Teknik Pengolahan Data Analisis Tabel Silang

memiliki kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian yakni untuk mengetahui Efektifitas Komunikasi Antarpribadi dan pembentukan perilaku narapidana. Mulai tanggal 2 Juni 2009, peneliti menyebarkan kuesioner yang telah dipersiapkan, untuk dibagikan kepada responden yakni para narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Binjai, dan penyebaran kuesioner berlangsung selama 2 jam. Kemudian setelah kuesioner dikumpulkan maka peneliti melakukan pengumpulan data lainnya, seperti Organisasi, Sejarah dan Perkembangan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Binjai tersebut.

IV.2. Teknik Pengolahan Data

Setelah peneliti pengumpulkan data dari 56 responden yakni narapidana LP Kelas II A Binjai, kemudian dilakukan pengolahan data dengan tahapan- tahapan sebagai berikut: 1. Penomoran kuesioner: Kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor urut sebagai pengenal 01-30. 2. Editing: Peneliti mengedit jawaban responden untuk memperjelas jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian data dalam kode yang disediakan. 3. Coding: Proses pemindahan jawaban responden ke dalam kotak-kotak kode yang telah disediakan pada lembar kuesioner dalam bentuk angka skor. 4. Inventarisasi tabel: Data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar FC Foltron Cobol sehingga membentuk satu kesatuan. Universitas Sumatera Utara 5. Tabulasi Data: Pada tahap ini, data FC di masukkan kedalam tabel. Tabel tersebut terdiri dari tabulasi tunggal dan tabulasi silang. Sebaran data dalam tabel secara rinci meliputi kategori frekuensi, persentase, dan selanjutnya dianalisa. 6. Uji Hipotesis: Pengujian data statistik untuk mengetahui apakah data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini digunakan rumus uji statistik yang telah ditentukan, yaitu uji korelasi tata jenjang Spearman. IV.3. Analisis Tabel Tunggal IV.3.1. Karakteristik Responden Karakterisitik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang dipakai adalah usia, agama, tingkat pendidikan, status perkawinan responden yakni narapidana. Universitas Sumatera Utara Tabel 3 Usia Responden P.1FC.5 Pada tabel 3, menunjukkan data Usia Responden. Dapat diketahui bahwa usia responden yang paling banyak adalah 31-40 tahun yakni sebanyak 25 responden 44,6 sedangkan usia responden ≥ 60 tahun hanya 1 orang responden 1,8. Maka dapat disimpulkan bahwa responden yang menjadi sample di penelitian di LP Kelas II A blok B Binjai sebagian besar berusia antara 31-40 tahun. No Usia F 1 ≤ 20-30 tahun 22 39.3 2 31-40 tahun 25 44.6 3 41-50 tahun 4 7.1 4 51-60 tahun 4 7.1 5 ≥ 60 tahun 1 1.8 Total 56 100.0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4 Agama NO Agama F 1 Islam 47 83.9 2 Kristen 8 14.3 3 Katolik 1 1.8 4 Budha 5 Hindu 6 Konghuchu Total 56 100.0 P.2FC.6 Pada tabel no 4, menunjukkan data Agama dari Responden. Dapat diketahui bahwa dari 56 responden yang terpilih diketahui bahwa yang beragama Islam sebanyak 47 orang 83,9, beragama Kristen sebanyak 8 orang 14,3, Katolik hanya 1 orang 1,8, dan tidak ada responden yang beragama Budha, Hindu maupun Konghuchu 0. Maka dapat disimpulkan bahwa ternyata responden di LP Kelas II A Blok B Binjai mayoritas beragama Islam, yakni sebanyak 47 orang 83,9 Universitas Sumatera Utara Tabel 5 Tingkat Pendidikan P.3FC.7 Dari tabel 5, menunjukkan data Tingkat Pendidikan. Dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan dari responden cukup beragam. Sebanyak 17 orang responden hanya tamatan SD 30,4, responden yang tamatan SMP sebanyak 16 orang 28,6, responden yang tamatan SMA sebanyak 21 orang 37,5, dan hanya 1 orang responden yang pernah mengecap bangku pendidikan sampai pada jenjang akademi dan universitas 1,8. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan narapidana di LP Kelas II A Blok B Binjai sebagian besar adalah berpendidikan SMA yakni sebanyak 21 orang 37,5. NO Tingkat pendidikan F 1 SD 17 30.4 2 SMP 16 28.6 3 SMA 21 37.5 4 Akademi 1 1.8 5 Universitas 1 1.8 Total 56 100.0 Universitas Sumatera Utara Tabel 6 Status Perkawinan P.4FC.8 Dari tabel 6, menunjukan data Status Perkawinan Responden. Dapat diketahui berbagai jenis status pernikahan dari responden yakni sebanyak 16 orang responden masih single 26,6, status menikah sebanyak 32 orang 57,1, dan status duda sebanyak 7 orang 12,5. Maka dapat disimpulkan bahwa status perkawinan responden di LP Kelas II A Blok B Binjai adalah mayoritas sudah menikah dengan jumlah responden 32 orang 57,1. NO Status Perkawinan F 1 Single 16 28.6 2 Menikah 32 57.1 3 Duda 7 12.5 Total 56 100.0 Universitas Sumatera Utara

