Tabel 13 Hasil Analisa Regresi
R Sig R Square
Persamaan Regresi
0.471 0.006 0.222 MOT
= 79,37 + 0,32PA
Berdasarkan tabel 13 diperoleh sebuah persamaan regresi MOT =
79,37 + 0,32PA, artinya nilai motivasi berprestasi akan bertambah besar sebesar 79,37 +
0,32 jika nilai persepsi mengenai penilaian prestasi kerja = 1 satuan, dengan kata lain semakin tinggi persepsi mengenai penilaian prestasi kerja maka akan semakin
tinggi pula motivasi berprestasi karyawan.
3. Hasil Tambahan a. Kategorisasi Data Penelitian
Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar 2000 menyatakan bahwa kategorisasi
ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi normal. Kriterianya terbagi atas tiga kategori, yaitu: tinggi, sedang, rendah.
Tabel 14 Kriteria Kategorisasi Persepsi Mengenai Penilaian Prestasi Kerja
dan Motivasi Berprestasi
Variabel Kriteria Jenjang Kategori
Persepsi Mengenai
Penilaian Prestasi Kerja
X X
H
-1.0SD
H
Rendah X
H
-1.0SD
H
≤ X X
H
+1.0SD
H
Sedang X
H
+1.0SD
H
≤ X Tinggi
Motivasi Berprestasi
X X
H
-1.0SD
H
Rendah X
H
-1.0SD
H
≤ X X
H
+1.0SD
H
Sedang X
H
+1.0SD
H
≤ X Tinggi
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan mean hipotetik. Mean hipotetik digunakan untuk melihat posisi relatif individu
berdasarkan norma skor ideal skala yang dibuat oleh peneliti. Deskripsi data penelitian persepsi mengenai penilaian prestasi kerja dapat dilihat pada tabel 14
berikut: Tabel 15
Deskripsi Data Penelitian Persepsi Mengenai Penilaian Prestasi Kerja
Variabel Skor Empirik
Skor Hipotetik
Min Maks
Mean SD
Min Maks Mean SD
Persepsi Mengenai Penilaian Prestasi Kerja
73 136 97.4 9.9 34 136 85 17
Berdasarkan tabel 15 diperoleh mean empirik skala persepsi mengenai penilaian prestasi kerja adalah 97.4 X
E
=97.4 dengan standard deviasi empirik 9.9 SD
E
= 9.9 dan mean hipotetiknya adalah 85 X
H
=85 dengan standard deviasi hipotetik sebesar 17 SD
H
= 17. Dari perbandingan mean empirik dan mean hipotetik terlihat bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik 97.4
85, yang berarti bahwa secara umum persepsi mengenai penilaian prestasi kerja subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata persepsi mengenai penilaian
prestasi kerja populasi pada umumnya. Tabel 16
Kategorisasi Persepsi Mengenai Penilaian Prestasi Kerja Berdasarkan Mean Hipotetik
Variabel Kriteria Jenjang
Kategori Frekuensi
Persentase
Persepsi Mengenai Penilaian Prestasi
Kerja X
68 Rendah 0
68 X 102
Sedang 25 75,76 102
X Tinggi 8 24,24
Universitas Sumatera Utara
Kategorisasi pada tabel 16 menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan termasuk dalam kategorisasi sedang 75,76 dalam hal persepsi mengenai
penilaian prestasi kerja. Selebihnya 24,24 tergolong tinggi dan tidak ada yang rendah. Artinya, dari keseluruhan subjek yang diteliti, karyawan yang tergolong
pada tingkat persepsi sedang mengenai penilaian prestasi kerja lebih besar daripada yang tergolong tingkat tinggi dan rendah. Pada data empirik persepsi
mengenai penilaian prestasi kerja tabel 15 juga terlihat mean empiriknya bernilai 97.4, sehingga termasuk dalam kategorisasi sedang. Artinya, karyawan yang
menjadi subjek penelitian memiliki persepsi yang tergolong kategori sedang mengenai penilaian prestasi kerja.
Deskripsi data penelitian motivasi berprestasi dapat dilihat pada tabel 17 berikut.
Tabel 17 Deskripsi Data Penelitian Motivasi Berprestasi
Variabel Skor Empirik
Skor Hipotetik
Min Maks
Mean SD Min
Maks Mean SD Motivasi Berprestasi
102 138
111.49 7.3
36 144
90 18
Berdasarkan tabel 17 diperoleh mean empirik skala motivasi berprestasi adalah 111.49 X
E
= 111.49 dengan standard deviasi empirik 7.3 SD
E
= 7.3 dan mean hipotetiknya adalah 90 X
H
= 90 dengan standard deviasi hipotetik sebesar 18 SD
H
= 18. Dari perbandingan mean empirik dan mean hipotetik terlihat bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik 111.49 90, yang berarti
Universitas Sumatera Utara
bahwa secara umum motivasi berprestasi subjek penelitian lebih tinggi daripada rata-rata motivasi berprestasi populasi pada umumnya.
