38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka diperoleh nilai hasil belajar siswa, aktivitas siswa, tanggapan siswa, tanggapan guru serta keterlaksanaan
pembelajaran guru. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran awal, data yang diperoleh adalah data hasil belajar berupa nilai pretest. Pretest berfungsi untuk
mengetahui tingkat kemampuan awal siswa sebelum diberikan kegiatan pembelajaran. Setelah dilakukan perlakuan berupa penerapan Active, Joyful and
Effective Learning AJEL berbasis bioedutainment pada kelas eksperimen dan pelaksanaan pembelajaran seperti biasa dengan media power point pada kelas
kontrol, diperoleh nilai posttest. Berikut data hasil belajar nilai pretest dan posttest siswa kelas eksperimen dan kontrol yang disajikan pada Tabel 6 dan 7.
Tabel 6 Nilai pretest dan posttest siswa kelas eksperimen 01 dan kelas kontrol
Sumber Variasi
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Pretest Posttest
Jumlah Siswa 32
32 32
32 Rata-rata
50,94 82,24
50,52 70,22
Nilai Tertinggi 70
100 73
87 Nilai Terendah
27 63
30 50
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 38 halaman 162 dan 164 Tabel 7 Nilai pretest dan posttest siswa kelas eksperimen 02 dan kelas kontrol
Sumber Variasi
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Pretest Posttest
Jumlah Siswa 31
31 32
32 Rata-rata
51,83 79,65
50,52 70,22
Nilai Tertinggi 77
90 73
87 Nilai Terendah
20 60
30 50
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 38 halaman 163 dan 164
Untuk mengetahui apakah nilai pretest berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan menggunakan uji normalitas. Berikut ringkasan uji normalitas
nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol yang disajikan dalam Tabel 8.
Tabel 8 Hasil analisis uji normalitas nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas Rata-rata
dk x
2
hitung x
2
tabel α 5 Keterangan
Eksp 01 50,94
5 6,84
11,1 Data
berdistribusi normal
Eksp 02 51,83
5 3,30
11,1 Kontrol
50,52 5
1,97 11,1
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21-23 halaman 143 - 145
Berdasarkan Tabel 8 terlihat bahwa x
2
hitung kelas eksperimen maupun kelas kontrol lebih kecil dari x
2
tabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa nilai pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal. Setelah diketahui bahwa nilai pretest siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdistribusi normal, dilakukan uji kesamaan dua varians terhadap nilai pretest kedua kelas tersebut untuk dapat mengetahui kelas eksperimen dan
kontrol memiliki varians yang sama. Hasil perhitungan uji kesamaan dua varians tersaji pada Tabel 9 dan Tabel 10 sebagai berikut.
Tabel 9 Hasil analisis uji kesamaan dua varians nilai pretest kelas eksperimen 01 dan kelas kontrol
Kelas Rata- rata nilai
pretest N
F Hitung F Tabel α 5
Keterangan
Eksp 01 50,94
32 1,23
1,82 Varians sama
Kontrol 50,52
32 1,23
1,82 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24 halaman 146
Tabel 10 Hasil analisis uji kesamaan dua varians nilai pretest kelas eksperimen 02 dan kelas kontrol
Kelas Rata- rata nilai
pretest N
F Hitung F Tabel α 5
Keterangan
Eksp 02 51,83
31 1,29
1,83 Varians sama
Kontrol 50,52
32 1,29
1,83 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 25 halaman 148
Berdasarkan Tabel 9 terlihat bahwa F Hitung F Tabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa kelas eksperimen dan kontrol mempunyai
varians yang sama. Pada Tabel 8, 9 dan 10 menunjukkan bila nilai pretest berdistribusi normal dan memiliki varians sama sehingga memenuhi syarat untuk
dilakukan uji parametrik menggunakan uji t. Pada tahap selanjutnya, untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata yang
signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilakukan dengan uji t atau kesamaan dua rerata, karena yang diharapkan adalah tidak adanya perbedaan pada
Varians sama
kedua kelas sehingga yang dipakai adalah uji t dua pihak. Hasil perhitungan uji t nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol tersaji dalam Tabel 11 dan
12 sebagai berikut. Tabel 11 Hasil analisis uji t nilai pretest siswa kelas eksperimen 01 dan kelas
kontrol
Kelas Rata-rata
Nilai Pretest
N t hitung
t tabel α 5 Keterangan
Eksp 01 50,94
32 0,14
1,99 Tidak ada
perbedaan signifikan
Kontrol 50,52
32 0,14
1,99 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 26 halaman 150
Tabel 12 Hasil analisis uji t nilai pretest siswa kelas eksperimen 02 dan kelas kontrol
Kelas Rata-rata
Nilai Pretest
N t hitung
t tabel α 5 Keterangan
Eksp 02 51,83
31 0,43
2,00 Tidak ada
perbedaan signifikan
Kontrol 50,52
32 0,43
2,00 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27 halaman 151
Berdasarkan Tabel 11 dan 12 terlihat bahwa t hitung t tabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bila nilai rata-rata pretest pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak memiliki perbedaan yang signifikan sehingga tingkat kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran adalah sama atau tidak berbeda signifikan.