IV.3.2 Komunikasi Antar Pribadi

Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan komunikasi antarpribadi yang terjadi antara petugas LP dan narapidana di LP Kelas II A Blok B Binjai. Tabel 7 Dialog sebagai media KAP NO Dialog sebagai media KAP F 1 Sangat Tidak Setuju 1 1.8 2 Tidak Setuju 6 10.7 3 Setuju 26 46.4 4 Sangat Setuju 23 41.1 Total 56 100.0 P5FC.9 Dari tabel no 7 menunjukkan data tentang dialog sebagai media KAP. Dapat diketahui bahwa sebanyak 23 responden 41,1 sangat setuju denagan dialog sebagai media KAP, sedangakan 1 orang responden 1,8 sangat tidak setuju dengan pernyataan bahwa dialog dijadikan sebagai media KAP, ada 26 responden 46,4 menyatakan setuju bahwa dialog dianggap sebagai media KAP dan 6 orang responden 10,7 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai menyatakan setuju dijadikanya dialog media KAP didalam Lembaga Pemasyarakatan, yakni sebanyak 26 orang 46,4. Universitas Sumatera Utara Tabel 8 Keterbukaan antara narapidana dan petugas LP NO Keterbukaan antara napi dan petugas F 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4 7.1 3 Setuju 33 58.9 4 Sangat Setuju 19 33.9 Total 56 100.0 P.6FC.10 Dari tabel no 8, menunjukan data tentang keterbukaan antara narapidana dan petugas LP. Dapat diketahui bahwa sebanyak 19 responden 33,9 sangat setuju dengan adanya keterbukaan antara napi dan petugas, sedangakan tidak ada responden 0 sangat tidak setuju dengan pernyataan keterbukaan antara napi dan petugas, ada 33 responden 58,9 menyatakan setuju dengan keterbukaan antara napi dan petugas dan 4 orang responden 7,1 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai setuju telah terjadi keterbukaan antara para narapidana dan petugas LP di dalam Lembaga LP, dengan sebanyak 33 responden 58,9. Universitas Sumatera Utara Tabel 9 Keakraban dengan petugas LP NO Keakraban dengan petugas LP F 1 Sangat Tidak Setuju 2 3.6 2 Tidak Setuju 5 8.9 3 Setuju 27 48.2 4 Sangat Setuju 22 39.3 Total 56 100.0 P.7FC.11 Dari tabel no 9, menunjukkan tentang keakraban antara narapidana dan petugas LP. Dapat diketahui bahwa sebanyak 22 responden 39,3 sangat setuju dengan adanya keakraban antara napi dan petugas, sedangkan ada 2 responden 3,6 sangat tidak setuju dengan pernyataan keakraban antara napi dan petugas, ada 27 responden 48,2 menyatakan setuju dengan keakraban antara napi dan petugas dan 5 orang responden 8,9 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, yaitu narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai menyatakan setuju telah terjadi keakraban antara narapidana dan petugas LP, dan dapat dilihat dari jumlah responden yang mencapai 27 orang 48,2. Universitas Sumatera Utara Tabel 10 Solusi setelah berkonsultasi dengan petugas LP NO Solusi setelah berkonsultasi dengan petugas LP. F 1 Sangat Tidak Setuju 2 3.6 2 Tidak Setuju 10 17.9 3 Setuju 27 48.2 4 Sangat Setuju 17 30.4 Total 56 100.0 P.8FC.12 Dari tabel no 10, menunjukkan data tentang solusi setelah berkonsultasi denagn petugas LP Dapat diketahui bahwa sebanyak 17 responden 39,3 sangat setuju adanya solusi setelah berkonsultasi dengan petugas LP, sedangkan ada 2 responden 3,6 sangat tidak setuju dengan adanya solusi setelah berkonsultasi dengan petugas LP, ada 27 responden 48,2 menyatakan setuju dengan adanya solusi setelah berkonsultasi dengan petugas LP dan 10 orang responden 17,9 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yakni narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai menyatakan setuju dengan adanya solusi setelah berkonsultasi dengan petugas LP di Lembaga Pemasyarakatan, dan dapat dilihat dari jumlah responden 27 orang 48,2 Universitas Sumatera Utara Tabel 11 Dukungan lingkungan terhadap proses KAP NO Dukungan lingkungan terhadap proses KAP F 1 Sangat Tidak Setuju 2 3.6 2 Tidak Setuju 6 10.7 3 Setuju 30 53.6 4 Sangat Setuju 18 32.1 Total 56 100.0 P.9FC.13 Dari tabel no 11, menunjukkan data dari dukungan lingkungan terhadapa proses KAP. Dapat diketahui bahwa sebanyak 18 responden 32,1 sangat setuju dengan adanya dukungan lingkungan terhadap proses KAP, sedangkan ada 2 responden 3,6 sangat tidak setuju dengan adanya dukungan lingkungan terhadsap proses KAP, ada 30 responden 53,6 menyatakan setuju adanya dukungan lingkungan terhadap proses KAP dan 6 orang responden 10,7 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yakni para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, menyatakan setuju adanya dukungan lingkungan di Lembaga pemasyarakatan terhadap proses KAP, dan dapat dilihat dari jumlah responden mencapai 30 orang 53,6. Universitas Sumatera Utara Tabel 12 Dukungan petugas LP terhadap semangat narapidana NO Dukungan petugas terhadap semangat napi F 1 Sangat Tidak Setuju 2 3.6 2 Tidak Setuju 3 5.4 3 Setuju 22 39.3 4 Sangat Setuju 29 51.8 Total 56 100.0 P.10FC.14 Dari tabel no 12, menunjukkan data dari dukungan petugas terhadap semangat narapidana Dapat diketahui bahwa sebanyak 29 responden 51,8 sangat setuju