44
3. Taraf Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha me-mecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus
asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Arikunto 2012: 222.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui taraf kesukaran: P = B
JS Keterangan:
P = Indeks kesukaran butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah siwa peserta tes
Arikunto 2012: 223 Tabel 4. Klasifikasi Taraf Kesukaran Soal
Interval KriteriaTaraf Kesukaran
0,00 P 0,30 Sukar 0,31 P 0,70 Sedang
0,71 P 1,00 Mudah Arikunto 2012: 225
Tabel 5. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Instrumen I No
Kategori Jumlah Soal
Nomor Soal 1
Terlalu Mudah 0
-
2 Mudah
19 1,2,3,5,6,7,9,11,12,13,14,15,16,17
,19,21,22,24,25 3
Sedang 6
4,8,10,18,20,23 4
Sukar -
45
Tabel 6. Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Instrumen No
Kategori Jumlah Soal
Nomor Soal 1
Terlalu Mudah 0 2
Mudah 17
2,3,4,5,6,8,10,12,13,15,16,17,18,1 9,20,23,25
3 Sedang
6 1,7,11,14,22,24
4 Sukar
2 9,21
Hasil perhitingan taraf kesukaran soal instrumen lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran.
4. Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi
dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi
disingkat Dd besar. Seperti halnya indeks kesukaran, indeks diskriminasi daya pembeda Ini berkisar antara 0,00 sampai
1,00. Arikunto, 2012:226.
Rumus untuk menghitung daya pembeda tiap butir soal adalah:
D =
Keterangan: D
= daya pembeda J
A
= jumlah yang benar pada butir soal kelompok atas. J
B
= jumlah yang benar pada butir soal kelompok bawah. B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
B
B
= Proporsi kelompok atas yang menjawab benar
B
B
= Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Arikunto, 2012:228
46
Kriteria soal-soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut.
Tabel 7. Klasifikasi Daya Pembeda Indek Daya Pembeda DP
Kriteria Daya Pembeda Soal 0,00 DP 0,20
Jelek 0,21 DP 0,40
Cukup 0,41 DP 0,70
Baik 0,71 DP 1,00
Baik sekali Arikunto, 2012:232
Tabel 8. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Instrumen I
No Kategori
Jumlah Soal Nomor Soal
1 Sangat Jelek
2 Jelek
5 5,7,11,13,24
3 Cukup
11 1,2,3,8,9,12,14,15,17,20,21
4 Baik
9 4,6,10,16,18,19,22,23,25
5 Sangat Baik
Tabel 9. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Instrumen II No
Kategori Jumlah Soal
Nomor Soal 1
Sangat Jelek 2
Jelek 5
5, 8, 13, 18, 25 3
Cukup 11
2,3,4,7,9,10,12,15,17,21,22 4
Baik 9
1,6,11,14,16,19,21,23,24 5
Sangat Baik
Hasil perhitungan daya pembeda lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran
47
Bila daya pembeda DP bernilai negatif, soal tersebut tidak baik. Apabila ada butir soal memiliki nilai daya pembeda DP negatif,
sebaiknya soal tersebut tidak digunakan.
5. Analisis Uji Coba Soal