5.1.3 Tebu
Pengamatan tutupan lahan tebu yang terdapat di daerah Pamotan dan Rembang adalah sebanyak 2 titik pengamatan Gambar 10. Tebu merupakan
tanaman perkebunan semusim yang cocok tumbuh di daerah dengan ketinggian 1 sampai 1300 mdpl. Selain itu, tebu tumbuh baik pada jenis tanah lempung
berkapur atau berpasir, kondisi tersebut sesuai dengan kondisi fisiografis Kabupaten Rembang. Tanaman ini merupakan tanaman perkebunan yang telah
lama dibudidayakan di Kabupaten Rembang.
Berdasarkan data Statistik Perkebunan Indonesia 2006-2008 Departemen Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan produksi tebu Kabupaten Rembang
pada tahun 2008 sebesar 22.756 ton yang terdapat di areal seluas 6.904 Ha. Areal tebu di Kabupaten rembang tersebar di 12 Kecamatan dengan sentra
produksi di Kecamatan Pamotan, Sulang, Sumber, dan Pancur.
5.1.4 Permukiman
Definisi kelas tutupan lahan permukiman adalah kawasan yang di dominasi lingkungan hunian baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan
yang memperlihatkan pola alur yang teratur dengan penataan lahan dan ruang, sarana dan prasarana lingkungan yang terstruktur. Pada penelitian ini tutupan
lahan permukiman merupakan permukiman desa dimana kenampakan vegetasinya masih banyak terlihat.
Jumlah titik pengamatan tutupan lahan permukiman yang diamati di lapangan sebanyak 15 titik. Pada lokasi pengamatan, tutupan lahan
permukiman memiliki tatanan yang unik. Hal ini terlihat dari pola permukiman penduduk yang berada dekat lahan sawah atau kebun kampuran. Tatanan
permukiman yang kurang teratur dan mengelompok ini mengakibatkan Gambar 10 Kenampakan tutupan lahan tebu di lapangan.
Gambar 11 Kenampakan tutupan lahan permukiman di lapangan.
Gambar 12 Kenampakan tutupan lahan singkong a; kacang b; jagung c di lapangan.
a b
c kenampakan visual tutupan lahan permukiman dalam citra menyatu dengan
tutupan lahan sawah dan atau menyatu dengan tutupan lahan kebun campuran Gambar 11.
Secara demografis tutupan lahan permukiman di 5 lokasi penelitian cukup luas misalnya di Kabupaten Bojonegoro, luas permukiman nya sebesar
0,18 dari luas keseluruhan 230.706 Ha, Kabupaten Tuban memiliki luasan permukiman sebesar 8,59 15.817 Ha dari luas keseluruhan 183.994 Ha,
dan Kabupaten Rembang luas permukimannya sebesar 7,73 8.382 Ha dari luas keseluruhan 108.343 Ha
.
5.1.5 Sawah
Sebanyak 15 titik pengamatan kelas tutupan lahan sawah diperoleh di Lokasi penelitian. Sistem pertanian kelas tutupan lahan sawah yang digunakan
di lokasi penelitian adalah sistem pertanian bergilir dimana saat musim bera datang masyarakat menanami lahan sawah mereka dengan tanaman pertanian
lainnya singkong, jagung, dan kacang, selanjutnya saat musim tanam datang masyarakat menanami lahan sawah mereka dengan tanaman padi. Berdasarkan
hasil pengamatan terdapat 6 tanaman singkong Gambar 12a, 2 titik tanaman kacang Gambar 12b, dan 6 titik tanaman jagung Gambar 12c yang ditanam
di lahan sawah.
Kelas tutupan lahan sawah memiliki kenampakan yang berbeda-beda satu sama lain pada lokasi penelitian. Perbedaan kenampakan tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 3 tipe tutupan lahan, yaitu sawah vegetatif Gambar 13a, sawah generatif Gambar 13b , dan sawah fase awal tanam Gambar
13c. Sawah fase awal tanam merupakan keadaan sawah yang masih didominasi oleh air yang baru akan ditanami bibit padi. Sawah vegetatif
merupakan fase pertumbuhan daun padi maksimum dan terjadinya penurunan kadar air pada tanaman padi. Sawah generatif adalah keadaan dimana padi
mengalami penurunan pertumbuhan daun padi dan penurunan ketinggian kadar air atau dapat disebut pula fase pertumbuhan bulir padi maksimum.
5.1.6 Pertanian Lahan Kering