5.1.1 Badan Air
Jenis tutupan lahan badan air yang ditemukan di lokasi penelitian adalah sungai Bengawan Solo yang berlokasi di Kecamatan Tambakromo, Kabupaten
Cepu Gambar 8a sebanyak satu titik dan danau yang berlokasi di Desa Lodan Wetan, Kabupaten Rembang Gambar 8b dan 8c sebanyak satu titik.
5.1.2 Hutan Tanaman Jati
Pengamatan pada tutupan lahan hutan tanaman jati dilakukan di kawasan KPH Kebonharjo tepatnya pada BKPH Ngandang, BKPH Sale dan BKPH
Tuder. Pengambilan data untuk kelas tutupan lahan hutan tanaman jati, dilakukan dengan metode plot. Dari hasil pengamatan diketiga BKPH tersebut
diperoleh 57 plot dan 662 sampel pohon untuk hutan tanaman jati KU I sd KU VIII serta 2 titik tanaman trubusan jenis jati Gambar 9.
Trubusan the coppice system merupakan system silvikultur yang menggunakan terubusan tunas dari tunggak-tunggak pohon yang telah
ditebang sebagai permudaan untuk membangun hutan pada rotasi selanjutnya Mansur 2008.
Lokasi titik kelas tutupan lahan hutan tanaman jati terletak di BKPH Ngandang, Desa Sarang, Kabupaten Rembang. Kawasan ini merupakan
kawasan tidak produktif yang ada di KPH Kebonharjo yang berupa tanah kosong dengan ditumbuhi semak-semak dan tumbuh pada kelerengan 66.
Gambar 8 Kenampakan tutupan lahan badan air , sungai Bengawan Soloa; danau b di lapangan.
a b
c
Perbedaan antar kelas umur hutan tanaman jati di KPH Kebonharjo adalah sepuluh tahun. Sebaran diameter tiap kelas umur berdasarkan hasil
pengamatan lapangan ditunjukkan dalam Tabel 10. Tabel 10 Nilai diameter pohon jati cm pada setiap kelas umur.
Kelas Umur
Jumlah Plot Jumlah Pohon
Tiap Plot Diameter Pohon
cm
I 12
170 1,8
– 13,5 II
15 184
6 – 30,4
III 9
134 6,6
– 34,3 IV
5 32
12,2 – 45,8
V 2
37 19
– 50,5 VI
4 28
11,1 - 68 VII
5 56
7,5 - 90 VIII
4 21
37,8 - 78
Gambar 9 Kenampakan tutupan lahan hutan tanaman jati tiap kelas umur di lapangan.
KU I KU II
KU III KU IV
KU V
KU VI KU VII
KU VIII
Trubusan
5.1.3 Tebu
Pengamatan tutupan lahan tebu yang terdapat di daerah Pamotan dan Rembang adalah sebanyak 2 titik pengamatan Gambar 10. Tebu merupakan
tanaman perkebunan semusim yang cocok tumbuh di daerah dengan ketinggian 1 sampai 1300 mdpl. Selain itu, tebu tumbuh baik pada jenis tanah lempung
berkapur atau berpasir, kondisi tersebut sesuai dengan kondisi fisiografis Kabupaten Rembang. Tanaman ini merupakan tanaman perkebunan yang telah
lama dibudidayakan di Kabupaten Rembang.
Berdasarkan data Statistik Perkebunan Indonesia 2006-2008 Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan produksi tebu Kabupaten Rembang
pada tahun 2008 sebesar 22.756 ton yang terdapat di areal seluas 6.904 Ha. Areal tebu di Kabupaten rembang tersebar di 12 Kecamatan dengan sentra
produksi di Kecamatan Pamotan, Sulang, Sumber, dan Pancur.
5.1.4 Permukiman