Tabel 18 Kategorisasi Motivasi Berprestasi Berdasarkan Mean Hipotetik
Variabel Kriteria Jenjang
Kategori Frekuensi
Persentase
Motivasi Berprestasi
X 72
Rendah 0 72
X 108 Sedang 10 30,30
108 X
Tinggi 23 69,70
Berdasarkan kategorisasi pada tabel 18 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan termasuk dalam kategorisasi motif berprestasi tinggi 80.65 .
Sedangkan selebihnya 19.35 tergolong sedang dan tidak ada yang tergolong rendah. Pada data empirik motif berprestasi tabel 17, mean empirik
menunjukkan angka 111.49, yang berarti berdasarkan kategorisasi termasuk dalam kategorisasi tinggi. Artinya, secara keseluruhan, karyawan yang menjadi
subjek dalam penelitian ini memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Untuk melihat penyebaran variabel dalam bentuk matriks kategori dapat
ditunjukkan pada tabel 19. Tabel 19
Matriks Hubungan Antar Variabel Dalam Bentuk Kategori
Persepsi Mengenai Penilaian Prestasi Kerja Rendah Sedang
Tinggi Motivasi
Berprestasi Rendah
Sedang 9
27,27 1
3.04
Tinggi 16
48,48 7
21.21
Jumlah 33 100
Matriks diatas menunjukkan bahwa hubungan variabel yang memiliki persentase terbesar terlihat pada frekuensi persepsi mengenai penilaian prestasi
Universitas Sumatera Utara
kerja sedang dan motivasi berprestasi yang tinggi yaitu sebanyak 16 orang 48,48 . Frekuensi karyawan yang memiliki persepsi mengenai penilaian prestasi kerja
sedang dan motivasi berprestasi yang sedang pula sebanyak 9 orang 27,277 . Sedangkan frekuensi karyawan dengan persepsi mengenai penilaian prestasi kerja
tinggi dan motivasi berprestasi yang tinggi pula adalah sebanyak 7 orang 21,21 . Frekuensi karyawan yang memiliki persepsi mengenai penilaian prestasi kerja
tinggi dan motivasi berprestasi yang sedang sebanyak 1 orang 3,04 . Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif antara persepsi mengenai
penilaian prestasi kerja dan motivasi berprestasi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini, yakni ada pengaruh positif persepsi mengenai penilaian prestasi
kerja terhadap motivasi berprestasi, walaupun motivasi berprestasi juga mendapat sumbangan pengaruh yang besar dari faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini selain persepsi mengenai penilaian prestasi kerja. Sementara frekuensi karyawan yang memiliki persepsi mengenai penilaian
prestasi kerja rendah dan motivasi berprestasi rendah, frekuensi karyawan yang memiliki persepsi mengenai penilaian prestasi kerja rendah dan kecenderungan
motivasi berprestasi sedang, frekuensi karyawan yang memiliki persepsi mengenai penilaian prestasi kerja rendah dan motivasi berprestasi tinggi,
frekuensi karyawan yang memiliki persepsi mengenai penilaian prestasi kerja sedang dan motivasi berprestasi rendah, dan frekuensi karyawan yang memiliki
persepsi mengenai penilaian prestasi kerja tinggi dan motivasi berprestasi rendah adalah sebesar 0 . Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi mengenai penilaian
prestasi kerja dan motivasi berprestasi hanya memiliki korelasi positif. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan hasil penelitian ini bahwa ada pengaruh positif persepsi mengenai penilaian prestasi kerja terhadap motivasi berprestasi.
Kesimpulannya adalah penyebaran hubungan variabel persepsi mengenai penilaian prestasi kerja dan motivasi berprestasi tidak pada semua level ada,
sebagian besar bertumpu pada level-level yang berkorelasi. Hal ini sejalan dengan hasil utama penelitian, yakni ada pengaruh positif persepsi mengenai penilaian
prestasi kerja terhadap motivasi berprestasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil dan kesimpulan akhir dari penelitian berdasarkan analisis dan interpretasi data penelitian yang telah diperoleh.
Kesimpulan akhir dari penelitian ini didiskusikan berdasarkan teori penilaian prestasi kerja dan motivasi berprestasi maupun teori lain yang mendukung. Pada
akhir bab ini akan dikemukakan juga saran-saran bagi penelitian selanjutnya dan saran-saran bagi perusahaan yang diberikan sesuai dengan hasil penelitian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian, bahwa:
1. Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif persepsi mengenai
penilaian prestasi kerja terhadap motivasi berprestasi pada karyawan dapat diterima.
2. Berdasarkan deskripsi data penelitian pada variabel motivasi berprestasi, diperoleh bahwa secara umum motivasi berprestasi yang dimiliki oleh subjek
penelitian tergolong tinggi. 3.
Berdasarkan deskripsi data penelitian pada variabel persepsi mengenai penilaian prestasi kerja, diperoleh bahwa secara umum persepsi mengenai
penilaian prestasi kerja yang dimiliki oleh subjek penelitian tergolong sedang.
Universitas Sumatera Utara