dengan adanya dukungan petugas LP terhadap semangat napi, sedangkan ada 2 responden 3,6 sangat tidak setuju dengan adanya dukungan petugas LP terhadap semangat napi, ada 22 responden 39,3 menyatakan setuju adnya dukungan petugas LP terhadap semangat napi dan 3 orang responden 10,7 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagina besar responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, menyatakan sangat setuju dengan ada dukungan petugas LP terhadap semangat napi, dan dapat dilihat dari jumlah responden yang mencapai 29 orang 51,8. Universitas Sumatera Utara Tabel 13 Rasa dukungan positif yang diberikan petugas NO Rasa dukungan positif yang diberikan petugas F 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 15 26.8 3 Setuju 28 50.0 4 Sangat Setuju 13 23.2 Total 56 100.0 P.11FC.15 Dari tabel no 13, menunjukkan data dari rasa dukungan positif yang diberikan petugas Dapat diketahui bahwa sebanyak 13 responden 23,2 sangat setuju dengan adanya rasa dukungan positif yang diberikan petugas, sedangakan tidak ada responden 0 sangat tidak setuju dengan adanya rasa dukungan positif yang diberikan petugas, dan ada 28 responden 50,0 menyatakan setuju adanya rasa dukungan positif yang diberikan petugas dan 15 orang responden 10,7 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai menyatakan setuju adanya rasa dukungan positif yang diberikan petugas LP, dan dapat dilihat dari jumlah responden yang mencapai 28 orang 50,0. Universitas Sumatera Utara Tabel 14 Rasa positif setelah berkonsultasi NO Rasa positif setelah berkonsultasi F 1 Sangat Tidak Setuju 2 3.6 2 Tidak Setuju 5 8.9 3 Setuju 36 64.3 4 Sangat Setuju 13 23.2 Total 56 100.0 P.12FC.16 Dari tabel no 14, menunjukkan data tentang rasa positif berkonsultasi. Dapat diketahui bahwa sebanyak 13 responden 23,2 sangat setuju dengan adanya rasa positif setelah berkonsultasi, sedangakan ada 2 responden 3,6 sangat tidak setuju dengan adanya rasa positif setelah berkonsultasi, dan ada 36 responden 64,3 menyatakan setuju adanya rasa positif setelah berkonsultasi dan 5 orang responden 8,9 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan dari bahwa mayoritas responden pada penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, menyatakan setuju adanya rasa positif setelah berkonsultasi dengan petugas Pembina di Lembaga Pemasyarakatan, dan dapat dilihat dari jumlah responden yang mencapai 36 orang 64,3. Universitas Sumatera Utara Tabel 15 Kesamaan cara pandang NO Kesamaan cara pandang F 1 Sangat Tidak Setuju 3 5.4 2 Tidak Setuju 13 23.2 3 Setuju 27 48.2 4 Sangat Setuju 13 23.2 Total 56 100.0 P.13FC.17 Dari tabel no 15, menunjukkan data tentang kesamaan cara pandang. Dapat diketahui bahwa sebanyak 13 responden 23,2 sangat setuju dengan adanya kesamaan cara pandang, sedangakan ada 3 responden 5,4 sangat tidak setuju dengan adanya kesamaan cara pandang, dan ada 27 responden 48,2 menyatakan setuju adanya kesamaan cara pandang dan 13 orang responden 23,2 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju adanya kesamaan cara pandang antar narapidana dan petugas LP, dan dapat dilihat dari jumlah responden 27 orang 48,2. Universitas Sumatera Utara Tabel 16 Tidak ada kekuatan cara pandang yang sama NO Tidak ada kekuatan cara pandang yang sama F 1 Sangat Tidak Setuju 6 10.7 2 Tidak Setuju 20 35.7 3 Setuju 24 42.9 4 Sangat Setuju 6 10.7 Total 56 100.0 P.14FC.18 Dari tabel no 16, menunjukkan data dari tidak ada kekuatan cara pandang yang sama. Dapat diketahui bahwa sebanyak 6 responden 10,7 sangat setuju dengan tidak ada kekuatan cara pandang yang sama, sedangakan ada 6 responden 10,7 sangat tidak setuju dengan tidak ada kekuatan cara pandang yang sama, dan ada 24 responden 42,9 menyatakan setuju dengan tidak ada kekuatan cara pandang yang sama dan 20 orang responden 35,7 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju adanya kesamaan cara pandang yang sama antara petugas LP dan narapidana, dan dapat dilihat dari jumlah responden 24 orang 42,9 Universitas Sumatera Utara Tabel 17 Tidak merasakan pembinaan yang baik di LP NO Tidak merasakan pembinaan yang baik di LP F 1 Sangat Tidak Setuju 2 3.6 2 Tidak Setuju 26 46.4 3 Setuju 14 25.0 4 Sangat Setuju 14 25.0 Total 56 100.0 P.15FC.19 Dari tabel no 17, menunjukkan data tidak meraskan pembinaan yang baik di LP. Dapat diketahui bahwa sebanyak 14 responden 25,0 sangat setuju dengan tidak merasakan pembinan yang baik di LP, sedangakan ada 2 responden 3,6 sangat tidak setuju dengan tidak merasakan pembinan yang baik di LP , dan ada 14 responden 25,0 menyatakan setuju dengan tidak ada kekuatan cara pandang yang sama dan 26 orang responden 46,4 menyatakan tidak setuju. Maka dapat bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, tidak setuju tidak merasakan pembinan yang baik antara petugas LP dan narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan dan dapat dilihat dari jumlah responden 26 orang 46,4. Universitas Sumatera Utara

