Validitas alat ukur Uji daya beda aitem Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu

Tabel. 2 Blue Print Skala Persepsi Mengenai Penilaian Prestasi kerja Karakteristik Penilaian Prestasi Kerja yang Efektif Aitem Favorable Aitem Unfavorable Jumlah Relevansi 6 6 12 Bebas dari kontaminasi 6 6 12 Diskriminabilitas 6 6 12 Reliabilitas 6 6 12 Kongruensi 6 6 12 Jumlah 30 30 60

3. Uji Coba Alat Ukur

Alat ukur penelitian tersebut sebelum digunakan untuk memperoleh data-data penelitian, diujicobakan terlebih dahulu agar diperoleh alat ukur yang valid dan reliabel. Hal-hal yang dilakukan pada saat uji coba alat ukur adalah:

a. Validitas alat ukur

Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2000. Universitas Sumatera Utara Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi bertujuan untuk mengungkap sejauh mana aitem-aitem dalam alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi yang diukur. Validitas isi dicapai dengan melakukan validitas tampilan dan validitas logik. Validitas tampilan adalah validitas yang didasarkan pada penilaian format tampilan ukur yang dilakukan dengan cara membuat tampilan fisik alat ukur yang rapi, penggunaan kata, dan petunjuk pengerjaan yang sederhana agar subjek penelitian termotivasi untuk mengisi alat ukur tersebut. Sedangkan validitas logik dilakukan untuk melihat sejauh mana isi alat ukur tersebut merepresentasikan ciri-ciri atribut yang hendak diukur. Untuk memperoleh validitas logik yang tinggi, suatu alat ukur dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar aitem yang relevan dan perlu yang menjadi bagian alat ukur secara keseluruhan yang mengacu pada blue print skala. Pada penelitian ini, peneliti memperkuat validitas isi alat ukur dengan meminta pertimbangan professional judgement, yaitu dosen pembimbing peneliti Azwar, 2000.

b. Uji daya beda aitem Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu

membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh alat ukur secara keseluruhan Azwar, 2000. Universitas Sumatera Utara Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total alat ukur itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment, yang dianalisis dengan bantuan aplikasi komputer SPSS versi 12.0. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien aitem total yang dikenal dengan indeks diskriminasi aitem Azwar, 2000. Uji daya beda aitem dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala motivasi berprestasi dan skala persepsi mengenai penilaian prestasi kerja.

c. Reliabilitas alat ukur