AJEL adalah salah satu komponen dari tiga program CLCC Creating
Learning Communities for Children. CLCC merupakan program kerjasama antara pemerintah dengan UNESCO dan UNICEF. Program
tersebut memuat tiga komponen yaitu School Based Management SBM, Community Participant CP, dan Active, Joyful, and Effective Learning
AJEL. CLCC dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dalam sistem masyarakat yang terdesentralisasi UNESCO
UNICEF and Goverment of Indonesia 2003. 2.
Penerapan Strategi Bioedutainment Strategi bioedutainment merupakan strategi yang tepat untuk menciptakan
suatu kondisi pembelajaran yang menyenangkan. Strategi bioedutainment merupakan strategi pembelajaran biologi yang berlangsung menghibur,
menyenangkan dan menggairahkan. Strategi bioedutainment dalam
penerapannya melibatkan unsur utama ilmu dan penemu ilmu, ketrampilan berkarya, kerjasama, permainan yang mendidik, kompetisi, tantangan dan
sportivitas. Melalui penerapan strategi bioedutainment, aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik pada diri siswa dapat diamati.
Ciri dari penerapan strategi bioedutainment adalah siswa akan belajar biologi dengan gembira melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan
sehingga mental siswa mampu menerima konsep-konsep biologi. Kegiatan-kegiatan yang menyenangkan tersebut dapat dilakukan dalam
bentuk permainan edukatif, eksperimen, dan berpetualang di sekitar lingkungan sekolah Marianti 2006. Penerapan strategi bioedutainment
pada penelitian ini yaitu pembelajaran dengan model time token, observasi di lapangan outdoor learning, dan gallery walk.
3. Model Time Token, Observasi Lapangan Outdoor Learning, Gallery
Walk Pembelajaran dengan
time token merupakan salah satu model
pembelajaran yang diharapkan dapat melatih kemampuan berbicara siswa atau mengajarkan keterampilan sosial siswa Widodo 2009. Model
pembelajaran ini dapat menghindari siswa yang mendominasi pembicaraan atau siswa yang diam sama sekali karena siswa sudah diberi kesempatan
masing-masing dengan waktu yang sama. Outdoor learning merupakan salah satu strategi pembelajaran yang
memanfaatkan alam sebagai sumber belajar. Melalui pemanfaatan alam sebagai sumber belajar memungkinkan siswa untuk belajar secara
langsung mengenai fenomena alam berdasarkan pengamatannya sendiri sehingga proses pembelajaran lebih bermakna Saptono 2011. Selain itu,
pembelajaran di luar kelas juga dapat mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa tidak merasa jenuh selama pembelajaran, siswa menjadi
lebih bersemangat dan pembelajaran menyenangkan akan tercipta. Gallery walk merupakan teknik diskusi yang membuat siswa keluar dari
tempat duduknya dan aktif dalam mengumpulkan konsep penting, menulis, dan berbicara di depan umum. Teknik ini juga menanamkan
kemampuan mendengar dan membangun kelompok Francek 2006.
Keunggulan model ini yaitu dalam pembelajaran siswa dapat berpartisipasi secara aktif, saling belajar dari teman, pembelajaran menjadi
menyenangkan sehingga siswa menjadi termotivasi yang mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
4. Materi Perubahan lingkungan.
Materi perubahan lingkungan merupakan materi yang berkaitan dengan lingkungan sekitar. Pada KTSP 2006, materi ini memiliki istilah lain yaitu
Pencemaran Lingkungan, dimana materi tersebut membahas tentang pola kegiatan manusia yang dapat menyebabkan pencemaran air, udara, tanah
dan suara. Materi perubahan lingkungan pada penelitian ini merujuk pada Kurikulum 2013 Biologi SMA Semester Genap dengan materi pokok yaitu
keseimbangan lingkungan dan daur ulang limbah. Sub materi pada keseimbangan lingkungan adalah kerusakanpencemaran lingkungan dan
pelestarian lingkungan, sedangkan sub materi pokok pada daur ulang limbah adalah jenis-jenis limbah dan proses daur ulang.
D. Tujuan Penelitian