Setelah pretest dilakukan, selanjutnya kegiatan pembelajaran diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selama kegiatan pembelajaran
diberikan, diperoleh data aktivitas siswa dan data kinerja guru baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Analisis hasil observasi aktivitas siswa selama
proses pembelajaran tersaji dalam Tabel 13 sebagai berikut.
Tabel 13 Aktivitas siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pertemuan 1-5 secara individual
Kriteria Persentase Aktivitas Siswa Pada Setiap Pertemuan
Rata Akhir I II
III IV V
A B
K A
B K
A B
K A
B K
Sangat Aktif 6,3
3,2 3,1
3,1 29,0
6,3 40,6
22,6 9,4
15,6 29,0
- Aktif
46,9 35,5
50 78,1
58,1 37,5
56,3 77,4
46,9 81,3
67,7 62,5
Cukup Aktif 28,1
35,5 34,4
18,8 12,9
50 3,1
- 37,5
3,1 3,3
37,5 Kurang
Aktif 18,8
25,8 12,5
- -
6,2 -
- 6,2
- -
- Tidak Aktif
- -
- -
- -
- -
-
Data selengkapnya dapat di lihat pada Lampiran 42-44 halaman 180 - 185 Keterangan: A Eksperimen 01, B Eksperimen 02, K Kontrol
Berdasarkan Tabel 13 terlihat bahwa aktivitas siswa kelas eksperimen 01 yang tergolong kriteria aktif dan sangat aktif adalah 96,9 dan pada kelas eksperimen
02 yang tergolong kriteria aktif dan sangat aktif adalah 96,7 sedangkan pada Tabel 13 dan gambar 3 terlihat bahwa aktivitas siswa kelas kontrol yang tergolong
kriteria aktif dan sangat aktif adalah 62,5. Hal ini menunjukkan bila aktivitas siswa pada kelas eksperimen yang diberikan penerapan AJEL berbasis
bioedutainment lebih optimal daripada aktivitas siswa pada kelas kontrol yang diberikan kegiatan pembelajaran seperti biasa dengan menggunakan media power
point. Data tersebut juga menunjukkan tercapainya salah satu indikator keefektifan penelitian ini, yaitu persentase aktivitas siswa minimal 75 kategori
aktif dan sangat aktif. Data selanjutnya adalah kinerja guru. Hasil analisis data kinerja guru pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam Tabel 14 sebagai berikut. Tabel 14 Kinerja guru pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kriteria Persentase Kinerja Guru Pada Setiap Pertemuan
Rata Akhir I
II III
A B
K A
B K
A B
K A
B K
Terlaksana 83
83 78
76 82
65 88
94 65
89,2 90,2
60 Tidak
Terlaksana 17
17 22
24 18
35 12
6 35
10,8 25
40
Kriteria Persentase Kinerja Guru Pada Setiap Pertemuan
Rata Akhir III
IV V
A B
K A
B K
A B
K A
B K
Terlaksana 88
82 82
100 100
78 100
100 100
89,2 90,2
78 Tidak
terlaksana 12
18 18
22 10,8
9,8 22
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 52 halaman 197-198 Keterangan: A Eksperimen 01, B Eksperimen 02, K Kontrol
Berdasarkan Tabel 14 terlihat bahwa keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mencapai 89,2 pada kelas eksperimen 01 dan 90,2 pada kelas
eksperimen 02, sedangkan keterlaksanaan pembelajaran guru pada kelas kontrol mencapai 78. Hal ini menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki selisih 11,2 dan 12,2. Ada beberapa penyebab sehingga kelas kontrol memiliki keterlaksanaan pembelajaran
yang lebih rendah antara lain keadaan kelas kontrol yang kurang tenang pada pertemuan kedua, ketiga dan keempat, siswa banyak yang mengantuk terutama
ketika KBM pada hari sabtu dimana jam biologi ada di jam terakhir. Data yang dikumpulkan selanjutnya adalah tanggapan siswa, tanggapan
guru, serta nilai posttest siswa. Tanggapan siswa hanya dilakukan pada kelas eksperimen dan digunakan untuk mengetahui tingkat ketertarikan siswa terhadap
pembelajaran dengan penerapan AJEL berbasis bioedutainment pada materi pencemaran lingkungan. Data hasil tanggapan siswa berikut merupakan salah
indikator tercapainya keefektifan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan AJEL berbasis bioedutainment pada penelitian ini, yakni lebih dari 75 siswa
memberikan tanggapan yang positif terhadap poin yang menyatakan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan merupakan pembelajaran yang menyenangkan
poin 2. Indikator ini merupakan indikator untuk mengukur tercapainya salah satu komponen AJEL yakni joyful learning, Hasil analisis tanggapan siswa pada
kelas eksperimen disajikan pada Tabel 15 sebagai berikut.