IV.3.3 Pembentukan Perilaku narapidana

Pada bagian ini, data yang disajikan yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan pembentukan perilaku narapidana. Tabel 18 Kenyamanan akan fasilitas kerohanian NO Kenyamanan akan fasilitas kerohanian F 1 Sangat Tidak Setuju 3 5.4 2 Tidak Setuju 4 7.1 3 Setuju 30 53.6 4 Sangat Setuju 19 33.9 Total 56 100.0 P.16FC.20 Dari tabel no 19, menunjukkan data dari kenyamanan akan fasilitas kerohanian. Dapat diketahui bahwa sebanyak 19 responden 33,9 sangat setuju dengan kenyamanan akan fasilitas kerohanian, sedangakan ada 4 responden 7,1 sangat tidak setuju kenyamanan akan fasilitas kerohanian, dan ada 30 responden 53,60 menyatakan setuju dengan kenyamanan akan fasilitas kerohanian dan 4 orang responden 7,1 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju kenyamanan akan fasilitas kerohanian yang ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan, dan dapat dilihat dari jumlah responden 30 orang 53,6. Universitas Sumatera Utara Tabel 19 Kenyamanan akan fasilitas olahraga NO Kenyamanan akan fasilitas olahraga F 1 Sangat Tidak Setuju 2 3.6 2 Tidak Setuju 8 14.3 3 Setuju 29 51.8 4 Sangat Setuju 17 30.4 Total 56 100.0 P.17FC.21 Dari tabel no 29, menujukkan data kenyamanan akan fasilitas olahraga. Dapat diketahui bahwa sebanyak 17 responden 30,4 sangat setuju dengan kenyamanan akan fasilitas olahraga, sedangakan ada 2 responden 3,6 sangat tidak setuju kenyamanan akan fasilitas olahraga, dan ada 29 responden 51,8 menyatakan setuju dengan kenyamanan akan fasilitas olahraga dan 8 orang responden 14,3 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju kenyamanan akan fasilitas olahraga yang ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan, dan dapat dilihat dari jumlah responden 29 orang 51,8. Universitas Sumatera Utara Tabel 20 Kenyamanan akan fasilitas keterampilan NO Kenyamanan akan fasilitas keterampilan F 1 Sangat Tidak Setuju 3 5.4 2 Tidak Setuju 12 21.4 3 Setuju 23 41.1 4 Sangat Setuju 18 32.1 Total 56 100.0 P.18FC.22 Dari tabel no 20, menunjukkan data kenyamanan akan fasilitas keterampilan. Dapat diketahui bahwa sebanyak 18 responden 32,1 sangat setuju dengan kenyamanan akan fasilitas keterampilan, sedangakan ada 3 responden 5,4 sangat tidak setuju kenyamanan akan fasilitas keterampilan, dan ada 23 responden 41,1 menyatakan setuju dengan kenyamanan akan fasilitas olahraga dan 8 orang responden 32,1 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju kenyamanan akan fasilitas, dan dapat dilihat dari jumlah responden 23 orang 41,1. Universitas Sumatera Utara Tabel 21 Konsultasi dapat membentuk kerohanian NO Konsultasi dapat membentuk kerohanian F 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 12 21.4 3 Setuju 26 46.4 4 Sangat Setuju 18 32.1 Total 56 100.0 P.19FC.23 Dari tabel no 21, menunjukkan data konsultasi dapat membentuk kerohanian. Dapat diketahui bahwa sebanyak 18 responden 32,1 sangat setuju dengan konsultasi dapat membentuk kerohanian, sedangakan tidak ada responden 0 sangat tidak setuju dengan konsultasi dapat membentuk kerohanian, dan ada 26 responden 46,4 menyatakan setuju dengan konsultasi dapat membentuk kerohanian dan 12 orang responden 21,4 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju konsultasi dapat membentuk kerohanian, dan dapat dilihat dari jumlah responden 26 orang 46,4. Universitas Sumatera Utara Tabel 22 Konsultasi dapat membentuk etika NO Konsultasi dapat membentuk etika F 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 11 19.6 3 Setuju 29 51.8 4 Sangat Setuju 16 28.6 Total 56 100.0 P.20FC.24 Dari tabel no 22, menunjukkan data konsultasi dapat membentuk etika. Dapat diketahui bahwa sebanyak 16 responden 28,6 sangat setuju dengan konsultasi dapat membentuk etika, sedangakan tidak ada responden 0 sangat tidak setuju dengan konsultasi dapat membentuk etika, dan ada 129responden 51,8 menyatakan setuju dengan konsultasi dapat membentuk etika dan 11 orang responden 19,6 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju konsultasi dapat membentuk etika, dan dapat dilihat dari jumlah responden 29 orang 51,8. Universitas Sumatera Utara Tabel 23 Konsultasi dapat membentuk pola hidup NO Konsultasi dapat membentuk pola hidup F 1 Sangat Tidak Setuju 1 1.8 2 Tidak Setuju 6 10.7 3 Setuju 31 55.4 4 Sangat Setuju 18 32.1 Total 56 100.0 P.21FC.25 Dari tabel no 23, menunjukkan data konsultasi dapat membentuk pola hidup. Dapat diketahui bahwa sebanyak 18 responden 32,1 sangat setuju dengan konsultasi dapat membentuk pola hidup, sedangakan 1 responden 1,8 sangat tidak setuju dengan konsultasi dapat membentuk pola hidup, dan ada 31 responden 55,4 menyatakan setuju dengan konsultasi dapat membentuk pola hidup dan 6 orang responden 10,7 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju konsultasi dapat membentuk pola hidup, dan dapat dilihat