Setiap pembicaraan yang disampaikan dapat tanggapan yang positif, rasa positif menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga atau
berprasangka yang menggangu jalinan interaksi.
5. Kesamaan
Suatu komunikasi lebih akrab dan jalinan pribadi pun lebih kuat apabila memiliki kesamaan tertentu seperti kesamaan pandangan, sikap, usia, ideologi dan
sebagainya.
I.6.3 Efektivitas komunikasi antarpribadi Komunikasi antarpribadi merupakan bagian dari komunikasi, oleh karena
itu peneliti akan menjelaskan definisi komunikasi menurut Devito, 1997 : 23, dimana komunikasi didefinisikan sebagai tindakan, oleh satu orang atau lebih,
yang mengirimkan dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan noise, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada
kesempatan untuk melakukan umpan balik. Sedangkan, efektivitas komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai taraf tercapainya tujuan komunikasi .Devito,
1997 : 281. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa efektivitas komunikasi antarpribadi merupakan taraf tercapainya tujuan komunikasi antara dua orang
yang mengirimkan dan menerima pesan, terdistorsi oleh gangguan noise, terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan
untuk melakukan umpan balik.
I.6.4 Self Disclosure
Universitas Sumatera Utara
Menurut Devito 1997 : 231-232, teori self disclosure atau pembukaan diri merupakan proses mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi
yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi guna memahami suatu tanggapan terhadap orang lain dan sebaliknya. Membuka diri berarti membagikan
kepada orang lain perasaan kita terhadap suatu yang telah dikatakan atau dilakukannya, atau perasaan kita terhadap suatu kejadian-kejadian yang baru saja
kita saksikan. Beberapa manfaat dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan antar
pribadi adalah sebgai berikut : 1.
Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang
2. Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, maka orang tersebut
akan menyukai diri kita, sehingga ia akan semakin membuka diri kepada kita.
3. Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung
memiliki sifat-sifat sebagai berikut : kompeten, terbuka, ekstrover, fleksibel, adaptif dan inteligen.
4. Membuka diri pada orang lain merupakan dasar relasi yang
memungkinkan komunikasi intim baik dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain.
5. membuka diri berarti berarti bersikap realistis, maka di dalam pembukaan
diri kita haruslah jujur, tulus, dan autentik.
Universitas Sumatera Utara
Teori Self Disclosure atau proses pengungkapan diri yang telah lama menjadi fokus penelitian dan teori komunikasi mengenai hubungan merupakan
proses mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lain dan seterusnya.
I.6.5 Pembentukan Perilaku
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan
baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi. Sering tidak disadari bahwa interaksi tersebut amat kompleks
sehingga kadang-kadang kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karena itu amat penting untuk dapat menelaah
alasan dibalik perilaku individu, sebelum ia mampu mengubah perilaku tersebut. Skiner membedakan jenis perilaku menjadi :
a. Perilaku yang alami innate behavior
Perilaku alami yaitu perilaku yang dibawa sejak organisme dilahirkan, yaitu yang berupa refleks dan insting.
b. Perilaku operan operant behavior.
Perilaku operan yaitu perilaku yang dibentuk melalui proses belajar. Perilaku yang refleksif merupakan perilaku yang terjadi sebagai rekasi
secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organisme yang bersangkutan Walgito, 2003 : 18.
Perilaku manusia sebagian besar ialah berupa perilaku yang dibentuk, perilaku yang dipelajari. Berkaitan dengan hal tersebut maka salah satu persoalan
ialah bagaimana cara membentuk perilaku itu sesuai dengan yang diharapkan
Universitas Sumatera Utara
Walgito, 2003: 16 - 17. Salah satu cara pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang
diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan pengertian atau insight.
Ada tiga efek komunikasi yang mengetahui proses komunikasi,yaitu proses perubahan Rakhmat, 2004 : 30 :
a Kognitif
Kognitif adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Di sini pesan yang
disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan lain perkataan, tujuan komunikator hanyalah berkisar pada upaya mengubah
pikiran diri komunikan. b
Afektif Afektif lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif. Di sini tujuan
komunikator bukan hanya sekadar supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya; menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih,
gembira, marah, dan sebagainya.
c Behavioral
Behavioral, yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.
Pembentukan perilaku juga dapat terjadi karena pengalaman pribadi,pengalaman dari orang lain, atau karena rasa takut pada norma
masyarakat. Pada hal ini perubahan perilaku terjadi karena pengalaman pribadi. Bagi individu yang bertanggung jawab penuh, serta tahu apa yang terbaik bagi
Universitas Sumatera Utara
dirinya, seharusnya individu mampu merencanakan perilaku yang lebih baik dan kemudian mewujudkannya selama berada di dalam lembaga. Sama halnya seperti
narapidana yang di dalam Lapas yang pada akhirnya mengambil keputusan untuk menolak melakukan kesalahannya lagi setelah keluar dari lembaga
pemasyarakatan. Didalam Lapas narapidana giat mengikuti berbagai kegiatan yang berhubungan dengan aksi jasmani dan rohani dalam membentuk perubahan
prilaku mereka selama di dalam Lapas, sehingga terbentuk perilaku yang lebih baik dari sebelumnya.
I.6.6 Narapidana