25
k.  Banyak  memanfaatkan  psikologi  industri  untuk  mengurangi  banyaknya kejemuan  bekerja  disebabkan  oleh  monoton  di  pabrikpabrik  dan  proses
melanisme  serta  ada  usahausaha  untuk  mengurangi  macammacam ketegangan di kantor.
2.7.2.  Pencegahan Sekunder
Sasaran utama pada mereka yang baru terkena penyakit melalui diagnosis dini serta  pengobatan  yang  tepat.  Tujuan  pencegahan  sekunder  ini  adalah  menghentikan
proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi.
8
a. Farmakoterapi
16
Farmakoterapi  disebut  juga  obat  psikotropik  atau  lebih  tepat  obat  yang memiliki  khasiat psikoterapik  mempengaruhi fungsifungsi dari otak. Ditinjau dari
sudut  farmakologi,  maka  obatobat  psikotropik  itu  dapat  digolongkan  menjadi  dua jenis yang bersifat menekan sistem saraf pusat dan bersifat merangsang sistem saraf
pusat. Psikotropik  dengan  dosis  rendah  lebih  bermanfaat  pada  penderita  dengan
skizofrenia yang menahun, yang dengan dosis  lebih tinggi bermanfaat pada penderita dengan  psikomotorik  yang  meningkat.  Dengan  psikotropik  biasaanya  delusi  dan
halusinasi hilang dalam waktu 23 minggu. Bila tetap masih ada delusi dan halusinasi, maka penderita tidak terpengaruh lagi dan menjadi kooperatif, mau ikut serta dengan
kegiatan lingkungannya. Kepada  penderita  dengan  skizofrenia  menahun  psikotropik  diberi  dalam
jangka  waktu  yang  tidak  ditentukan  lamanya  dengan  dosis  yang  naikturun  sesuai
26
dengan  keadaan  penderita  seperti  juga  pemberian  obat  kepada  penderita  dengan penyakit  badaniah  yang  menahun,  seperti  Diabetes  Melitus,  Hipertensi,  Payah
Jantung, dan sebagainya. b.
Psikososial Ada beberapa macam metode yang dapat dilakukan antara lain:
a.  Psikoterapi Psikoterapi  adalah  suatu  cara  pengobatan  terhadap  masalah  emosional
seorang  yang  terlatih  dalam  hubungan  profesional  secara  sukarela,  dengan  maksud hendak  menghilangkan,  mengubah  dan  menghambat  gejalagejala  yang  ada,
mengkoreksi perilaku yang terganggu dan mengembangkan pertumbuhan kepribadian secara positif.
Ada beberapa macam yang bisa dilakukan antara lain
20
: a.  Terapi sopportif
b.  Social skill training c.  Terapi okopasi
d.  Terapi konfulsif dan perilaku CBT b.  Psikoterapi kelompok
11
Pada  terapi  ini,  beberapa  klien  berkumpul  dan  saling  berkomunikasi  dan terapis  berperan  sebagai  fasilitator  dan  sebagai  pemberi  arah  didalamnya.  Diantara
peserta terapi tersebut saling memberikan feedback tentang pikiran dan perasaan yang dialami oleh mereka. Klien dihadapkan pada keadaan sosial yang mengajaknya untuk
berkomunikasi. Dirumah sakit jiwa terapi ini sering dilakukan.
27
Melalui terapi kelompok ini iklim interpersonal relationship  yang  konkrit akan  tercipta,  sehingga  klien  selalu  diajak  untuk  berfikir  secara  realitis  dan  menilai
pikiran dan perasaan yang tidak realistis. c.  Psikoterapi keluarga
11
Terapi  keluarga  merupakan  suatu  bentuk  khusus  dari  terapi  kelompok. Kelompoknya  terdiri  atas  suami,  istri,  atau  orang  tua  serta  anaknya  yang  bertemu
denga  satu  atau  dua  terapis.  Terapi  ini  digunakan  untuk  penderita  yang  telah  keluar dari  rumah  sakit  jiwa  dan  tinggal  bersama  keluarganya.  Ungkapanungkapan  emosi
dalam  keluarga  yang  bisa  mengakibatkan  penyakit  penderita  kambuh  kembali. Keluarga  diberi  informasi  tentang  caracara  untuk  mengekspresikan  perasaan
perasaan,  baik  yang  positif  maupun  yang  negatif  secara  konstruktif  dan  jelas,  dan untuk  memecahkan  setiap  persoalan  secara  bersamasama.  Keluarga  diberi
pengetahuan  tentang  keadaan  penderita  dan  caracara  untuk  menghadapinya. Keluarga  juga  diberi  penjelasan  tentang  cara  untuk  mendampingi,  mengajari,  dan
melatih  penderita  dengan  sikap  penuh  penghargaan.  Perlakuanperlakuan  dan pengungkapan  emosi  anggota  keluarga  diatur  dan  disusun  sedemikian  rupa  serta
dievaluasi. Dari beberapa penelitian, seperti yang dilakukan oleh Fallon Davison, et
al.,1994;  Rathus,  et  al.,  1991  ternyata  campur  tangan  keluarga  sangat  membantu dalam proses penyembuhan, dan sekurangkurangnya mencegah kambuhnya penyakit
penderita, dibandingkan dengan terapiterapi secara individual. d.  Manajemen kasus
e.  Assertive Community Treatment ACT
28
c. Terapi Elektrokonvulsif  ECT
Elektrokonfulsif terapi sebagai bentuk terapi fisik dengan  menggunakan  arus listrik  melalui  elektrode  dengan  voltase  diatur  dari  tingkat  rendah  yang  akan
menghasilkan efek terapi. ECT telah banyak dilakukan diberbagai negara, di Amerika Serikat  ECT  telah  digunakan  70  dengan  gangguan  bipolar  dan  17  dengan
gangguan skizofrenia
25
.
2.7.3.  Usaha Pemerintah