Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisa Data Sosiodemografi Penderita Skizofrenia.

34 BAB 4 METODE PE ELITIA

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan case series.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Mahoni Medan dengan pertimbangan rumah sakit tersebut tersedia data yang dibutuhkan, banyak kasus penyakit skizofrenia yang dirawat inap di rumah sakit tersebut dan belum pernah ada dilakukan penelitian pada tahun 2009.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2009 sampai Desember 2010.

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi

Populasi penelitian adalah seluruh data penderita Skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Mahoni Medan tahun 2009 yang akan diketahui setelah penelitian dilakukan yaitu sebanyak 237 orang. 35

4.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah data penderita Skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakir Jiwa Mahoni pada tahun 2009, besar sampel adalah sama dengan besar populasi total sampling yaitu 237 orang.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan mengambil data sekunder dari hasil rekapitulasi rekam medik RS. Jiwa Mahoni Medan.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan komputer. Data Univariat dianalisis dengan deskriptif dan data Bivariat dianalisis dengan uji Chi square dan uji Anova. Disajika dalam bentuk narasi, tabel, distribusi proporsi, diagram batang, garis dan diagram pie. 36 BAB 5 HASIL PE ELITIA

5.1. Sosiodemografi Penderita Skizofrenia.

Proporsi penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Mahoni Medan Tahun 2009 berdasarkan Sosiodemografi dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Umur Penderita Skizofrenia Berdasarkan Jenis Kelamin Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Jiwa Mahoni Medan Tahun 2009 o Umur Tahun Jenis Kelamin Jumlah LakiBLaki Perempuan n n n 1. 14 20 17 11,0 4 4,8 21 8,9 2. 21 27 36 23,4 20 24,1 56 23,6 3. 28 34 53 34,4 21 25,3 74 31,2 4. 35 41 25 16,2 19 22,9 44 18,6 5. 42 48 11 7,3 13 15,7 24 10,2 6. 49 55 10 6,5 4 4,8 14 5,9 7. 56 62 1 ,6 1 1,2 2 ,8 8. 70 76 1 ,6 1 1,2 2 ,8 Total 154 65,0 83 35,0 237 100,0 Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat proporsi tertinggi jenis kelamin umur berdasarkan umur pada kelompok umur 28 – 34 tahun 31,2 dan terendah pada kelompok umur 5662 dan 7076 tahun 1,0 . Berdasarkan jenis kelamin, lakilaki lebih tinggi yaitu sebanyak 154 orang 65,0 sedangkan perempuan sebanyak 83 orang 35,0. Perbandingan rasio antara lakilaki dan perempuan adalah 0,649789 : 0,350211. 37 Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Penderita Skizofrenia Berdasarkan Sosiodemografi Yang Di Rawat Inap Di Rumah Sakit Jiwa Mahoni Medan Tahun 2009 o Karakteristik Sosiodemografi f Proporsi 1 Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah Tidak Tamat SD SD SLTP SLTA Akademi PT 1 19 37 137 43 0,42 8,02 15,61 57,81 18,14 Jumlah 237 100,00 2 Suku Etnis Batak Aceh Jawa Tionghoa 140 15 48 34 59,1 6,3 20,3 14,3 Jumlah 237 100,00 3 Pekerjaan Wiraswasta Pegawai Swasta PNS Pensiunan Petani Tidak Bekerja 72 20 21 2 34 88 30,38 8,44 8,86 0,84 14,35 37,13 Jumlah 237 100,00 4 Tempat Tinggal Medan Luar Medan 143 94 60,34 39,66 Jumlah 237 100,00 5 Status Perkawinan Kawin Belum Tidak Kawin Duda 109 127 1 45,99 53,59 0,42 Jumlah 237 100,00 Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa proporsi tingkat pendidikan penderita skizofrenia, yang paling banyak adalah SLTA yaitu sebanyak 57,81 137 38 0rang dan yang paling sedikit adalah yang tidak sekolah tidak tamat SD sebanyak 0,42 1 orang. Berdasarkan suku penderita skizofrenia, yang paling banyak adalah suku Batak yaitu sebanyak 59,07 140 orang dan yang paling sedikit adalah suku Aceh sebanyak 6,33 15 orang. Di Rumah Sakit Jiwa Mahoni juga terdapat etnis lain yaitu etnis Tionghoa sebanyak 14,35 34 orang. Berdasarkan jenis pekerjaan penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Mahoni Medan Tahun 2009 yang paling banyak adalah wiraswasta sebanyak 30,38 72 orang dan yang paling sedikit adalah Pensiunan sebanyak 0,84 2 orang. Berdasarkan tempat tinggal penderita skizofrenia yang paling banyak adalah yang bertempat tinggal di Medan sebanyak 60,34 143 orang dan yang tinggal di luar kota medan yaitu sebanyak 39,66 94 orang. Berdasarkan status perkawinan penderita skizofrenia yang paling banyak adalah yang berstatus belum tidak kawin sebanyak 53,59 127 orang, dan yang paling sedikit adalah yang berstatus duda sebanyak 0,42 1 orang.

5.2. Faktor Pencetusskizofrenia