Skizofrenia Paranoid Skizofrenia Katatonik Skizofrenia Hebefren

18 Psikosa fungsional terdiri atas skizofrenia, ganguan afektif berat, gangguan paranoia, dan psikosa non organik lainnya Wicaksana 2000. 12 Adapun klasifikasi skizofrenia adalah sebagai berikut :

2.4.1. Skizofrenia Paranoid

Simptom utamanya adalah waham kejar atau waham kebesarannya dimana individu merasa dikejarkejar oleh pihak tertentu yang ingin mencelakianya. Hal tersebut terjadi karena segala sesuatu ditanggapi secara sensitif dan egosentris seolah olah orang lain akan berbuat buruk kepadanya. Gambaran penyerta meliputi kecemasan yang tidak terfokus, kemarahan, suka bertengkar berdebat dan tindak kekerasan.

2.4.2. Skizofrenia Katatonik

15 Gambaran tipe ini biasanya muncul secara tibatiba. Umumnya penderita memiliki riwayat bertingkah laku eksentrik disertai kecenderungan menarik diri dari realitas. Ada dua subtipe, yakni subtipe stuppor dan subtipe aktif. a. subtipe stuppor, ciricirinya adalah : mengalami stuppor, yaitu kehilangan semangat hidup dan senang diam dalam posisi kaku tertentu sambil membisu dan menatap dengan pandangan kosong. Kendati tampak acuh tak acuh namun pada saat “sadar” ternyata dia dapat menceritakan segala sesuatu yang berlangsung disekitarnya. Ia sangat mudah dipengaruhi sehinggan secara otomatis akan mengikuti perintah atau meniru perbuatan orang lain ekhopraksia; umumnya bersifat negativistik: menolak membetulkan posisi tubuhnya, menolak makan, membuang air seenaknya, keluar busa dari 19 mulutnya dan pikiran tampak kosong. Ancaman fisik berupa stimulasi yang menyakitkan tidak membuat penderita bergeming. b. Subtipe aktif axcited, dengan ciriciri: dari keadaan katatonik serba pasif, secara tibatiba berubah menjadi “exsited”, berbicara dan berteriakteriak tak karuan, berjalan mondar mandir, melakukan aktifitas seksual secara terbuka, seperti masturbasi, melukai tubuh sendiri, atau sebaliknya menyerang dan mencoba membunuh orang lain.

2.4.3. Skizofrenia Hebefren

Skizofrenia hebefrenik atau disebut juga hebefrenia, menurut maramis 2004 permulaanya perlahanlahan dan sering timbul pada masa remaja atau antara usia 15 25 tahun. Gejala yang menyolok adalah gangguan proses berfikir, gangguan kemauan, dan adanya depersonalisasi. Pada tipe ini terjadi desintegrasi emosi, dimana emosinya bersifat kekanak kanakan, ketololtololan, seringkali tertawa sendiri dan secara tibatiba menangis tersedusedu. Terjadi regresi tolol, dimana individu menjadi kekanakkanakan. Individu mudah tersinggung atau sangat irritable. Seringkali dihinggapi sarkasme sindiran tajam dan menjadi marah meledakledak atau explosive tanpa sebab. Pembicaraannya kacau, suka berbicara berjamjam. Pada awal gangguan seringkali komunikatif, tetapi lamakelamaan menjadi tidak karuan yang bahkan sampai akhirnya individu tidak komunikatif. 10 20

2.4.4. Skizofrenia simplex