dari jumlah responden 31 orang 55,4. Universitas Sumatera Utara Tabel 24 Konsultasi dapat membentuk pola keterampilan NO Konsultasi dapat membentuk keterampilan F 1 Sangat Tidak Setuju 5 8.9 2 Tidak Setuju 10 17.9 3 Setuju 33 58.9 4 Sangat Setuju 8 14.3 Total 56 100.0 P.22FC.26 Dari tabel no 24, menunjukkan data konsultasi dapat membentuk pola keterampilan. Dapat diketahui bahwa sebanyak 8 responden 14,3 sangat setuju dengan konsultasi dapat membentuk pola keterampilan, sedangkan 5 responden 8,9 sangat tidak setuju dengan konsultasi dapat membentuk pola keterampilan, dan ada 33 responden 58,9 menyatakan setuju dengan konsultasi dapat membentuk pola keterampilan dan 10 orang responden 17,9 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden pada penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju konsultasi dapat membentuk pola keterampilan, dan dapat dilihat dari jumlah responden 33 orang 58,9. Universitas Sumatera Utara Tabel 25 Keaktifan dalam kegiatan di LP NO Keaktifan dalam kegiatan di LP F 1 Sangat Tidak Setuju 3 5.4 2 Tidak Setuju 7 12.5 3 Setuju 34 60.7 4 Sangat Setuju 12 21.4 Total 56 100.0 P.23FC.27 Dari tabel no 25, menunjukkan data keaktifan dalam kegiatan di LP. Dapat diketahui bahwa sebanyak 12 responden 21,4 sangat setuju dengan KAP dapat membentuk keaktifan dalam kegiatan di LP, sedangkan 3 responden 5,4 sangat tidak setuju dengan KAP dapat membentuk keaktifan dalam kegiatan di LP dan ada 34 responden 60,7 menyatakan setuju dengan KAP dapat membentuk keaktifan dalam kegiatan di LP dan 7 orang responden 12,5 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju KAP dapat membentuk keaktifan dalam kegiatan di LP, dan dapat dilihat dari jumlah responden 34 orang 60,7. Universitas Sumatera Utara Tabel 26 Pembentukan perilaku kerohanian NO Pembentukan perilaku kerohanian F 1 Sangat Tidak Setuju 1 1.8 2 Tidak Setuju 5 8.9 3 Setuju 29 51.8 4 Sangat Setuju 21 37.5 Total 56 100.0 P.24FC.28 Dari tabel no 26, menunjukkan data pembentukan perilaku kerohanian. Dapat diketahui bahwa sebanyak 21 responden 37,5 pembentukan perilaku kerohanian, sedangkan 1 responden 1,8 sangat tidak setuju dengan pembentukan perilaku kerohanian, dan ada 29 responden 51,8 menyatakan setuju dengan pembentukan perilaku kerohanian dan 5 orang responden 8,9 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju dengan adanya KAP telah membentuk kerohanian mereka di Lembaga Pemasyarakatan, dan dapat dilihat dari jumlah responden 29 orang 51,8. Universitas Sumatera Utara Tabel 27 Pembentukan perilaku etika NO Pembentukan perilaku etika F 1 Sangat Tidak Setuju 1 1.8 2 Tidak Setuju 6 10.7 3 Setuju 36 64.3 4 Sangat Setuju 13 23.2 Total 56 100.0 P.25FC.29 Dari tabel no 27, menunjukkan data pembentukan perilaku etika. Dapat diketahui bahwa sebanyak 13 responden 23,2 sangat setuju dengan pembentukan. perilaku etika, sedangkan 1 responden 1,8 sangat tidak setuju dengan pembentukan perilaku etika, dan ada 36 responden 64,3 menyatakan setuju dengan pembentukan perilaku etika dan 6 orang responden 10,7 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju dengan pembentukan perilaku etika yang berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan, dan dapat dilihat dari jumlah responden 36 orang 64,3. Universitas Sumatera Utara Tabel 28 Pembentukan perilaku pola hidup NO Pembentukan perilaku pola hidup F 1 Sangat Tidak Setuju 2 3.6 2 Tidak Setuju 8 14.3 3 Setuju 35 62.5 4 Sangat Setuju 11 19.6 Total 56 100.0 P.26FC.30 Dari tabel no 28, menunjukkan data pembentukan perilaku pola hidup. Dapat diketahui bahwa sebanyak 11 responden 19,6 sangat setuju dengan pembentukan perilaku pola hidup, sedangkan 2 responden 3,6 sangat tidak setuju dengan pembentukan perilaku pola hidup, dan ada 35 responden 62,5 menyatakan setuju dengan pembentukan perilaku pola hidup dan 8 orang responden 14,3 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju dengan pembentukan perilaku pola hidup, dan dapat dilihat dari jumlah responden 35 orang 62,5. Universitas Sumatera Utara Tabel 29 Pembentukan perilaku keterampilan NO Pembentukan perilaku keterampilan F 1 Sangat Tidak Setuju 2 3.6 2 Tidak Setuju 8 14.3 3 Setuju 36 64.3 4 Sangat Setuju 10 17.9 Total 56 100.0 P.27FC.31 Dari tabel no 29, menunjukkan data pembentukan perilaku keterampilan. Dapat diketahui bahwa sebanyak 10 responden 17,9 sangat setuju dengan pembentukan perilaku keterampilan, sedangkan 2 responden 3,6 sangat tidak setuju dengan pembentukan perilaku keterampilan, dan ada 36 responden 64,3 menyatakan setuju dengan pembentukan perilaku pola hidup dan 8 orang responden 14,3 menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini, yaitu para narapidana di LP kelas II A Blok B Binjai, setuju dengan pembentukan perilaku keterampilan, dan dapat dilihat dari jumpah responden 36 orang 64,3. Universitas Sumatera Utara

