Fungsi Pengawasan Langkah-langkah dalam Pengawasan

Sementara itu, menurut Siagian 2003:112, pengawasan adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan penjelasan para ahli di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan merupakan suatu tindakan pemantauan dan pemeriksaan kegiatan perusahaan untuk menjamin pencapaian tujuan sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya. Pengawasan dapat menilai sejauh mana prinsip efisiensi telah terjadi dari hasil pelaksanaan kegiatan perusahaan. Pengawasan yang efektif membantu usaha dalam mengatur pekerjaan dapat terlaksana dengan baik.

2.1.2. Fungsi Pengawasan

Menurut Sule dan Saefullah 2005:12, fungsi pengawasan adalah: 1. Mengevaluasi keberhasilan dan pencapaian tujuan serta target sesuai dengan indikator yang ditetapkan. 2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan. 3. Melakukan berbagai alternative solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Simbolon 2004:128 fungsi pengawasan adalah: 1. Mempertebal rasa dan tanggung jawab pekerja yang diserahi tugas dalam melaksanakan pekerjaan. Universitas Sumatera Utara 2. Mendidik para pekerja agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. 3. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan. Berdasarkan fungsi dari pengawasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi dari pengawasan adalah mengevaluasi hasil dari aktivitas pekerjaan yang telah dilakukan dalam organisasi dan melakukan tindakan koreksi bila diperlukan.

2.1.3. Langkah-langkah dalam Pengawasan

Adapun beberapa langkah dalam pengawasan yang hendak nya diterapkan oleh perusahaan khusus nya pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan, antara lain: 1. Monitor dan Ukur Kinerja Agar pelaksanaan pengukuran kinerja berlangsung dengan tepat, maka perlu dikumpulkan data dan mendeteksi permasalahan. Untuk mengumpul data tentang kinerja dapat dilakukan dengan metode obsevasi, wawancara atau angket. Pengamatan atas laporan, baik laporan lisan maupun laporan tertulis. Jika data atau informasi sudah dikumpulkan melalui individu, kelompok atau unit kerja yang dikontrol, harus diuji validitasnya. Sebab ada kemungkinan karyawan akan memberikan data palsu dapat dihindarkan. Universitas Sumatera Utara 2. Bandingkan Hasil Aktual dengan Standar Tahap kedua dalam proses pengawasan ini ialah membandingkan hasil kinerja aktual dengan standar. Untuk itu, dibutuhkan standar yang jelas dan pasti yang digunakan sebagai ukuran yang diperbandingkan. Perbandingan ini untuk mengetahui apakah perbedaan dan ini menentukan kebutuhan untuk tindakan. Hasil dari perbandingan kinerja aktual dan standar mengarah pada dua kemungkinan, yaitu secara signifikan konsisten dengan standar atau lebih dan secara signifikan berbeda dengan standar. Tetapi, ketika membandingkan hasil aktual dengan standar perlu menentukan batas yang dapat diterima tentang derajat penyimpangan. 3. Ambil Tindakan Perbaikan Tindakan korektif atau penyesuaian biasanya mengambil satu dari tiga bentuk, yaitu: Maintain Current Status, jika hasil akhir konsisten dengan standar; Make Adjustment, jika hasil menyimpang dari standar karena pelakasanaan tidak tepat; Change The Standart, jika hasil secara signifikan menyimpang dari standar karena standar yang digunakan tidak tepat. Hasil kinerja yang sesuai dengan standar maka respon yang tepat dari manajer adalah mengakui kinerja dapat diterima dan memelihara status quo dan kemudian monitor dan mengukur pelakasanaan hasil kerja, namun jika hasil kinerja aktual menyimpang dari, tidak sesuai dengan atau belum mencapai standar yang ditentukan maka atasan melakukan tindakan perbaikan atau penyesuaian hingga mengubah standar yang digunaka Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Jenis-jenis Pengawasan