Tabel 15 Tanggapan siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran pada setiap aspek
No Aspek
Tanggapan Siswa Pernyataan
positif Pernyataan
negatif A
B A
B
1 AJEL sebagai inovasi dalam pembelajaran
biologi 100
94 6
2 Suasana KBM lebih menyenangkan, tidak
membosankan dan menjadi lebih bersemangat
100 87
13 3
Meningkatkan keaktifan siswa 100
97 3
4 Meningkatan pemahaman dengan
dikaitkan pada kehidupan nyata 100
97 3
5 Siswa lebih peduli terhadap lingkungan
100 97
3 6
Motivasi belajar meningkat 94
100 6
7 Suasana belajar biologi menggunakan
AJEL berbasis bioedutainment lebih disukai
97 94
3 6
8 Siswa bermain sportif, merasa tertantang
untuk berkompetisi dengan kelompok lain 100
90 10
9 KBM lebih efektif dan efisien
100 71
29 10
AJEL dapat diterapkan pada materi biologi lainnya
100 94
6 Rata-rata persentase
99 92
1 8
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 47 – 48 halaman 190 - 191 Keterangan: A Eksperimen 01, B Eksperimen 02
Berdasarkan Tabel 15 terlihat bahwa 99 dan 92 siswa kelas eksperimen memberi pernyataan positif terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Hal ini dapat menunjukkan tingkat ketertarikan siswa kelas eksperimen yang cukup besar terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Selanjutnya, untuk mengetahui pendapat guru terhadap kegiatan pembelajaran dengan penerapan AJEL berbasis bioedutainment pada materi
perubahan lingkungan diambil dengan menggunakan metode wawancara. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh hasil bahwa guru memberikan tanggapan
yang baik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Suasana pada kelas eksperimen dengan penerapan AJEL berbasis bioedutainment lebih aktif dan
hidup. Siswa merasa senang selama mengikuti kegiatan pembelajaran karena banyak dari siswa yang baru pertama kali belajar langsung terjun ke lapangan
sehingga memberikan suasana pembelajaran yang baru dan menyenangkan. Siswa juga termotivasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung karena guru
memberikan siswa untuk ikut terlibat langsung dalam pembelajaran, siswa diberikan kebebasan untuk membuat produk daur ulang limbah, sehingga
kreativitas siswa menjadi terasah dan siswa menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Akan tetapi, diperlukan pengontrolan yang ketat kepada siswa
terutama ketika kegiatan observasi di lapangan, agar pembelajaran menjadi terarah dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Data hasil wawancara guru selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 49 hal.192
Data yang selanjutnya dianalisis adalah nilai posttest siswa. Nilai posttest siswa dianalisis dengan menggunakan uji gain ternormalisasi beserta dengan nilai
pretest, untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar kelas eksperimen yaitu selisih antara nilai posttest dan pretest lebih besar daripada peningkatan
hasil belajar pada kelas kontrol. Hasil analisis dengan menggunakan uji gain disajikan dalam Tabel 16 sebagai berikut.
Tabel 16 Uji gain nilai posttest-pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kelas N
Rata-rata nilai
pretest Rata-rata
nilai posttest
Gain Kriteria
N Gain
Eksp 01 32
50,94 82,24
0,64 Sedang
Eksp 02 31
51,83 79,65
0,58 Sedang
Kontrol 32
50,52 70,22
0,41 Sedang
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 38 halaman 162 - 164
Berdasarkan Tabel 16 terlihat bahwa kriteria gain kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh adalah sama yaitu sedang, tetapi kelas eksperimen 01 dan
02 memperoleh angka yang lebih tinggi yaitu 0,64 dan 0,58 sedangkan kelas kontrol 0,41. Hal ini menunjukkan bila kelas eksperimen memperoleh gain nilai
posttest-pretest yang lebih besar daripada kelas kontrol. Tahap selanjutnya, setelah diketahui gain dari masing-masing kelas
eksperimen dan kelas kontrol, dilakukan uji t terhadap gain tersebut untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik
daripada peningkatan hasil belajar siswa kelas kontrol. Uji t ini menggunakan uji t satu pihak dengan tujuan diharapkan peningkatan hasil belajar siswa kelas
eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil analisis ujit t satu pihak disajikan dalam Tabel 17, 18 dan 19 sebagai berikut.
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 38 halaman 162 - 164
Tabel 17 Hasil analisis uji t N Gain nilai posttest-pretest kelas eksperimen 01 dan kelas kontrol
Kelas Nilai
Gain N
t hitung t tabel α 5
Keterangan
Eksp 01 0,64
32 5,61
2,00 Ada perbedaan
signifikan Kontrol
0,41 32
5,61 2,00
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 31 halaman 155
Tabel 18 Hasil analisis uji t N Gain nilai posttest-pretest kelas eksperimen 02 dan kelas kontrol
Kelas Nilai
Gain N
t hitung t tabel α 5
Keterangan
Eksp 02 0,58
31 4,17
2,00 Ada perbedaan
signifikan Kontrol
0,41 32
4,17 2,00
Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 32 halaman 156
Tabel 19 Hasil analisis uji t N Gain nilai posttest-pretest kelas eksperimen 01 dan kelas eksperimen 02
Kelas Nilai
Gain N
t hitung t tabel α 5
Keterangan
Eksp 01 0,64
32 1,92
2,00 Tidak ada
perbedaan signifikan
Eksp 02 0,58
31 1,92
2,00 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 33 halaman 157
Berdasarkan Tabel 17 dan 18 terlihat bahwa t hitung t tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kelas
eksperimen setelah diberikan pengaruh berupa penerapan AJEL berbasis bioedutainment lebih baik daripada peningkatan hasil belajar kelas kontrol.
Sedangkan berdasar Tabel 19, terlihat bahwa t hitung t tabel sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
signifikan antara kelas eksperimen 01 dan kelas eksperimen 02 yang sama-sama telah diberikan pembelajaran dengan penerapan AJEL berbasis bioedutainment.
Tahap yang terakhir adalah dengan menghitung persentase ketuntasan belajar nilai posttest siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis ketuntasan
belajar nilai posttest siswa disajikan dalam Tabel 20 sebagai berikut. Tabel 20 Hasil analisis ketuntasan belajar nilai posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Kelas Jumlah siswa
tuntas belajar posttest ≥72
Persentase Jumlah siswa
tidak tuntas belajar
posttest 72
Persentase
Eksp 01 28
87,5 4
12,5 Eksp 02
27 87,0
4 13,0
Kontrol 18
56,3 14
43,7
Berdasarkan Tabel 20 terlihat bahwa jumlah siswa dengan nilai ≥ 72 pada kelas
eksperimen 01 adalah 28 siswa, ada 4 siswa yang nilainya dibawah KKM. Pada kelas eksperimen 02 terdapat 27 siswa yang nilainya melebihi KKM dan 4 siswa
nilainya dibawah 72. Pada kelas kontrol hanya terdapat 18 siswa yang mencapai
nilai ≥ 72 dan 14 siswa nilainya dibawah KKM. Persentase ketuntasan belajar
nilai posttest pada kelas eksperimen 01 mencapai 87,5 dan eksperimen 02 tidak jauh beda yaitu 87 sedangkan pada kelas kontrol mencapai 56,3. Hal ini
menunjukkan bahwa ketuntasan belajar nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada ketuntasan belajar nilai posttest pada kelas kontrol. Salah satu
indikator keefektifan penelitian ini yang menggambarkan salah satu komponen AJEL yakni effective learning telah tercapai, yaitu lebih dari 75 siswa mencapai
nilai diatas atau sama dengan KKM yakni 72. Analisis data yang dilakukan terhadap data yang terkumpul pada kelas eksperimen dan kelas kontrol telah
selesai.
B. Pembahasan