PEMBAHASAN Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

BAB 5 PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara penggunaan obat kumur ekstrak biji buah Pinang 3 terhadap penurunan akumulasi plak. Pada pemakaian plasebo tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama seminggu, didapatkan hasil bahwa pada hari ke-1, ke-4 dan ke-7 terjadi penurunan rerata akumulasi plak yang bermakna bila dibandingkan dengan obat kumur plasebo terdapat perbedaan yang bermakna p0,05. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak biji buah Pinang 3 efektif dalam menurunkan akumulasi plak pada hari ke-1, ke-4 dan ke-7 setelah pemakaian obat kumur. Konsentrasi ekstrak biji buah Pinang yang terkandung dalam obat kumur pada penelitian itu adalah sebanyak 3 atau 30 mgml yang diekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol 70 di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara. Alasan dipakai konsentrasi sebanyak 3 untuk mengurangi kekentalan pada ekstrak, karena pada konsentrasi tersebut sudah cukup baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan sebagai antiplak. Selain untuk mengurangi kekentalan, konsentrasi tersebut juga dibuat untuk sebagai perasa agar ekstrak tidak terlalu pahit. Menurut analisis yang telah dilakukan secara in vitro pada Pinang diketahui bahwa biji buah pinang mengandung senyawa bioaktif yaitu flavonoid, tanin dan juga mengandung alkaloid. Tanin dan flavonoid merupakan bahan aktif yang mempunyai efek anti inflamasi, anti mikroba, anti bakteri, antivirus, antifungal, dan antikarsiogenik, sedangkan alkaloid mempunyai efek antibakteri dan antimikroba. 8,9 Flavonoid adalah anti bakteri utama yang merupakan salah satu senyawa fenol alami yang terbesar dan tersebar luas pada tumbuhan terutama pada tumbuhan hijau, yang disintesis dalam jumlah sedikit 0,5-1,5. Penelitian secara in vitro Universitas Sumatera Utara menunjukkan aktifitas biologis dan farmakologis dari senyawa flavonoid sangat beragam. 21,25 Hasil penelitian oleh Dey Shie dkk terhadap uji aktifitas antibakteri biji buah Pinang menyebutkan bahwa biji buah Pinang memiliki efek dalam menghambat Streptococcus mutans, dan juga apabila semakin tinggi kandungan bahan ekstrak biji buah Pinang maka semakin baik dalam menghambat Streptococcus mutans tersebut. 27 Sutrisno J, Wahdaningsih S, Handini M melakukan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak biji Pinang menggunakan metode difusi cakram terhadap Staphylococcus aureus yang dimana konsentrasinya terdiri dari 0,5, 1, 1,5, 2, 2,5, dan 3. Hasil yang di dapat sampai konsentrasi 2-2,5 yaitu kemampuan ekstrak biji Pinang dalam menghambat Staphylococcus aureus masih tergolong aktivitas lemah, sedangkan pada konsentrasi 3 tergolong aktivitas paling tinggi dan paling baik diantara seluruh konsentrasi yang telah diuji serta terdapat dengan rata- rata zona hambat 7,37 mm. 28 Biji buah Pinang yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji buah Pinang muda, yang didapat dari buah Pinang muda yang berwarna hijau. Karena pada buah Pinang mudabuah Pinang yang masih segar lebih banyak mengandung flavonoid dan zat antibakteri lainnya dibanding dengan buah Pinang tua atau yang sudah berwarna kemerahan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa skor rerata indeks plak pada kelompok ekstrak biji Pinang 3 kelompok perlakuanuji lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol plasebo. Penelitian tersebut dilakukan di Fakultas kedokteran Gigi USU dan juga mengambil sampel Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2011 dikarenakan agar lebih efisien, lebih mempermudah serta mempersingkat dalam pencarian sampel dan juga agar lebih memudahkan sampel dan peneliti dalam melakukan kontrol secara berkala. Selama dilakukan penelitian maupun sesudah melakukan penelitian tidak ada terdapat keluhan pada seluruh sampelsubjek penelitian baik itu seperti rasa terbakar pada mukosa mulut, alergi atau iritasi pada rongga mulut maupun gangguan pengecapan terhadap makanan dan minuman. Hal ini menunjukkan bahwa obat Universitas Sumatera Utara kumur ekstrak biji buah Pinang aman digunakan dan tidak ada dijumpai efek samping pada pemakaian obat kumur ekstrak biji buah pinang selama pemakaian maupun setelah pemakaian. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN