Pada tutupan lahan permukiman tekstur yang dimiliki lebih kasar dibandingkan sawah. Selain itu, tutupan lahan permukiman memiliki aksesibilitas yang tinggi
dan jaringan jalannya teratur. Tone yang terang pada tutupan lahan permukiman baik pada citra ALOS
PALSAR maupun pada citra ALOS AVNIR-2 menurut Lilesand dan Kiefer 1990 terjadi akibat pantulan sudut yang dihasilkan dari permukaan halus
saling berdekatan yang membentuk sudut siku-siku dan pantulan ganda sehingga nilai backscatter menjadi tinggi. Nilai backscatter yang tinggi akan
menghasilkan rona yang cerah pada citra.
5.3.4 Sawah
Elemen interpretasi yang digunakan pada kelas tutupan lahan sawah baik pada citra ALOS PALSAR maupun pada citra ALOS AVNIR-2 adalah warna,
pola dan asosiasi. Kenampakan visual sawah pada citra ALOS PALSAR berwarna biru dan biru keunguan. Pada citra ALOS AVNIR-2 secara visual
sawah memiliki warna yang berbeda dengan citra ALOS PALSAR yaitu ungu tua, ungu muda dan hijau bercampur mozaik ungu Gambar 26, 27, dan 28.
Warna pada sawah fase awal tanam, sawah fase vegetatif dan sawah fase generatif secara visual memiliki perbedaan satu sama lain baik pada citra
ALOS PALSAR maupun pada citra ALOS AVNIR-2. Pada citra ALOS PALSAR warna biru keunguan atau biru campur pink merupakan tutupan
lahan sawah fase awal tanam yang ditunjukkan pada Gambar 26a. Warna biru tua dan tone gelap pada tutupan lahan ini menggambarkan banyaknya kadar air
yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya warna biru merupakan tutupan lahan sawah fase vegetatif yang ditunjukkan pada Gambar 27a dan warna
biru kehijauan merupakan tutupan lahan sawah fase generatif yang ditunjukkan pada Gambar 28a.
Gambar 26 Kenampakan visual sawah fase awal tanam citra ALOS PALSAR resolusi 50 m a ; citra ALOS AVNIR
– 2 resolusi 50 m B.
Keterangan : : Deliniasi sawah fase awal tanam
Skala : 1 : 50000
Kombinsasi RGB 3 – 4 – 2
b
Keterangan : : Deliniasi sawah fase awal tanam
Skala : 1 : 50000
Kombinsasi RGB HH – HV – HHHV
a
Gambar 27 Kenampakan visual sawah fase vegetatif citra ALOS PALSAR resolusi 50 m a; citra ALOS AVNIR
– 2 resolusi 50 m b .
Keterangan : : Deliniasi sawah fase vegetatif
Skala : 1 : 50000
Kombinsasi RGB HH – HV – HHHV
a
Keterangan : : Deliniasi sawah fase vegetatif
Skala : 1 : 50000
Kombinsasi RGB 3 – 4 – 2
b
Keterangan : : sawah fase generatif
Skala : 1 : 50000
Kombinsasi RGB HH – HV – HHHV
a Gambar 28 Kenampakan visual tutupan lahan sawah fase generatif citra ALOS
PALSAR resolusi 50 m a; citra ALOS AVNIR – 2 resolusi 50 m b.
Keterangan : : sawah fase generatif
Skala : 1 : 50000
Kombinsasi RGB 3 – 4 – 2
b
Pada citra ALOS AVNIR-2 lahan sawah yang baru tanam berwarna ungu tua Gambar 26b, dan untuk lahan sawah vegetatif secara visual berwarna
ungu pastel Gambar 27b serta lahan sawah yang akan dipanen berwarna hijau bercampur mozaik ungu Gambar 28b. Pada citra ALOS AVNIR-2
resolusi 50 m kombinasi RGB 3-4-2 perbedaan ketiga fase pada tutupan lahan sawah tersebut sangat jelas terlihat yaitu pada fase vegetatif dan generatif,
tutupan lahan sawah mulai terlihat hijau. Perubahan warna pada fase yang berbeda tersebut terjadi karena band 4
yang dimiliki citra ALOS AVNIR-2 resolusi 50 m kombinasi RGB 3-4-2 yang
berada pada band hijau merupakan band penyerap klorofil sehingga pada
daerah-daerah yang memiliki tingkat klorofil yang tinggi akan terlihat hijau. Tone yang lebih gelap pada sawah yang baru tanam tersebut terjadi karena
sawah yang baru tanam memiliki lahan yang tergenang oleh air sehingga terjadi pantulan cermin pada permukaan lahan yang mengakibatkan rona gelap.
Secara visual sawah hampir mirip dengan tutupan lahan badan air. Yang menjadi pembeda yaitu secara visual sawah memiliki pola yang tersebar merata
dengan bentuk parsel lahan kotak-kotak. Di Pulau Jawa, khususnya Kabupaten Rembang, Tuban, dan Blora areal persawahan biasanya diselingi dengan
permukiman penduduk dengan pola yang tidak teratur. Hal ini yang mengakibatkan kenampakan visual sawah terkadang tampak warna bercak
hijau terang.
5.3.5 Kebun Campuran