Pembentukan Pelikel Dental Kolonisasi Awal pada Permukaan Gigi Kontrol Plak

2.1.3 Pembentukan Plak Dental

Proses pembentukan plak dibagi atas tiga tahap, yaitu: pembentukan pelikel yang membalut permukaan gigi, kolonisasi awal oleh bakteri, kolonisasi sekunder dan pematangan plak.

a. Pembentukan Pelikel Dental

Pembentukan pelikel dental pada permukaan gigi merupakan fase awal dari pembentukan plak. Pada tahap awal ini permukaan gigi atau restorasi cekat maupun lepasan akan dibalut oleh pelikel glikoprotein. Pelikel tersebut berasal dari saliva dan cairan sulkular cairan sulkus, begitu juga dari produk sel bakteri, pejamu dan debris. Pelikel berfungsi sebagai penghalang protektif, bertindak sebagai pelumas permukaan dan mencegah pengeringan jaringan. Selain itu, pelikel merupakan substrat yang membuat bakteri di sekitarnya melekat. 12

b. Kolonisasi Awal pada Permukaan Gigi

Bakteri yang pertama-tama mengkoloni permukaan gigi yang dibalut pelikel didominasi oleh mikroorganisme fakultatif gram-positif, seperti Actinomyces viscosus dan Streptococcus sanguis. Pengkoloni awal tersebut melekat ke pelikel dengan bantuan adhesin, yaitu molekul spesifik yang berada pada permukaan bakteri. Adhesin akan berinteraksi dengan reseptor pada pelikel dental. 12

c. Kolonisasi Sekunder dan Pematangan Plak

Pengkoloni sekunder adalah mikroorganisme yang tidak turut sebagai pengkoloni awal ke permukaan gigi yang bersih, diantaranya Prevotella intermedia, Prevotella loescheii, spesies Capnocytophaga, Fusobacterium nucleatum, dan porphyromonas gingivalis. Mikroorganisme tersebut melekat ke sel bakteri yang telah berada dalam massa plak. 12

2.1.4 Struktur Plak Dental

Struktur plak supragingiva didominasi oleh bakteri kokus gram positif dan bakteri batang rod yang pendek pada permukaan yang menghadap ke gigi. Bakteri batang, filamen gram negatif dan Spirokheta mendominasi permukaan luar massa plak yang matang. Universitas Sumatera Utara Lingkungan subgingiva berbeda dari lingkungan supragingiva. Pada sulkus gingiva atau poket menggenang cairan sulkular yang mengandung banyak substansi yang dijadikan bahan makanan oleh bakteri. 13

2.2 Kontrol Plak

Kontrol plak adalah suatu usaha untuk menyingkirkan plak dan mencegah akumulasi plak kembali pada gigi. Kontrol plak adalah prosedur yang dapat dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk : a Menyingkirkan dan mencegah penumpukan plak dan deposit lunak materi alba dan debris makanan dari permukaan gigi dan gingiva sekitarnya. Hal ini merupakan tujuan utama dari kontrol plak. Penyingkiran serta penghambatan penumpukan plak dengan kontrol plak berarti menghambat pembentukan kalkulus. b Menstimulasi atau memasase gingiva sehingga terjadi peningkatan tonus gingiva, keratinisasi permukaan, vaskularisasi gingiva dan sirkulasi gingiva. Sampai saat ini kontrol plak masih mengandalkan pada pembersihan secara mekanis yang dicontohkan dengan menyikat gigi maupun dengan menggunakan benang gigi. Kontrol plak secara mekanis dilakukan dengan menggunakan alat-alat seperti sikat gigi dan pembersih interdental. Pembersihan dengan sikat gigi juga harus memperhatikan bentuk sikat gigi, metode penyikatan gigi dan frekuensi penyikatan gigi. Meskipun telah dikembangkan bahan-bahan kimia yang bersifat antiplak, hasil- hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol plak secara kimiawi hanyalah sebagai penunjang dan bukan pengganti kontrol plak secara mekanis. 13,14,24 Sekarang ini sudah banyak obat kumur yang beredar di pasaran, tapi ada baiknya untuk menghindari efek merugikan pada penggunaan obat kumur dalam jangka waktu panjang sehingga penggunaan obat kumur berbahan herbal menjadi pilihan pada saat ini. Universitas Sumatera Utara

2.3 Peranan Herbal terhadap Kesehatan Rongga Mulut