sinyal. Sedangkan resolusi temporal yaitu perbedaan kenampakan yang masih dapat dibedakan dalam waktu perekaman ulang Purwadhi 2001.
2.1.1. Citra Optik
Citra optik memiliki beberapa karakteristik, yaitu merekam objek dengan menggunakan kamera sebagai sensornya dan film sebagai detektornya,
sedangkan tenaga elektromagnetik yang digunakan pada spektrum tampak spektrum tampak 0,4 mm
– 0,7 mm, ultraviolet dekat 0,3 mm – 0,4 mm, dan inframerah dekat 0,7 mm
– 1,2 mm. Citra optik bersifat continue-continue dimana pengolahan data nilai keabuan rona dinyatakan dengan presisi angka
tak terhingga Purwadhi 2001. Karakteristik lain yang dimiliki citra optik yaitu termasuk ke dalam
sistem penginderaan jauh pasif yang dengan sumber energi berupa reflektansi energi matahari danatau radiasi dari objek secara langsung, sehingga memiliki
waktu perekaman yang terbatas. Selain itu, citra optik terutama citra multispectral memiliki fungsi untuk mengklasifikasi sifat kimia dan biofisisk
dari objek di permukaan bumi Prasad 2010.
2.1.1.1. Citra ALOS AVNIR-2
AVNIR-2 merupakan salah satu citra optik yang termasuk ke dalam penginderaan jauh pasif dengan sensor High Resolution Optical Jaxa 2011.
High Resolution Optical yang dimiliki citra AVNIR-2 merupakan sistem sensor sejenis sistem cross-track yang bekerja pada dual mode yaitu
multispectral dan pankromatik. Mode pankromatik memiliki resolusi spasial 10 m dengan domain panjang gelombang 500-730 nm single spectral band [citra
dijital keabuan, hitam-putih] di dalam keseluruhan domain visible [400 nm-700 nm]. Sedangkan mode multispectral merekam 3 data band yaitu hijau, merah
dan NIR Prahasta 2008. AVNIR-2 menggunakan tenaga elektomagnetik inframerah dekat dengan
spektrum 0,7 mm-1,2 mm. AVNIR-2 merupakan pengganti AVNIR yang terpasang pada Advanced Earth Observing Satellite ADEOS . Radiometer
citra AVNIR-2 mengindera radiasi termal dalam medan pandang sesaat instantaneous field-of-view = IFOV Jaxa 2011.
IFOV pada umumnya menyatakan sudut kerucut yang membatasi tenaga datang yang terfokus pada detektor. Seluruh radiasi yang menuju instrumen di
dalam IFOV menyebabkan tanggapan detektor pada tiap saat. Semakin luas IFOV maka jumlah tenaga yang dipusatkan pada detector radiometer lebih
besar Lillesand dan Kiefer 1979. Akibatnya berupa perbaikan dalam resolusi radiometrik. Resolusi radiometrik citra AVNIR-2 adalah 8 bit dengan rentang
nilai dijital berkisar antara 0-255 sedangkan resolusi spasialnya adalah 10 m Jaxa 2011.
Citra ALOS AVNIR-2 terdiri dari 4 band, 3 band reflectance visible dan 1 band inframerah dekat. Keempat band tersebut memiliki panjang gelombang
yang berbeda satu sama lain, band 1 memiliki panjang gelombang 0,42-0,5 µm, band 2 memiliki panjang gelombang 0,52-0,6 µm, band 3 memiliki panjang
gelombang 0,61-0,69 µ m, dan band 4 yang merupakan band inframerah dekat yang memiliki panjang gelombang 0,76-0,89 µ m. Band inframerah dekat pada
citra ALOS AVNIR-2 sangat baik untuk mendefinisi vegetasi dan mengetahui keadaan tanah sehingga citra ALOS AVNIR-2 dapat digunakan untuk
membantu memecahkan masalah deforestasi dan desertifikasi pada hutan tropis. Citra ini tersusun dari dua unit scanning radiometer unit dimana di
dalamnya terdiri dari komponen optik dan electronic unit. Citra AVNIR-2 berfungsi dalam pengolahan data citra dan memiliki luasan cakupan rekaman
pointing angle dari -44 ⁰ sampai +44⁰ Jaxa 2011. Karakteristik citra ALOS
AVNIR-2 dijelaskan dalam Tabel 1 dan Gambar 1.
Parameter Karekteristik
Jumlah band Panjang gelombang
Resolusi spasial Lebar sapuan
Jumlah detektor Luasan cakupan rekaman
Panjang bit 4
Band 1 : 0.42 to 0.50 mikrometers Band 2 : 0.52 to 0.60 mikrometers
Band 3 : 0.61 to 0.69 mikrometers Band 4 : 0.76 to 0.89 mikrometers
10 m 70km
7000band -44 sampai +44 derajat
8 bit
Sumber : Jaxa 2011
Tabel 1 Karakteristik citra ALOS AVNIR-2.
Gambar 1 Konsep pengamatan citra ALOS AVNIR-2.
Sumber : Jaxa 2011
2.1.2. Citra Radar