yang di peroleh dari proyek yang di kelolanya, gaji tersebut di tentukan berdasarkan tingkat gaji yang berlaku di pasar
2.3.4 Rukun mudharabah
Faktor-faktor yang harus ada dalam rukun mudharabah yaitu: a. Pelaku, jelaslah bahwa rukun mudharabah sama dengan jual beli di tambah satu
faktor tambahan yakni nisbah keuntungan. Faktor pertama pelaku kiranya sudah cukup jelas, dalam mudharabah, harus ada minimal dua pelaku .pihak pertama
bertindak sebagai pemilik modal shahib al-mal, sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha mudharib atau amil. Tanpa kedua pelaku,
maka akad mudharabah tidak akan ada. b. Objek. Merupakan kosekuensi logis dari tindakan yang di lakukan oleh para
pelaku. pemilik modal menyerahkan menyerahkan modalnya sebagai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya sebagai objek
mudharabah, .modal yang di serahkan bisa berbentuk uang atau barang yang di rinci berapa nilai uangnya .sedangkan kerja yang di serahkan berbentuk keahlian,
keterampilan, selling skill, management skil dan lain-lain. c. Persetujuan. Faktor ketiga yakni persetujuan kedua bela pihak merupakan
konsekuensi dari prinsip sama-sama rela. Di sini kedua bela pihak harus secara rela bersepakat untuk mengikatkan diri dalam akad mudharabah. Si pemilik dana
setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan dana, sementara si pelaksana usaha pun setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan kerja.
Universitas Sumatera Utara
d. Nisbah keuntungan. Faktor yang keempat yakni nisbah adalah rukun yang khas dalam akad mudharabah, yang tidak ada dalam akad jual beli. Nisbah ini
mencerminkan imbalan yang berhak di terima oleh kedua bela pihak yang bermudharabah. Nisbah keuntungan inilah yang akan mencegah terjadinya
perselisihan antara kedua bela pihak mengenai cara pembagian keuntungan. Beberapa yang menjadi ketentuan umum mudharabah adalah sebagai berikut.
Jumlah modal yang di serahkan kepada nasabah selalu pengelola modal : a. Harus diserahkan tunai, dapat berupa uang atau berupa barang yang
dinyatakan nilainya dalam satuan uang. Apabila modal di serahkan secara bertahap, harus jelas tahapannya dan disepakati bersama.
b. Hasil dan pengelolaannya modal pembiayaan mudharabah dapat di perhingtungan dengan dua cara: perhintungan dari pendapatan proyek dan
perhitungan di perhitungkan dari keuntungan proyek. c. Hasil usaha di bagi sesuai dengan persetujuan dalam akad, pada setiap
bulan atau waktu yang di sepakati. Bank selaku pemilik modal menangung seluruh kerugian, kecuali akibat kelalain dan penyimpangan pihak
nasabah, seperti penyelewengan, kecurangan, dan penyalahgunaan dana. d. Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan, namun tidak
berhak mencampuri urusan pekerjaan atau nasabah. Jika nasabah cidera janji dengan sengaja, misalnya tidak mau membayar kewajiban atau
menunda pembayaran kewajiban, dapat dikenakan sanksi admidrasi.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5Macam-macam Mudharabah.
Ada beberapa macam mudharabah seperti yang diuaraikan dibawah ini yaitu:
a. Mudharabah mutlaqa, dalam mudharabah mutlaqa tidak ada pembatasan bagi bank dalam mengunakan dana yang di himpun. Nasabah tidak memberikan
persyaratan apapun kepada bank, ke bisnis apa dan yang di salurkannya, atau mensyaratkan dananya untuk di peruntukan bagi nasabah tertentu. Jadi bank
memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana ini ke bisnis manapun yang diperkirakan menguntungkan. Dari penerapan mudharabah mutlaqa ini
dikembangkan produk tabungan dan deposito, sehingga terdapat jenis penghimpunan dana, yaitu tabungan .
Jadi pengertian mudharabah mutlaqa adalah Mudharabah mutlaqah: pemilik dana memberikan keleluasaan penuh kepada pengelola untuk mengunakan dana
tersebut dalam usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan. Pengelola bertanggung jawab untuk mengelola usaha sesuai dengan pratek kebiasaan usaha
normal yang sehat. Mudharabah dan deposito mudharabah. Ketentuan umum dalam produk ini
adalah : • Bankwajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan
tata cara pemberitahuan keuntungan atau pembagian keuntungan secara risikon yang dapat menimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila telah
tercapai kesepakatan, maka hal tersebut harus di cantumkan dalam akad.
Universitas Sumatera Utara
• Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan sebagi bukti penyimpanan, serta kartu ATM atau alat lainnya kepada
penabung. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan setifikat atau tanda penyimpanan bilyet deposan kepada deposan. Tabungan
mudharabah dapat di ambil setiap saat oleh penabung sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
• Deposito mudharabah hanya dapat di cairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah di sepakati. Deposito yang di perpanjang, setelah jatuh tempo
akan di perlakukan sama seperti deposito baru, tetapi bila akad sudah dicantumkan perpanjangan otomatis maka tidak perlu di buat akan baru.
Ketentuan-ketentuan yang lain yang berkaitan dengan tabungan dan deposito tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
b. Mudharabah muqayyanah adalah pemilik dana menentukan syarat dan pembatasan kepada pengelola dalam pengunaan dana tersebut dengan jangka
waktu, tempat, jenis usaha dan sebagainya. Pengelola menggunakan modal tersebut dengan tujuan yang dinyatakan secara khusus, yaitu untuk
menghasilkan keuntungan. Mudharabah muqayyanah ini terbagi dua yaitu: • Mudharabah muqayyanah on balance sheet
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus di mana pemilik dana dapat menetapkan syarat – syrat tertentu yang harus di patuhi oleh bank.
Misalkan di syaratkan di gunakan untuk bisnis tertentu atau di syaratkan di gunakan dengan akad tertentu, atau di syaratkan untuk nasabah tertentu.
• Mudharabah muqayyanah off balance sheet
Universitas Sumatera Utara
Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, di mana bank bertindak sebagai perantara yang
mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana usaha .
2.3.6 Manfaat Mudharabah