49
BAB 6 PEMBAHASA
6.1. Distribusi Penderita Skizofrenia Menurut Sosiodemografi
6.1.1.  Berdasarkan Umur
Proporsi penderita skizofrenia berdasarkan umur yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Mahoni Medan Tahun 2009 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 6.1.  Diagram  Distribusi  Proporsi  Penderita  Skizofrenia  Berdasarkan Umur  dan  Jenis  Kelamin  Yang  Di  Rawat  Inap  Di  Rumah  Sakit
Jiwa Mahoni Medan Tahun 2009 Berdasarkan  gambar  diatas  dapat  dilihat  bahwa  jumlah  penderita  skizofrenia
yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Mahoni tahun 2009 terbesar pada kelompok umur 28  34 tahun yang terdiri dari 34,4 , laki dan 25,3  perempuan. Sedangkan
proporsi yang terendah pada kelompok umur 56 – 62 dan 70 – 76 tahun yang masing masing terdiri dari 0,6  laki –laki dan 1,2  perempuan.
42 - 48 49 55
56  62 70  76
Proporsi Umur Thn
14  20 21 27
28  34 35 41
50
Hal  ini  sesuai  dengan  pernyataan  APA  American  Psychiatric  Association yang dikutip oleh Dadang Hawari 2001 bahwa 75 penderita skizofrenia mengidap
pada usia 1625 tahun. Menurut pernyataan Kaplan 1997 bahwa lebih kurang 90 dari  pasien  skizofrenia  dalam  pengobatan  berumur  antara  1525  tahun.  Hal  ini
disebabkan  pada  usia  muda  terdapat  faktor  lingkungan  yang  dapat  menpengaruhi perkembangan  emosional,  sedangkan  pada  usia  tua  lebih  banyak  dipengaruhi  oleh
faktor biologik.
5
Lakilaki  penderita  skizofrenia  tampak  berbeda  dari  penderita  skizofrenia yang  mengalami  gangguan  ini  dalam  beberapa  hal,  mereka  cenderung  mengalami
onset  pada  usia  yang  lebih  muda,  memiliki  tingkat  penyesuaian  yang  lebih  buruk sebelum  menunjukkan  tanda  –  tanda  gangguan  dan  memiliki  lebih  banyak  hendaya
kognitif,  defisit  tingkah  laku  dan  reaksi  yang  buruk  terhadap  terapi  obat  dibanding dengan  perempuan  yang  mengalami  skizofrenia  Garwood  dkk,1995;  garlead
dkk  .,1999.  Perbedaan  tersebut  membuat  para  peneliti  memperkirakan  bahwa  laki laki dan perempuan cenderung menngembangkan bentuk skizofrenia  yang  berbeda.
Mungkin  skizofrenia  mempengaruhi  daerah  otak  yang  berbeda  antara  lakilaki  dan perempuan  yang  mungkin  menjelaskan  perbedaan  –  perbedaan  dalam  bentuk  atau
ciriciri gangguan antar gender. Hal  ini  tidak  berarti  bahwa  jenis  kelamin  mempengaruhi  kasus  skizofrenia.
Tingginya  kasus  skizofrenia  dengan  jenis  kelamin  lakilaki  dikarenakan  penderita skizofrenia  yang  berkunjung  ke  Rumah  Sakit  Mahoni  tahun  2009  lebih  banyak
dengan jenis kelamin lakilaki.
51
Sejalan dengan penelitian Kardina, P di Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 20024004 yang terbayak adalah jenis kelamin lakilaki  yaitu
67,2.
6.1.3.   Tingkat Pendidikan