3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi
Mc.Clelland 1987, mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal yaitu keinginan dalam diri individu untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik
demi mencapai kepuasan internal. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi sangat besar dipengaruhi oleh keinginan untuk melakukan sesuatu dengan lebih
baik. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi melakukannya untuk kepentingan individu itu sendiri, yang dalam hal ini adalah untuk memperoleh
kepuasan internal karena telah melakukan sesuatu atau pekerjaannya dengan lebih baik. McClelland dalam Schultz Sydney, 1993 menyatakan bahwa
jenis kelamin juga merupakan faktor internal yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang. Walaupun dalam perkembangan selanjutnya
terdapat perbedaan pendapat dari beberapa ahli mengenai hal ini. Basow 1992 menyatakan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak terdapat
perbedaan motivasi berprestasi, yang berbeda hanya tingkah laku berprestasi dan cara untuk meraih prestasi yang ditunjukkan. Schultz 1993 juga
menambahkan bahwa usia seseorang juga merupakan faktor internal yang mempengaruhi motivasi berprestasi seseorang. Motivasi berprestasi tertinggi
dijumpai pada usia 20-30 tahun dan mengalami penurunan setelah usia dewasa madia.
b. Faktor eksternal 1. Tingkat kesulitan dan resiko tugas yang menengah
Universitas Sumatera Utara
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi menganggap tugas dengan tingkat kesulitan dan resiko yang terlalu mudah atau terlalu sulit tidak akan memberi
pengaruh pada motivasi individu tersebut untuk berprestasi. Tugas yang terlalu mudah tidak dapat menunjukkan seberapa baik usaha yang telah dilakukan
individu tersebut, karena setiap orang pasti bisa mengerjakan tugas yang mudah tersebut. Demikian pula halnya dengan tugas yang terlalu sulit, individu dengan
motivasi berprestasi tinggi tetap tidak dapat melihat sebaik apa usaha yang telah dilakukan karena telah gagal dalam mengerjakan tugas yang terlalu sulit.
Berbeda dengan tugas dengan tingkat kesulitan dan resiko yang menengah. Tipe tugas ini dapat secara diagnostik menunjukkan bagaimana usaha individu
dengan motivasi berprestasi tinggi dalam melakukan tugas tersebut. 2. Ekstrinsik Incentives
Merupakan hal-hal diluar diri individu yang dapat memberikan kepuasan pada diri individu dalam melakukan sesuatu, misal: reward, feedback, sistem
manajemen perusahaan, dan lain-lain. Hal ini sejalan dengan penjelasan yang dikemukakan oleh Coffer, dkk 1999 yang menyatakan bahwa motivasi
berprestasi dapat dipengaruhi oleh adanya kesempatan pengambangan karir dan penyesuaian
kompensasi.
B. Persepsi Mengenai Penilaian Prestasi Kerja 1. Persepsi