Perbedaan Bagi Hasil dan Bunga pada Bank Syariah dan Konvensional

mudharabah tidak di berikan bunga, sebagai pembentukan laba bagi bank islam tetapi di berikan bagi hasil. Secara teknis pengertian mudaharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama shahibul mal menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya sebagai pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah di bagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, dan apabila rugi di tanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalain si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab terhadap kerugian tersebut.

2.3.2 Perbedaan Bagi Hasil dan Bunga pada Bank Syariah dan Konvensional

Adapun perbedaan bagi hasil dan bunga pada bank syariah dan bank konvensional adalah sebagai berikut: 1. Bagi hasil adalah pembagian keuntungan yang berdasarkan nisbah dalam perjanjian antara deposan mudharib.nisbah bagi hasil ini mencerminkan imbalan yang berhak di terima antara kedua bela pihak yaitu mudharib pengelola dan shahibul al-mal pemilik harta yang bermudharabah. Mudharib mendapat imbalan atas kerjanya, sedangkan shahbul al-mal mendapat penyertaan atas modalnya.Muhammad,1999. Bagi hasil yang di maksud berbeda dengan bunga. Pada sistem bunga, nasabah akan mendapatkan hasil yang sudah pasti berupa persentase tertentu dari saldo yang di simpannya di bank tersebut. Berapapun keuntungan usaha pihak bank, nasabah akan mendapatkan hasil yang sudah pasti. Lain halnya dengan sistem bagi hasil, tidak seperti itu. Bagi hasil di hitungan dari hasil Universitas Sumatera Utara usaha pihak bank dalam mengelola uang nasabah. Bank dan nasabah membuat perjanjian bagi hasil berupa persentase tertentu untuk nasabah. Bank dan nasabah membuat perjanjian bagi hasil berupa persentase tertentu untuk nasabah dan untuk bank, perbandingan ini di sebut dengan nisbah. Misalnya, 60 keuntungan untuk pihak nasabah dan 40 keuntungan untuk pihak bank. berdasarkan sistem bagi hasil yang di maksud, nasabah dan tidak bisa mengetahui berapa hasil yang pastinya mereka terima. Sebab bagi hasil baru akan di bagikan kalau hasil usahanya sudah bisa ditentukan pada akhir periode. namun dengan sistem bagi hasil, nasabah dan bank akan membagi keuntungan secara lebih adil dari sistem bunga, yaitu pihak bank bank dan pihak nasabah selalu membagi adil sesuai dengan nisbah yang telah di sepakati ketika mendatangani akad sebagai tanda persetujuan pembagian hasil. Zainudin ali 2008 2.Badr ad al ayni dalam bukunya umdatul qari syarah shahih al bukhari mengatakan prinsip riba atau bunga adalah penambahan. Menurut syariah, riba berarti penambahan atas harta pokok tanpa adanya transaksi bisnis rill matba’a al amira, 1310 II, Vol V, hlm 436. Bunga atau riba adalah penambahan, perkembangan, peningkatan dan pembesaran yang di terima pemberi pinjaman dari peminjam dari jumlah pinjaman pokok sebagai imbalan karena menaguhkan atau berpisah dari sebagian modalnya selama periode waktu tertentu. Secara umum riba adalah pengambilan tambahan yang harus di bayarkan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara bathil atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam islam. Antonio,1999.59 Universitas Sumatera Utara

3.2 Perbedaan bunga dan bagi hasil