IV.4. Analisis Tabel Silang

Analisa tabel silang pada bagian ini akan memuat tentang penilaian dan data dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan yang lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif. Namun analisis tabel ini bukanlah dapat disajikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel yang diteliti, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain. Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisa dalam tabel silang ini terdiri dari : 1. Hubungan antara dukungan petugas LP terhadap semangat napi dengan konsultasi dapat membentuk keterampilan. 2. Hubungan antara kesamaan cara pandang dengan pembentukan perilaku etika. 3. Hubungan antara tidak merasakan pembinaan yang baik di LP dengan pembentukan perilaku pola hidup. Universitas Sumatera Utara Tabel 30 Hubungan antara Dukungan petugas LP terhadap semangat napi dengan Konsultasi dapat membentuk keterampilan P.10.FC.14 dan P23.FC.27 Tabel 30 menunjukkan hubungan antara dukungan petugas LP terhadap semangat narapidana dengan konsultasi dapat membentuk keterampilan. 2 orang yang menjawab sangat tidak setuju terhadap dukungan petugas LP terhadap semangat narapidana, terdapat 1 orang yang tidak setuju bahwa konsultasi dapat membentuk keterampilan dan 1 orang sangat setuju bahwa konsultasi dapat membentuk keterampilan. Dari 3 orang yang menjawab tidak setuju akan adanya dukungan petugas LP terhadap semangat napi, terdapat 1 oarang yang tidak setuju bahwa konsultasi No Dukungan petugas LP Terhadap semangat narapidana Konsultasi dapat membentuk keterampilan Total Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju F F F F F 1 Sangat Tidak Setuju 1 1 2 2 Tidak Setuju 1 2 3 3 Setuju 1 3 17 1 22 4 Sangat Setuju 4 5 14 6 29 Total 5 10 33 8 56 Universitas Sumatera Utara dapat membentuk keterampilan dan 2 orang setuju bahwa konsultasi dapat mmemmbentuk keterampilan. Dari 22 orang yang menjawab setuju akan adanya dukungan petugas LP terhadapa semnagat narapidana, terdapat 1 orang yang menyatakan bahwa sangat tidak setuju dengan konsultasi yang dapat membentuk keterampilan, 3 orang yang menyatakan tidak setuju denagn konsultasi yang dapat membentuk keterampilan, 17 orang yang menyatakan setuju dengan konsultasi dapat membentuk keterampilan dan 1 oarang yang menyatakan sangat setuju dengan konsultasi dapat membentuk keterampilan. Dari 29 orang yang menjawab sangat setuju akan adanya dukungan petugas LP terhadap semangat narapidana, terdapat 4 orang menyatakan sangat tidak setuju akan konsultasi dapat membentuk keterampilan, 5 orang yang menyatakan tidak setuju akan konsultasi dapat membentuk keterampilan, 14 orang yang menyatakan setuju akan konsultasi dapat membentuk keterampilan dan 6 orang yang menyatakan sangat setuju akan konsultasi dapat membentuk keterampilan. Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa dukungan petugas LP terhadap semangat narapidana berpengaruh terhadap konsultasi yang dapat membentuk keterampilan. Dari 29 orang yang menyatakan sangat setuju akan adanya dukungan petugas LP terhadap semangat narapidana terdapat 14 orang yang menyatakan setuju akan konsultasi yang dapat membentuk keterampilan. - Sangat tidak setuju : 100 56 = x - Tidak setuju : 57 , 3 100 56 2 = x Universitas Sumatera Utara - Setuju : 3 , 30 100 56 17 = x - Sangat setuju : 25 100 56 14 = x Responden menyatakan sangat tidak setuju adanya Dukungan petugas LP terhadap semangat narapidana didalam lembaga sama sekali tidaka ada. Responden yang menyatakan tidak setuju adanya dukungan petugas LP terhadap semangat narapidana di dalam lembaga berjumlah 3,57. Responden yang setuju dengan adanya dukungan petugas LP terhadap semangat narapidana berjumlah 30,3. Responden yang menyatakan sangat setuju adanya dukungan yang diberikan petugas LP terhadap semangat napi di Lembaga berjumlah 25. Universitas Sumatera Utara Tabel 31 P.13FC.16 dan P.25FC.28 Tabel 31 menunjukkan hubungan antara Kesamaan cara pandang dengan Pembentukan perilaku etika. Dari 3 orang yang menjawab sangat tidak setuju akan kesamaan cara pandang, terdapat satu orang yang menyatakan sangat tidak setuju hal tersebut dijadikan sebagai pembentukan perilkau etika dan 2 orang yang menyatakan setuju dijadikanya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku etika. Dari 13 orang yang menjawab tidak setuju, terdapat 4 orang yang menyatakan tidak setuju dijadikanya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku etika, 8 orang yang menyatakan setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku etika dan 1 orang menyatakan sangat setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku etika. No Kesamaan Cara Pandang Pembentukan Perilaku Etika Total Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju F F F F F 1 Sangat Tidak Setuju 1 2 3 2 Tidak Setuju 4 8 1 13 3 Setuju 2 21 4 27 4 Sangat Setuju 5 8 13 Total 1 6 36 13 56 Hubungan antara Kesamaan cara pandang dengan Pembentukan perilaku etika Universitas Sumatera Utara Dari 27 orang menjawab setuju, terdapat 2 orang yang tidak setuju dijadikanya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku etika, 21 orang yang menyatakan setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku etika dan 4 orang yang menyatakan sangat setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku etika. Dari 13 orang yang menjawab sangat setuju, terdapat 5 orang yang menyatakan setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku etika dan 8 orang yang menyatakan sangat setuju dijadikanya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku etika. Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa kesamaan cara pandang berpengaruh terhadap pembentukan perilaku. Dari 27 orang yang menyatakan setuju akan kesamaan cara pandang terdapat 21 orang yang menyatakan setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku etika. - Sangat tidak setuju : = 100 56 2 x 23,57 - Tidak setuju : = 100 56 8 x 14,28 - Setuju : = 100 56 21 x 37,5 - Sangat setuju : = 100 56 5 x 8,9 Responden menyatakan sangat tidak setuju adanya kesamaan cara pandang antara petugas LP dan narapidana berjumlah 23,57. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju akan adanya kesamaan cara pandang antara petugas LP dan narapidana berjumlah 14,28. Responden yang setuju adanya kesamaan cara pandang anatara petugas LP dan narapidana berjumlah 37,5. Universitas Sumatera Utara Responden yang menyatakan sangat setuju dengan adanya kesamaan cara pandang antara petugas LP dan narapidana berjumlah 8,9. Tabel 32 Hubungan antara Tidak merasakan pembinaan yang baik di LP dengan Pembentukan perilaku pola hidup P15FC.19 dan P.26FC30 Tabel 32 menunjukkan hubungan antara tidak merasakan pembinaan yang baik di LP dengan pembentukan perilaku pola hidup. Dari 2 orang yang menjawab sangat tidak setuju yang tidak merasakan pembinaan dengan baik, terdapat satu yang menyatakan setuju hal tersebut dijadikan sebagai pembentukan perilaku pola hidup dan 1 orang yang menyatakan setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku pola hidup. N o Tidak Merasakan Pembinaan yang Baik di LP Pembentukan Perilaku Pola Hidup Total Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju F F F F F 1 Sangat Tidak Setuju 1 1 2 2 Tidak Setuju 1 2 21 2 26 3 Setuju 1 2 8 3 14 4 Sangat Setuju 4 5 5 14 Total 2 8 35 11 56 Universitas Sumatera Utara Dari 26 orang yang menjawab tidak setuju yang tidak merasakan pembinaan dengan baik terdapat 1 orang yang sangat tidak setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku pola hidup, 2 orang menyatakan tidak setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku pola hidup, 21 orang yang menyatakan setuju dijadikannya hal tersebut pembentukan perilaku pola hidup dan 2 orang yang menyatakan sangat setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku pola hidup. Dari 14 orang yang menjawab setuju yang tidak merasakan pembinaan dengan baik, terdapat 1 orang yang sanagat tidak setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku pola hidup, 2 orang yang menyatakan tidak setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku pola hidup, 8 orang yang menyataka setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku pola hidup dan 3 orang yang menyatakan sangat setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku pola hidup. Dari 14 orang yang menjawab sangat setuju yang tidak merasakan pembinnan dengan baik, terdapat 4 orang yang tidak setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku pola pikir, 5 orang yang menyatakan setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku pola pikir dan 5 orang yang menyatakan sangat setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku pola pikir. Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa yang tidak merasakan pembinnan dengan baik berpengaruh terhadap pembentukan perilaku pola pikir. Dari 26 orang yang menyatakan tidak setuju yang tidak merasakan pembinaan dengan Universitas Sumatera Utara baik terdapat 21 orang yang menyatakan setuju dijadikannya hal tersebut sebagai pembentukan perilaku pola hidup. - Sangat tidak setuju : = 100 56 1 x 1,78 - Tidak setuju : = 100 56 21 x 37,5 - Setuju : = 100 56 8 x 14,28 - Sangat setuju : = 100 56 5 x 8,92 Responden menyatakan sangat tidak setuju, tidak merasakan pembinaan dengan baik di Lembaga Pemasyarakatan Binjai berjumlah 1,78. Responden yang menyatakan tidak setuju, tidak merasakan pembinaan dengan baik di Lembaga Pemasyarakatan Binjai berjumlah 37,5. Responden yang menyatakan setuju, tidak merasakan pembinan dengan baik di Lembaga Pemasyarakatan di Binjai berjumlah 14,28. Responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak merasakan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Binjai berjumlah 8,92.

IV.5. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Dan Perubahan Sikap Narapidana (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Komunikasi Antarpribadi Petugas Lembaga Pemasyarakatan Dalam Merubah Sikap Narapidana Di Cabang RUTAN Aceh Singkil)

18 206 113

Studi Kasus tentang Peran Komunikasi Antarpribadi di dalam Keluarga dalam Menghadapi Pensiun pada Karyawan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Iskandar Muda Medan

3 97 108

Komunikasi Antarpribadi dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Antarpribadi terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja di Yayasan SOS Desa Taruna Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan).

1 25 142

Komunikasi Antar Pribadi Dan Pembentukan Konsep Diri (Studi Kasus Mengenai Komunikasi AntarPribadi Orang Tua Terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja Pada Beberapa Keluarga di Medan)

11 139 114

Komunikasi Antarpribadi Suami Istri (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri Yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)

17 150 147

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Guru SD Negeri Banjarsari 1 Bandung Terhadap Pembentukan Sikap Siswa Menghadapi Perkembangan Teknologi Informasidan Komunikasi

0 32 137

Hubungan Antara Motivasi Berkelompok dengan Efektivitas Komunikasi Antarpribadi.

0 1 2

Hubungan Antara Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dengan Loyalitas Pada Perusahaan.

0 0 2

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU TAHANAN DI RUTAN KELAS IIB KECAMATAN MATTIRO BULU KABUPATEN PINRANG

0 0 86